Aspek-Aspek Pemahaman Kesehatan Reproduksi

saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis, 3 Vas Deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah keatas dan berujung dikelenjar prostat, 4 Saluran Ejakulasi merupakan saluran yang pendek dan menghubungkan vesikula seminalis dengan uretra, 5 Uretra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis. 2 Penyakit Menular Seksual PMS Penyakit menular seksual merupakan infeksi virus atau bakteri yang ditularkan melalui aktivitas seksual. Beberapa jenis penyakit menular seksual hanya menginfeksi organ seksualreproduksi penderita seperti Gonore dan Klamidia, sementara beberapa jenis lainya seperti HIV, Hepatitis B dan Sifilis akan mengganggu fungsi tubuh secara umum. Merumuskan dari pendapat Marmi 2013 : 61 PMS adalah penyakit yang penularannya melalui hubungan seksual. Penularan tersebut dapat terjadi pada prilaku seks bebas seks pra – nikah, berganti – ganti pasangan dengan penjaja seks, serta hubungan seks dengan siapa saja tanpa pelindung. Menyimpulkan pendapat Dinas Kesehatan Kota Semarang 2006 : 32 macam – macam PMS antara lain : 1 Gonorrhoea GO adalah penyakit yang disebabkan bakteri nesseria gonorrhrae. Masa inkubasi 2 – 10 hari sesudah kuman masuk ketubuh melalui hubungan seks, 2 sifilis Raja singa adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman Treponema palliddium. Masa inkubasinya 2 – 6 minggu, 3 Herpes genitalis adalah penyakit yang disebabkan oleh sejenis protozoa trikomonalis vaginalis, pada umumnya ditularkan melalui hubungan seksual, 5 Chancroid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri haemophilus dacreyi, dan ditularkan melalui hubungan seksual, 6 Klamida adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Klamida trachomatis. Gejalanya keluar cairan vagiana berwarna putih kekuningan, rasa nyeri dirongga panggul, dan pendarahan setelah hubungan seksual, 7 Kandiloma akuminata adalah penyakit yang disebabkan oleh virus human paipilloma HPV , gejala khas adalah terdapat satu atau beberapa kutil disekitar daerah kemaluan. 3 Cara Mencegah Penyakit Menular Seksual Agar kita terhindar dari penyakit menular seksual PMS ada beberapa hal yang perlu dilakukan, antara lain : tidak melakukan hubungan seksual dengan yang terserang penyakit menular seksual PMS, berhubungan seksual dengan pasangan sendiri suami-istri, tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Merangkum pendapat Intan Kumalasari dan Iwan Andhyantoro 2012:23 yang menerangkan bahwa terdapat berbagai cara untuk mencegah penyakit menular seksual, antara lain: 1 Melakukan hubungan seksual hanya dengan pasangan setia. 2 Melakukan kondom ketika melakukan hubungan seksual, 3 Bila terinfeksi PMS, mencari pengobatan bersama pasangan seksual. 4 Menghindari hubungan seksual bila ada gejala PMS, misalnya borok pada alat kelamin, atau keluarnya duh cairan nanah dari tubuh. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek pemahaman kesehatan reproduksi adalah siswa harus memahami tentang organ-organ reproduksi, penyakit menular seksual PMS, dan bagaimana cara mencegah penyakit menular seksual.

2.2.6. Masalah Kesehatan Reproduksi

Kuatnya norma sosial yang menggap seksualitas adalah tabu akan berdampak pada kuatnya penolakan terhadap usulan agar pendidikan seksualitas terintegrasikan ke dalam kerikulum pendidikan. Sekalipun sejak reformasi bergulir hal ini telah diupayakan oleh sejumlah pihak seperti organisasi-organisasi non pemerintah NGO, dan juga pemerintah sendiri khususnya Departemen Pendidikan Nasional, untuk memasukkan seksualitas dalam mata pelajaran “Pendidikan Reproduksi Remaja”; namun hal ini belum sepenuhnya mampu mengatasi problem riil yang dihadapi remaja. Faktanya, masalah terkait seksualitas dan kesehatan reproduksi masih banyak dihadapi oleh remaja. Menurut Marmi 2013:62 masalah-masalah tersebut antara lain: 1. Perkosaan Kejahatan perkosaan ini biasanya banyak sekali modusnya. Korbannya tidak hanya remaja perempuan, tetapi juga laki-laki sodomi. Remaja perempuan rentang mengalami perkosaan oleh sang pacar. 2. Free Sex Seks bebas dilakukan dengan pasangan atau pacar yang berganti- ganti. Seks bebas pada remaja ini dibawah usia 17 tahun secara medis selain dapat memperbesar kemungkinan terkena infeksi menular seksual dan virus HIV dapat merangsang tumbuhnya sel kanker pada rahim remaja perempuan. Sebab pada remaja perempuan 12-17 tahun mengalami perubahan aktif pada sel dalam mulut rahimnya. 3. Kehamilan Tidak Diinginkan KTD Hubungan seks pranikah dikalangan remaja didasari oleh mitos- mitos seputar masalah seksualitas. Misalnya saja mitos berhubungan seksual dengan pacar merupakan bukti cinta. Atau mitos berhubungan seksual hanya sekali tidak akan menyebabkan kehamilan. Padahal hubungan seks sekalipun hanya sekali dapat menyebabkan kehamilan selama si remaja perempuan dalam masa subur. 4. Aborsi Aborsi merupakan keluarnya embrio atau janin dalam kandungan sebelum waktunya. Aborsi pada remaja terkait KTD biasanya tergolong dalam kategori aborsi provaktus atau pengguguran kandungan yang disengaja. Namun begitu ada juga yang keguguran terjadi secara alamiah atau aborsi secara spontan, Hal ini terjadi karena berbagi hal antara lain karena kondisi si remaja perempuan mengalami KTD umumnya tertekan secara psikologis, karena secara psikososial ia belum siap menjalani kehamilan. 5. Perkawinan dan kehamilan dini Nikah dini ini khususnya terjadi di pedesaan, di beberapa daerah dominasi orang tua biasanya masih kuat dalam menentukan perkawinan anak dalam hal ini remaja perempuan. Alasan terjadinya

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN PEMAHAMAN PERENCANAAN KARIR MELALUI LAYANAN INFORMASI KARIR PADA SISWA KELAS X BUSANA BUTIK 4 SMK NEGERI 1 PRINGAPUS TAHUN AJARAN 2015 2016

25 103 167

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 34 SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 283

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 KOTA METRO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 7 76

KEEFEKTIFAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN PERILAKU AKADEMIK SISWA KELAS X SMA N 1 DEMAK TAHUN AJARAN 2014 2015

0 14 85

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN SELF CONTROL SISWA KELAS IX DI SMP N 1 WANASARI KABUPATEN BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

4 17 195

PENGARUH LAYANAN INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KARIR SISWA-SISWI KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2014-2015.

0 2 26

Keefektifan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Brainstorming untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas VIII SMP N 1 Wonogiri Tahun Ajaran 2015/2016.

0 1 17

KEEFEKTIFAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII-J DI SMP N 3 UNGARAN TAHUN AJARAN 2015 2016 -

1 5 71

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELING SIMBOLIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN BAHAYA MEROKOK PADA SISWA KELAS XII TKR 1 SMK N 1 RANDUDONGKAL PEMALANG TAHUN AJARAN 20162017

0 0 66

LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWA KELAS VIII MTs N 1 MEMPAWAH

0 0 10