Langkah Pembelajaran Model Pembelajaran Learning Cycle 5E

2.1.3.2 Langkah Pembelajaran Model Pembelajaran Learning Cycle 5E

Menurut Lorsbach dalam Wena, 2011: 171-173, dalam perkembangan selanjutnya Learning Cycle kemudian dikembangkan menjadi 5 fase yaitu engagement, exploration, explanation, elaboration, dan evaluation yang membuat suatu siklus. Gambar 2.1 Siklus Learning Cycle 5E a. Fase Engagement Dalam fase engagement ini minat dan keingintahuan curiousity peserta didik tentang topik yang akan diajarkan berusaha dibangkitkan. Hal ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang proses faktual dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan materi. Dengan demikian, peserta didik akan memberikan respon yang dapat dijadikan landasan bagi guru untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik tentang materi. Tahap engagement bertujuan mempersiapkan diri peserta didik agar terkondisi dalam menempuh fase berikutnya serta untuk mengetahui kemungkinan terjadinya miskonsepsi pada pembelajaran sebelumnya. Pada fase ini pula peserta didik diajak membuat Engagement Exploration Explanation Elaboration Evaluation prediksi-prediksi tentang fenomena yang akan dipelajari dan dibuktikan dalam tahap exploration. b. Fase Exploration Pada fase exploration, peserta didik diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil 2 sampai dengan 4 peserta didik tanpa pengajaran langsung dari guru untuk menguji prediksi, melakukan dan mencatat pengamatan serta ide-ide melalui kegiatan-kegiatan seperti praktikum dan telaah literatur. c. Fase Explanation Pada fase explanation, guru harus mendorong peserta didik untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri, meminta bukti dan klarifikasi dari penjelasan mereka, dan mengarahkan kegiatan diskusi. Pada tahap ini peserta didik menemukan istilah-istilah dari konsep yang dipelajari. d. Fase Elaboration Pada fase elaboration extention, peserta didik menerapkan konsep dan ketrampilan dalam situasi baru dalam konteks berbeda. Dengan demikian, peserta didik akan dapat belajar secara bermakna karena telah dapat menerapkanmengaplikasikan konsep yang baru dipelajarinya dalam situasi baru. e. Fase Evaluation Pada tahap akhir, evaluation, dilakukan guru dapat mengamati pengetahuan atau pemahaman peserta didik dalam menerapkan konsep baru. Peserta didik dapat melakukan evaluasi diri dengan mengajukan pertanyaan terbuka, mencari jawaban yang menggunakan bukti atau penjelasan yang diperoleh sebelumnya. Melalui evaluasi diri, peserta didik akan dapat mengetahui kekurangan atau kemajuan dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil evaluasi ini juga dapat dijadikan guru sebagai bahan evaluasi tentang proses penerapan model LC5E. Berdasarkan tahapan di atas, penjabaran secara operasional kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut. Tabel 2.1 Kegiatan Guru dan Siswa dalam Learning Cycle 5E No Tahap Learning Cycle 5E Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1 Tahap engagement Membangkitkan minat dan keingin-tahuan curiousity siswa. Mengembangkan minat rasa ingin tahu terhadap topik bahasan Mengajukan pertanyaan tentang proses faktual dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan topik bahasan. Memberikan respons terhadap pertanyaan guru. Mengaitkan topik yang dibahas dengan pengalaman siswa. Mendorong siswa untuk mengingat pengalaman sehari-harinya dan menunjukkan keterkaitannya dengan topik pembelajaran yang sedang dibahas. Berusaha mengingat pengalaman sehari-hari dan menghubungkan dengan topik pembelajaran yang akan dibahas. 2 Tahap exploration Membentuk kelompok, memberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil secara mandiri. Membentuk kelompok dan berusaha bekerja dalam kelompok. Guru membimbing siswa untuk berperan aktif dalam diskusi dan membantu siswa yang mengalami kesulitan Mencoba alternatif pemecahan dengan teman sekelompok, mencatat pengamatan, serta mengembangkan ide-ide baru. 3 Tahap Mendorong siswa untuk Mencoba memberi explanation menjelaskan konsep dengan kalimat sendiri. penjelasan terhadap konsep yang ditemukan dengan kalimat sendiri. Mempersilahkan kelompok lain untuk menanggapi dan bertanya Menanggapi kelompok yang memberikan penjelasan. Memberikan umpan balik positif dan penguatan tentang hasil temuan siswa Mendengarkan penjelasan dari guru. 4 Tahap elaboration Memberikan soal tentang penerapan konsep pada situasi baru. Mendiskusikan soal yang diberikan guru dengan teman sekelompoknya. Memberikan contoh yang membantu siswa menemukan jawaban Memperhatikan contoh yang diberikan guru Mendorong siswa memberikan penjelasan Memberikan penjelasan pada jawaban yang diutarakan 5 Tahap evaluation Membagikan soal evaluasi pada siswa untuk dikerjakan secara individu Mengerjakan soal evaluasi secara individu. Memberikan petunjuk pengerjaan dan batas waktu pengerjaaan Mendengarkan petunjuk pengerjaan dari guru Model Learning Cycle 5E ini mempunyai kelebihan, diantaranya: 1 meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran, 2 memotivasi siswa, 3 membuat siswa membangun pengetahuannya, 4 mempunyai pengaruh terhadap tingkat pemahaman siswa, 5 membuat siswa bertanggungjawab dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, 6 membuat pembelajaran menjadi menyenangkan bagi siswa, 7 meningkatkan prestasi belajar. Bilgin, dkk, 2013. Selain kelebihan, model Learning Cycle 5E juga mempunyai kekurangan, yaitu: 1 efektivitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai materi dan langkah-langkah pembelajaran, 2 menuntut kesungguhan dan kreativitas guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran, 3 memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisasi, 4 memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran Shoimin, 2014: 61-62.

2.1.3.3 Perbedaan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E dengan Model