Bila dilihat dari permasalahan dalam penelitian ini apakah ada peningkatan pemahaman kesehatan reproduksi setelah diberikan layanan
informasi, maka hipotesisnya sebagai berikut: Ha
: Ada peningkatan pemahaman kesehatan reproduksi setelah diberikan layanan informasi.
Ho : Tidak ada peningkatan pemahaman kesehatan reproduksi setelah
diberikan layanan informasi. Berdasarkan teori yang telah dipaparkan di atas, maka hipotesis penelitian yang
diajukan adalah “layanan informasi efektif untuk meningkatkan pemahaman kesehatan reproduksi pada siswa kelas 9 SMP N 1 Bonang Demak Tahun Ajaran
20152016”.
41
BAB 3 METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan hal terpenting dalam sebuah penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu peneilitian. Hal yang
perlu diperhatikan dalam metode penelitian adalah ketepatan penggunaan metode yang sesuai dengan objek penelitian dan tujuan yang ingin dicapai. Uraian yang
akan dibahas mengenai jenis dan desain penelitian, variabel penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, alat pengumpul data, validitas dan reliabilitas, dan
teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian mengenai “Keefektifan Layanan Informasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Kesehatan Reproduksi Siswa Kelas 9 Di SMP N 1
Bonang Demak”, merupakan penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono 2010:107 “penelitian eksperimen dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Perlakuan yang
dilakukan berupa suatu tindakan tertentu kepada kelompok dan setelah itu dilihat pengaruhnya. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre-
eksperimental design, karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen variabel terikat. Hal ini dapat terjadi,
karena ada satu kelompok eksperimen tanpa kelompok kontrol.
3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian Nazir 2005:84. Penelitian ini termasuk
jenis pre-eksperiemental design dengan menggunakan one grup pretest-posttest design, karena dilakukan dua kali pengukuran sebelum diberi perlakuan layanan
informasi pre test dengan kode O1 dan setelah diberi layanan informasi post test dengan kode O2.
Perbedaan antara O
1
dan O
2
O
2
-O
1
diasumsikan sebagai efek dari treatment atau eksperimen.
Arikunto, 2006:85
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Keterangan : O
1
: Pengukuran pre-test untuk mengukur tingkat pemahaman kesehatan reproduksi sebelum diberikan layanan informasi.
X : Perlakuan pemberian layanan informasi. O
2
: Pengukuran post-test untuk mengukur tingkat pemahaman kesehatan reproduksi setelah diberikan layanan informasi.
Dalam penelitian eksperimen ini peneliti memberikan perlakuan kemudian dilihat perubahan yang terjadi sebagai dampak dari perlakuan yang diberikan.
Post-test O
2
Perlakuan X
Pre-test O
1