Pemahaman Kesehatan Reproduksi Siswa Kelas 9 SMP N 1 Bonang

No Responden Data Keseluruhan Skor Kriteria 4 R-4 156 65 S 5 R-5 163 68 T 6 R-6 181 75 T 7 R-7 161 67 T 8 R-8 167 70 T 9 R-9 167 70 T 10 R-10 163 68 T 11 R-11 156 65 S 12 R-12 161 67 T 13 R-13 165 69 T 14 R-14 114 48 R 15 R-15 169 70 T 16 R-16 157 65 S 17 R-17 170 71 T 18 R-18 163 68 T 19 R-19 157 65 S 20 R-20 152 63 S 21 R-21 159 66 S 22 R-22 137 57 S 23 R-23 152 63 S 24 R-24 181 75 T 25 R-25 154 64 S 26 R-26 164 68 T 27 R-27 155 65 S 28 R-28 150 63 S 29 R-29 152 63 S 30 R-30 162 68 T 31 R-31 118 49 R Total 4869 65.44 S Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi Pemahaman Kesehatan Reproduksi Siswa Hasil Pretest Interval Skor Kategori Frekuensi Rata-Rata 201,6 Skor ≤ 240 Sangat Tinggi 65,44 163,2 Skor ≤ 201,5 Tinggi 15 48,39 124,8 Skor ≤ 163,1 Sedang 14 45,16 86,4 Skor ≤ 124,7 Rendah 2 6,45 48 ≤ Skor ≤ 86,3 Sangat Rendah Jumlah 31 100 Berdasarkan tabel 3.9, dapat diketahui bahwa hasil perhitungan pemahaman kesehatan reproduksi secara keseluruhan sebelum diberikan layanan informasi masuk dalam kategori sedang 65,44, diantaranya ada 15 siswa 48,39 memiliki kategori tinggi, 14 siswa 45,16 memiliki kategori sedang, dan 2 siswa 6,45 memiliki kategori rendah. Sedangkan hasil observasi sebelum diberikan layanan informasi dari 31 siswa di kelas dari semua indikator yang mampu memperlihatkan bahwa siswa tersebut aktif, dan tidak tepat waktu. Namun, juga masih ada siswa yang pasif dan hanya berani berpendapat secara bersama-sama. Rata-rata secara umum pemahaman kesehatan reproduksi siswa berdasarkan indikator adalah sebagai berikut: Tabel 3.10 Hasil Pretest Pemahaman Kesehatan Reproduksi Siswa per Indikator S 66.60 KATEGORI T S T S S S S S RATA-RATA 78.23 66.19 70.97 64.13 66.57 66.56 64.62 55.56 Hub. Seksual Pranikah Penyalahgunaan NAPZA Pengaruh Media Massa Akses Terhadap Pelayanan Kesehatan Reproduksi Hub. Harmonis Dengan Keluarga Penyakit Menular Seksual INDIKATOR Kebersihan Organ-organ Genital Akses Terhadap Pendidikan Kesehatan Grafik 4.1 Hasil Pretest Pemahaman Kesehatan Reproduksi Siswa per Indikator Berdasarkan hasil yang dipaparkan pada tabel 3.10 dan grafik 4.1 dapat disimpulkan bahwa pemahaman kesehatan reproduksi siswa sebelum diberikan layanan informasi dari per-indikator secara umum siswa dalam kategori sedang 66,60. Prosentase dari masing-masing indikator, diantaranya kebersihan organ-organ genital masuk dalam kategori tinggi 78,23. Hal ini ditunjukkan dengan siswa belum memahami secara utuh mengenai bagaimana cara menjaga dan merawat alat-alat genitalnya, misalnya saja mengganti celana dalam 2x dalam sehari, membersihkan alat-alat genital setelah buang air kecil dan air besar dengan air yang bersih. Akses terhadap pendidikan kesehatan masuk dalam kategori sedang 66,19. Hal ini disebabkan siswa belum mengetahui apa itu kesehatan reproduksi, tujuan pendidikan kesehatan reproduksi, dan ruang lingkup kesehatan reproduksi. Hubungan seksual pranikah masuk dalam kategori tinggi 70,97. Hal ini disebabkan siswa belum mengetahui dampak hubungan seksual pranikah bagi dirinya, keluarga, dan masyarakat. Penyalahgunaan NAPZA masuk dalam kategori sedang 64,13. Hal ini disebabkan siswa belum mengetahui macam- macam dari NAPZA, dan belum mengetahui dampak penggunaan dan penyalahgunaan NAPZA bagi kehidupannya. Pengaruh media massa masuk dalam kategori sedang 66,57. Hal ini disebabkan siswa tidak dapat memanfaatkan sosial media dengan baik, misalnya dengan mengunggah foto-foto yang tidak seronok dengan pasangannya di akun facebook. Akses terhadap pelayanan kesehatan reproduksi masuk dalam kategori sedang 66,56. Hal ini dikarenakan siswa tidak dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan reproduksi yang ada di pukesmas ataupun rumah sakit. Hubungan harmonis dengan keluarga masuk dalam ketegori sedang 64,62. Hal ini dikarenakan siswa tidak suka diarahkan oleh orang tuanya, orang tua kurang perhatian mengenai pendidikan kesehatan reproduksi anaknya. Penyakit menular seksual masuk dalam kategori sedan 55,56. Hal ini di sebabkan siswa tidak mengetahui macam-macam penyakit menular seksual, dan bagaimana penyebab serta bagaimana cara penularannya. Hasil observasi dilihat dari masing-masing indikator masih ada sebagian siswa yang belum menunjukkan pemahaman kesehatan reproduksi mereka, mereka hanya membersihkan alat-alat genitalnya pada saat mandi saja, itupun dengan air yang tidak mengalir mengendap, hal tersebut dapat menyebabkan timbulnya bakteri dan jamur. Siswa juga belum mengetahui apa itu kesehatan reproduksi, apa tujuan dan manfaat mempelajari pendidikan kesehatan reproduksi. Selain itu yang terlihat siswa tidak mengetahui dampak hubungan seksual pranikah bagi kesehatan reproduksinya, bagi kehidupannya, keluarga dan masyarakat. Siswa juga belum mengetahui macam-macam NAPZA, dampak penyalahgunaan dan penggunaan NAPZA bagi kehidupannya dan bagi kesehatan reproduksinya. Siswa juga belum dapat memanfaatkan sosial media dengan baik dengan benar, misalnya masih ada siswa yang mengunggah foto yang tidak seronok dengan pasangannya di akun facebook. Selain itu, siswa belum dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan reproduksi yang terdapat di pukesmas ataupun rumah sakit. Hubungan siswa dengan orang tuanya tidak begitu dekat, sehingga siswa malu apabila ingin bercerita mengenai masalah kesehatan reproduksi dengan orang tuanya. Selain itu juga siswa belum mengetahui macam- macam penyakit menular seksual, serta penyebab dan cara penularannya.

