TEKNIK PENGUMPULAN DATA Analisis data

Tabel 3.4 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Operasional Jenis Data Kedisiplinan Menurut Ekosiswoyo dan Ranchman 2002:97 disiplin merupakan kesadaran yang bermakna dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan dan hasil belajar. Dalam penelitian ini membatasi tentang kedisiplinan siswa yang menyebutkan bahwa indikator kedisiplinan adalah disiplin hadir tepat waktu, disiplin menaati peraturan di kelas, disiplin menaati peraturan di sekolah, disiplin mengerjakan tugas, disiplin belajar dirumah, disiplin dalam berpakaian. Interval Hasil Belajar Menurut Poerwanti 2008:7.5 hasil belajar dapat diklasifikasikan kedalam tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Hasil belajar diperoleh dari menghitung rata-rata hasil belajar ujian akhir semester 1 mata pelajaran PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS. Interval

3.7 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti ada 2 teknik, yaitu dokumentasi, dan angket. Berikut adalah penjelasan mengenai teknik pengumpulan data yaitu: 1. Dokumentasi Menurut Sudjana 2013:222 Studi dokumen merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah Dalam penelitian ini menggunakan dokumen hasil belajar UAS semester 1 siswa kelas IV, V, VI SDN Wonosari 02 Kota Semarang. 2. Angket Menurut Sugiyono 2015:199 angket merupakan teknik pegumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Menurut Sukmadinata 2012:219 angket merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden. Instrumen atau alat pengumpulan data disebut angket berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Menurut Arikunto 2010:268 mengungkapkan mengenai beberapa prosedur dalam pembuatan angket yaitu: a. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai dengan angket. b. Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran angket. c. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal. d. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya. Dalam penelitian ini menggunakan angket berbentuk skala Likert dan bersifat tertutup yaitu jawaban atas pertanyaan yang diajukan sudah tersedia. Penelitian ini menggunakan angket dengan 4 alternatif pilihan jawaban, yaitu selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah dengan skor untuk setiap butir Sugiyono, 2014:135.

3.8 UJI COBA INSTRUMEN

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati sugiyono 2009:102. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket untuk memperoleh informasi data kedisiplinan siswa.

3.8.1 Validitas

Dalam penelitian ini validitas instrumen menggunakan validitas konstrak. Sugiyono 2015:177 menyatakan untuk menguji validitas konstrak dapat digunkan pendapat dari ahli. Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek yang akan diukur, instrumen selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Validitas instrumen menunjukkan bahwa hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur, Sudjana 2013:228. Pengujian validitas instrumen angket kedisiplinan dilakukan dengan teknik penilaian validator judgement experts. Sugiyono, 2010:352 mengungkapkan untuk menguji validitas konstruk maka dapat digunakan pendapat dari ahli judgement experts, dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek- aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Setelah angket divalidasi kemudian angket diujicobakan. Uji coba angket diberikan kepada siswa kelas V SDN Wonosari 03 Kota Semarang. Hasil uji coba tersebut selanjutnya diolah agar diketahui koefisien korelasi item total dengan rumus Pearson Product Moment dengan rumus sebagai berikut: r xy = √ Arikunto 2010:213 Keterangan: r xy = koefisien korelasi tiap butir n = banyaknya subjek uji coba ∑x = jumlah skor tiap butir ∑y = jumlah skor total ∑x = jumlah kuadrat skor tiap butir ∑xy = jumlah perkalian skor tiap butir dengan skor total - Pada taraf nyata α 0,05 jika r hitung lebih besar dari r tabel, instrumen atau soal dinyatakan valid. - Pada taraf nyata α 0,05 jika r hitung lebih kecil dari r tabel, instrumen atau soal dinyatakan tidak valid. Untuk memudahkan uji validitas maka dilakukan menggunakan program SPSS Versi 16 for Windows. Pada pengujian validitas item angket uji coba, diketahui n = 32 maka r tabel pada taraf kesalahan 0,05 sebesar 0,349 . “Suatu item dikatakan valid jika nilai dari r hitung r tabel ” Wahyono 2006:270 Oleh karena itu, nilai r hitung dari masing-masing item pada output Correlations dibandingkan dengan nilai r tabel agar diketahui item yang valid. Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS Versi 16 for Windows diperoleh, dari 52 jumlah butir soal, 40 butir soal dinyatakan valid dan 12 butir soal tidak valid. Perhitungan hasil uji validitas yang lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 11. Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Butir Soal Valid Tidak Valid No 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33,34, 35, 36, 37, 38, 39, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49 1, 2, 4, 6, 14, 22, 24, 29, 40, 50, 51, 52 Sumber: Program SPSS 16 for windows

