Pengertian Model Pembelajaran Learning Cycle

orang-orang bermakna dan lingkungan sekitar. Sedangkan egosentri berarti anak cenderung sulit memahami pandangan orang lain dan lebih mengutamakan pandangannya sendiri. 3 tahap operasional konkret 7-11 tahun, karakter anak pada tahap ini sudah mulai belajar tentang realitas konkrit sehingga mulai berinteraksi dengan lingkungan. 4 tahap praoperasional formal 11-14 tahun, pada tahap praoperasional formal anak mulai mengembangkan pikiran formalnya termasuk memakai logika dan berfikir menggunakan abstraksi. Berdasarkan teori perkembangan Jean Piaget tersebut, siswa sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap ini, anak mulai berpikir secara logis. Kemampuan berpikir logis ini terwujud dalam kemampuan mengklasifikasikan objek sesuai dengan klasifikasinya, mengurutkan benda sesuai dengan tata urutannya, kemampuan untuk memahami cara pandang orang lain, dan kemampuan berpikir secara deduktif. Karakteristik anak SD tersebut menuntut pembelajaran IPA di SD sebagai suatu proses yang aktif, dan menuntut guru untuk berperan sebagai fasilitator.

2.1.3 Model Pembelajaran Learning Cycle 5E

2.1.3.1 Pengertian Model Pembelajaran Learning Cycle

Model pembelajaran Learning Cycle muncul pertama kali pada tahun 1967 oleh Karplus dan Thier untuk Science Curriculum Improvement Study SCIS. Model pembelajaran ini terdiri dari tiga tahap yaitu: 1 exploration, menyediakan pengalaman pertama bagi siswa berupa fenomena; 2 concept introduction, mengajak siswa untuk membangun ide melalui interaksi dengan sumber belajar dan guru; 3 concept application, mengajak siswa untuk mengaplikasikan ide pada situasi yang baru atau permasalahan baru Hanuscin dan Michele, 2007. Menurut Huda 2015: 265-266, salah satu penggagas strategi Learning Cycle LC adalah David Kolb 1984. Ia mendeskripsikan proses pembelajaran sebagai siklus empat tahap yang di dalamnya peserta didik atau siswa: 1 melakukan sesuatu yang konkret atau memiliki pengalaman tertentu yang bisa menjadi dasar bagi; 2 observasi dan refleksi mereka atas pengalaman tersebut dan responsnya terhadap pengalaman itu sendiri. Observasi ini kemudian: 3 diasimilasikan ke dalam kerangka konseptual atau dihubungkan dengan konsep- konsep lain dalam pengalaman atau pengetahuan sebelumnya yang dimiliki siswa yang implikasi-implikasinya tampak dalam tindakan konkret; dan kemudian 4 diuji dan diterapkan dalam situasi-situasi yang berbeda. Arifin dalam Shoimin 2014: 58 menyatakan bahwa model pembelajaran cycle learning pembelajaran bersiklus, yaitu suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa student centered. Cycle learning patut dikedepankan karena sesuai dengan teori belajar Piaget, teori belajar yang berbasis konstruktivisme. Piaget menyatakan bahwa belajar merupakan pengembangan aspek kognitif yang meliputi struktur, isi, dan fungsi. Sruktur intelektual adalah organisasi-organisasi mental tingkat tinggi yang dimiliki individu untuk memecahkan masalah-masalah. Isi adalah perilaku khas individu dalam merespons masalah yang dihadapi. Sementara fungsi merupakan proses perkembangan intelektual yang mencakup adaptasi dan organisasi.

2.1.3.2 Langkah Pembelajaran Model Pembelajaran Learning Cycle 5E