Keefektifan Layanan Informasi Untuk Meningkatkan
meningkat dari berbagai media, yang apabila tidak dibarengi oleh tingginya pengetahuan yang tepat dapat memicu perilaku sesksual bebas yang tidak
bertanggungjawab. Perkembangan pada masa remaja seharusnya membutuhkan perhatian dan
bimbingan yang sangat khusus dari orang tua, guru dan pemerintah terutama tentang hal kesehatan reproduksi. Pemahaman kesehatan reproduksi yang rendah
akan merusak masa depan remaja seperti pernikahan, kehamilan serta seksual aktif sebelum menikah.
Tetapi pada kenyataanya permasalahan tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman remaja terhadap kesehatan reproduksi. Karena kurangnya
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi juga akan menimbulkan beberapa gangguan-gangguan reproduksi. Sehingga akan membawa dapak yang sangat
buruk terhadap remaja-remaja yang masih duduk dibangku sekolah, seperti sekolah menengah pertama. Salah satu dampak yang ditimbulkan akibat
kurangnya pemahaman remaja atau siswa terhadap kesehatan reproduksi adalah munculnya perilaku seksual bebas yang tidak bertanggujawab seperti pacaran
yang berlebihan, misalnya berciuman dan berpelukan dan lain-lain, pergaulan bebas yang mengakibatkan hubungan sek diluar nikah dan kehamilan yang tidak
dikehendaki. Akibat kehamilan tersebut akan menuntut remaja atau siswa melakukan pernikahan pada usia yang masih dini. Sehingga pendidikan siswa
tersebut terputus dan pernikahan pada usia dini dapat merusak kesehatan reproduksinya.
Dalam kaitannya dengan pemahaman kesehatan reproduksi, guru BK atau konselor sekolah memiliki peran yang cukup penting. Hal ini dikarenakan
guru BK atau konselor sekolah memiliki fungsi BK yaitu : fungsi pemahaman, fungsi pencegahan, fungsi pemeliharan, fungsi pengembangan, dan fungsi
pengentasan Prayitno 2004:197. Menurut PP no 61 tahun 2004 pasal 12 ayat 1 menyebutkan bahwa
pelayanan kesehatan reproduksi remaja dapat dilakukan melalui: 1 komunikasi, 2 Informasi, 3 Edukasi, dan 4 Konseling.
Sehingga masalah-masalah yang muncul terkait kurangnya pemahaman kesehatan reproduksi pada siswa perlu mendapat perhatian untuk diberikan
bantuan dengan suatu proses bimbingan yang dapat meningkatkan pemahaman kesehatan reproduksi pada siswa tersebut. Salah satu jenis layanan
bimbingan dan konseling yang dapat diterapkan untuk membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman kesehatan reproduksi yaitu layanan informasi.
Layanan informasi ini siswa akan memperoleh pengetahuan dan wawasan tentang kesehatan reproduksi serta menambah pemahaman dan
informasi mengenai kesehatan reproduksi. Mengarahkan sikap dan kebiasaan tertentu, serta tujuan khusus memahami informasi yang diperlukan, informasi
yang dipelajari akan mengarahkan individu kepada terhindarnya diri dari masalah, mengembangkan individu dan memelihara potensi yang dimilikinya. Tujuannya
agar siswa dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta
berbagai faktor yang ada disekitarnya dan tujuan yang lainnya adalah siswa dapat
terhindar dari perilaku seksual bebas yang tidak bertanggungjawab seperti pergaulan bebas yang menyebabkan pacaran yang berlebihan, hubungan sex
diluar nikah, kehamilan yang tidak dikehendaki dan pernikahan usia dini atau remaja, siswa dapat menerapkan perilaku reproduksi sehat sehingga siswa
terhindar dari gangguan-gangguan reproduksi, siswa dapat menjalin hubungan yang positif dengan teman sebaya, melakukan kegiatan yang lebih positif dan
bermanfaat, dan siswa bebas dari penyakit kelamin. Dengan informasi yang benar, diharapkan siswa memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggungjawab
mengenai proses reproduksi dan perilaku seksual. Layanan informasi tentang kesehatan reproduksi merupakan layanan yang
memungkinkan individu atau peserta didik untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman mengenai kesetahan reproduksi sehingga dapat digunakan untuk
memahami permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi yang berkaitan dengan diri sendiri dan lingkungannya.
Layanan informasi ini dapat dilakukan dengan berbagai teknik, agar dalam pemberian layanannya tidak membosankan. Dan pemberian layanan ini
akan dilakukan secara klasikal. Pemberian layanan informasi ini dapat meningkatkan pemahaman kesehatan reproduksi siswa, karena dengan diberikan
layanan informasi siswa dapat mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi. Oleh karena itu diadakan penelitian tentang keefektifan
layanan informasi untuk meningkatkan pemahaman kesehatan reproduksi pada siswa kelas 9 SMP N 1 Bonang Demak Tahun Ajaran 20152016.