3.8.2 Reliabilitas

Menurut Sukmadinata 2013:229 reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran. Instrumen memiliki tingkat reliabilitas tinggi apabila untuk mengukur suatu aspek yang diukur beberapa kali hasilnya tetap sama atau relatif sama. Untuk mengukur realibilitas skala atau kuosioner dapat digunakan rumus Alpha Cronbach Sugiyono, 2010:365 sebagai berikut: [ ] [ [ ]] Keterangan: rtt = Koefisien realibilitas instrument total tes k = banyaknya butir pertanyaan yang sahih Ʃδ2b = jumlahs varian butir Ʃδ2t = jumlah skor total Perhitungan uji reliabilitas diterima, jika hasil perhitungan r hitung r tabel 5. Untuk memudahkan uji reliabilitas, peneliti menggunakan SPSS versi 16 for Windows. Hasil perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada output Reliability Statistics dilihat angka pada Cronbach’s Alpha. Setelah dilakukan penghitungan uji reliabilitas menggunakan teknik statistik dengan rumus Alpha Cronbach, Hasil perhitungan uji reliabilitas yang lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 11. Tabel 3.6 Hasil Reliabilitas Instrumen Variabel Cronbach’s Alpha R tabel Keterangan Kedisiplinan 0,917 0,349 Reliabel Sumber: Program SPSS 16 for windows Berdasarkan hasil perhitungan tabel 3.6 Cronbach’s Alpha menunjukan angka 0,917, dengan menggunakan taraf kesalahan 5 dari tabel lihat lampiran 15 yaitu sebesar 0,349, maka dapat ditarik kesimpulan rhitung rtabel yaitu 0,917 0,349. Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen dalam penelitian ini reliabel. Dengan demikian instrumen kedisiplinan siswa dikatakan reliabel sehingga dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data kedisiplinan.