4.1.2 Pemahaman Kesehatan Reproduksi Siswa Kelas 9 SMP N 1 Bonang

Demak Setelah Diberikan Layanan Informasi. Pemahaman kesehatan reproduksi siswa setelah diberikan layanan informasi selama delapan kali pertemuan yang dilanjutkan dengan diberikan posttest, maka akan diuraikan hasil posttest pemahaman kesehatan reproduksi siswa, yaitu: Tabel 3.11 Data Keseluruhan Pemahaman Kesehatan Reproduksi Siswa Hasil Posttest No Responden Data Keseluruhan Skor Kriteria 1 R-1 168 70 T 2 R-2 167 70 T 3 R-3 208 87 ST 4 R-4 168 70 T 5 R-5 183 76 T 6 R-6 181 75 T 7 R-7 197 82 T 8 R-8 186 78 T 9 R-9 199 83 T No Responden Data Keseluruhan Skor Kriteria 10 R-10 191 80 T 11 R-11 212 88 ST 12 R-12 168 70 T 13 R-13 196 82 T 14 R-14 185 77 T 15 R-15 196 82 T 16 R-16 209 87 ST 17 R-17 182 76 T 18 R-18 196 82 T 19 R-19 190 79 T 20 R-20 168 70 T 21 R-21 196 82 T 22 R-22 167 70 T 23 R-23 196 82 T 24 R-24 187 78 T 25 R-25 183 76 T 26 R-26 211 88 ST 27 R-27 188 78 T 28 R-28 187 78 T 29 R-29 189 79 T 30 R-30 185 77 T 31 R-31 167 70 T Total 5806 78.04 T Tabel 3.12 Distribusi Frekuensi Pemahaman Kesehatan Reproduksi Siswa Hasil Posttest Interval Skor Kategori Frekuensi Rata-Rata 201,6 Skor ≤ 240 Sangat Tinggi 4 12,90 78,04 163,2 Skor ≤ 201,5 Tinggi 27 87,10 124,8 Skor ≤ 163,1 Sedang 86,4 Skor ≤ 124,7 Rendah 48 ≤ Skor ≤ 86,3 Sangat Rendah Jumlah 31 100 Berdasarkan tabel 3.12, dapat diketahui bahwa hasil perhitungan pemahaman kesehatan reproduksi siswa setelah diberikan layanan informasi masuk dalam kategori tinggi 78,04, diantaranya ada 4 siswa 12,90 yang memiliki kategori sangat tinggi, 27siswa 87,10 memiliki kategori tinggi, dan

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN PEMAHAMAN PERENCANAAN KARIR MELALUI LAYANAN INFORMASI KARIR PADA SISWA KELAS X BUSANA BUTIK 4 SMK NEGERI 1 PRINGAPUS TAHUN AJARAN 2015 2016

25 103 167

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 34 SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 283

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 KOTA METRO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 7 76

KEEFEKTIFAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN PERILAKU AKADEMIK SISWA KELAS X SMA N 1 DEMAK TAHUN AJARAN 2014 2015

0 14 85

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN SELF CONTROL SISWA KELAS IX DI SMP N 1 WANASARI KABUPATEN BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

4 17 195

PENGARUH LAYANAN INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KARIR SISWA-SISWI KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2014-2015.

0 2 26

Keefektifan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Brainstorming untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas VIII SMP N 1 Wonogiri Tahun Ajaran 2015/2016.

0 1 17

KEEFEKTIFAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII-J DI SMP N 3 UNGARAN TAHUN AJARAN 2015 2016 -

1 5 71

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELING SIMBOLIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN BAHAYA MEROKOK PADA SISWA KELAS XII TKR 1 SMK N 1 RANDUDONGKAL PEMALANG TAHUN AJARAN 20162017

0 0 66

LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWA KELAS VIII MTs N 1 MEMPAWAH

0 0 10