3.9 Analisis data

3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif Menurut Sugiyono 2013:207 statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi tanpa melakukan analisis dan membentuk kesimpulan yang berlaku untuk umum. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, presentil, penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi dan perhitungan persentase. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran umum mengenai variabel kedisiplinan siswa dan hasil belajar. 3.9.1.1 Analisis Statistik Deskriptif Kedisiplinan Langkah pertama analisis data angket kedisiplinan siswa adalah memberikan skor maksimal 4 dan minimal 1. Langkah selanjutnya yaitu menghitung skor total tiap siswa, dan merepresentasikannya dalam distribusi frekuensi. Adapun cara untuk membuat tabel distribusi frekuensi menurut Sudjana 2005:47 sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi nilai tertinggi dan terendah. Nilai tertinggi = 158 dan nilai terendah = 86 2. Rentang Skor = 158-86 = 72 3. Menghitung Jumlah Kelas K dengan Sturges: K = 1+ 3,3 Log N K = 1 + 3,3 Log 68 = 7,039 dibulatkan menjadi 7 4. Menentukan rentang data = skor maksimal-skor minimal + 1 = 158-86 + 1 = 71 5. Menghitung Panjang Kelas Interval. = 71 : 7 = 10,14 dibulatkan ke atas menjadi 11 6. Memasukkan nilai skor kedisiplinan pada tabel distribusi frekuensi: Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi Data Kedisiplinan No Rentang Nilai Frekuensi Persentase 1 86 ≤ skor ≤ 96 2 2,9 2 97 ≤ skor ≤ 107 4 5,9 3 108 ≤ skor ≤ 118 8 11,8 4 119 ≤ skor ≤ 129 10 14,7 5 130 ≤ skor ≤ 140 16 23,5 6 141 ≤ skor ≤ 151 25 36,8 7 152 ≤ skor ≤ 162 3 4,41 Total 68 100 Sudjana 2005:47 Setelah dilakukan perhitungan skor, maka dilakukan pengkategorian kedisiplinan siswa. Pengkategorian menurut Sundayana, 2015:11 tersebut dapat dilakukan dengan cara: S min + p ≤ ST S min + 2p .............................Jelek S min + 2p ≤ ST S min + 3p ...........................Cukup S min + 3p ≤ ST S min + 4p ...........................Baik S min + 4p ≤ ST S maks .................................Sangat Baik Keterangan : ST : Skor Total S min : Skor Minimal S maks : Skor Maksimal P : Panjang kelas Tabel 3.8 Kategori Variabel Kedisiplinan Siswa Kategori Kedisiplinan Siswa Kriteria 136 ≤ ST 160 Sangat Baik 112 ≤ ST 136 Baik 88 ≤ ST 112 Cukup 64 ≤ ST 88 Jelek Sundayana 2015:11 3.9.1.2 Analisis Statistik Deskriptif Hasil Belajar Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran umum hasil belajar SDN Wonosari 02 Kota Semarang. Adapun cara untuk membuat tabel distribusi frekuensi menurut Sudjana 2005:47 sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi nilai tertinggi dan terendah. Nilai tertinggi = 90 dan nilai terendah = 36 2. Rentang Skor = 90-36 = 54 3. Menghitung Jumlah Kelas K dengan Sturges: K= 1+ 3,3 Log N K = 1 + 3,3 Log 68 = 7,04 dibulatkan menjadi 7 4. Menentukan rentang data = skor maksimal-skor minimal + 1 = 90-36 + 1 = 55 5. Menghitung Panjang Kelas Interval. = 55 : 7 = 7,85 dibulatkan ke atas menjadi 8 6. Memasukkan nilai skor kedisiplinan pada tabel distribusi frekuensi Tabel 3.9 Distirbusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Setelah dilakukan perhitungan skor distribusi frekuensi, maka dilakukan pengkategorian hasil belajar sesuai dengan klasifikasi penilaian hasil belajar dari Widoyoko 2014:144. Perhitungan analisis kategori hasil belajar menggunakan skala 4, artinya hasil belajar siswa dikategorikan menjadi 4, yaitu: sangat baik SB, Baik B, Cukup C, dan kurang K. Adapun perhitungan kategori hasil belajar sebagai berikut: a. Menentukan skor tertinggi dan terendah berdasarkan data hasil belajar. Skor tertinggi = 90 Skor terendah = 36,60 b. Panjang kelas = skor tertinggi – skor terendah : 4 = 90-36,6 : 4 = 14 c. Membuat rentang klasifikasi prestasi belajar. d. Mentabulasikan rentang klasifikasi hasil belajar. No Skor Frekuensi Absolut Relatif Komulatif 1 36-43 3 4,4 4,4 2 44-51 6 8,8 13,2 3 52-59 3 4,4 17,6 4 60-67 8 11,8 29,4 5 68-75 24 35,3 64,7 6 76-83 18 26,5 91,2 7 84-91 6 8,8 100 Total 78 100 100 Tabel 3.10 Kategori Penilaian Hasil Belajar Skor Akhir Keterangan 78-91 Baik sekali 77-64 Baik 50-63 Cukup 36-49 Kurang Widoyoko 2014:144 3.9.2 Analisis Data Awal 3.9.2.1 Uji Normalitas Statistik parametris bekerja berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdasarkan distribusi normal. Maka sebelum peneliti menggunakan teknik statistik parametris, harus menguji kenormalan data. Uji normalitas digunakan untuk menguji kenormalan data Sugiyono 2012:79. Uji normalitas digunakan untuk menguji data tersebut memiliki sebaran normal atau tidak. Uji normalitas data kedisiplinan dan hasil belajar siswa dilakukan dengan pengujian normalitas menurut Sugiyono: x 2 = dimana: x 2 = harga Chi Kuadrad f o = frekuensi hasil observasi f h = frekuensi yang diharapkan persentase luas kurva normal Sugiyono 2010: 82 Pada penelitian ini, uji normalitas menggunakan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov. Untuk memper mudah uji normalitas, peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 16 for Windows. Untuk menentukan normalitas dari data tersebut pada nilai signifikansi Asymp Sig 2-tailed. Jika signifikansi kurang dari 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Tetapi jika nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka data berdistribusi normal. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 12. 3.9.3 Analisis Data Akhir 3.9.3.1 Uji Hipotesis Menurut Sugiyono 2014:84 hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Oleh karena itu, kebenaran dari hipotesis perlu dibuktikan dengan data yang telah terkumpul. Ditinjau dari rumusannya, ada dua jenis hipotesis yaitu: 1. Hipotesis nol, yaitu hipotesis yang menyatakan tdak adanya hubungan antar variabel. 2. Hipotesis alternatif, yaitu hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antar variabel. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah “ada hubungan antara kedisiplinan dengan hasil belajar siswa SDN Wonosari 02 Kota Semarang”. Berdasarkan perumusannya, maka hipotesis dirumuskan sebagai berikut: H0 : Tidak ada hubungan antara kedisiplinan dengan hasil belajar siswa SDN Wonosari 02 Kota Semarang. H1 : ada hubungan antara kedisiplinan dengan hasil belajar siswa SDN Wonosari 02 kota Semarang. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product Moment karena teknik ini dapat mengetahui ada tidaknya korelasi antara kedua variabel. Setelah diketahui nilai korelasi maka langkah selanjutnya adalah memberikan interpretasi terhadap k oefisien korelasi atau “r” product moment. Arikunto 2010:327 mengemukakan bahwa untuk menguji hubungan antara dua variabel dengan data interval atau rasio digunakan rumus korelasi Product Moment, yaitu: r xy = √ keterangan : r xy = koefisien korelasi antara x dan y N = jumlah subjek X = skor item Y = skor total Selanjutnya untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, dapat berpedoman pada ketentuan interpretasi terhadap koefisien korelasi sebagai berikut: Tabel 3.11 Pedoman Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Sugiyono 2012:231 69

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian tentang hubungan kedisiplinan dengan hasil belajar siswa di Kelas IV, V, VI SDN Wonosari 02 Kota Semarang terdiri atas beberapa hal yang akan dikaji. Hal yang akan dikaji meliputi: 1 deskripsi lokasi penelitian; 2 data kedisiplinan; 3 data hasil belajar; 4 hasil uji normalitas; dan 5 hasil uji hipotesis.

4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

SDN Wonosari 02 Kota Semarang merupakan Sekolah Dasar Negeri yang terletak di Jalan Raya Walisongo KM 14 Kota Semarang. Pembelajaran Kelas IV, V, VI SDN Wonosari 02 Kota Semarang menggunakan kurikulum KTSP. Guru yang mengajar di SDN Wonosari 02 Kota Semarang telah menempuh pendidikan SI. Masing-masing guru di SDN Wonosari 02 Kota Semarang mempunyai beban jam mengajar berbeda-beda satu sama lain yang telah dibagi sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Struktur organisasi sekolah SDN Wonosari 02 Kota Semarang sudah terbentuk dengan baik, kepala sekolah dan semua guru telah terlibat dalam struktur organisasi di sekolah tersebut. Sarana dan prasarananya cukup lengkap, misalnya tersedianya LCD untuk penunjang pembelajaran meskipun belum dipasang disetiap kelas. Selain itu, di SDN Wonosari 02 Kota Semarang disediakan tempat untuk cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun