3.5.3 Tes
Menurut Arikunto 2012: 67 tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-
aturan yang sudah ditentukan. Metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar materi perubahan lingkungan. Tes untuk mengetahui hasil belajar ini
berbentuk tes tertulis berupa sejumlah tes pilihan ganda dan uraian. Tes ini diberikan dalam bentuk pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Sebelum tes diberikan, terlebih dahulu diujicobakan pada kelas uji coba untuk mengetahui valditas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas.
3.5.4 Observasi
Observasi dilakukan menggunakan lembar pengamatan sebagai alat
ukurnya. Lembar pengamatan ini untuk mengamati serta menilai aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 5E selama proses
pembelajaran.
3.6
UJI COBA INSTRUMEN
Sebelum memperoleh soal tes untuk mengukur hasil belajar yang akan digunakan sebagai pretest dan posttest, peneliti membuat soal uji coba terlebih
dahulu. Uji coba soal tes akan dilakukan di kelas IV SDN 2 Krasak. Setelah diperoleh hasil tes soal uji coba, dilakukan analisis untuk mengetahui validitas,
tingkat kesukaran, daya beda, dan reliabilitas soal. Analisis soal uji coba secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran 3.8.
3.6.1 Validitas
Agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk mengevaluasinya harus valid Arikunto, 2012: 79. Instrumen yang valid berarti
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak
diukur Sugiyono, 2010: 348. Pada penelitian ini, utuk mengetahui validitas butir soal, digunakan rumus
korelasi Point Biserial khusus untuk soal pilihan ganda, sebagai berikut. =
√ Keterangan :
= angka indeks Korelasi Point Biserial = mean skor yang dicapai oleh peserta tes yang menjawab betul, yang sedang
dicari korelasinya secara keseluruhan = mean skor total, yang berhasil dicapai oleh seluruh peserta tes
= standar deviasi skor total P = proporsi peserta tes yang menjawab betul terhadap butir soal yang sedang
dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan Sudijono, 2008:258
Selanjutnya nilai diinterpretasikan menggunakan tabel nilai “r”
Product Moment dengan terlebih dahulu mencari df-nya df=N-nr. Jika ≥
maka alat ukur dikatakan valid.
Setelah dilakukan uji validitas menggunakan rumus di atas diketahui soal yang valid sebanyak 27 dan 23 soal tidak valid. Hasil uji validitas soal pilihan
ganda disajikan pada tabel berikut.
Tabel 3.2
Uji Validitas Soal Pilihan Ganda No
Validitas No. Soal
1 Valid
5, 7, 8, 9. 12, 13, 16, 17, 18, 20, 22, 23, 24, 26, 27, 29, 31, 34, 35, 37, 39, 40, 41, 42, 43, 47, 48
2 Tidak Valid
1, 2, 3, 4, 6, 10, 11, 14, 15, 19, 21, 25, 28, 30, 32, 33, 36, 38, 44, 45, 46, 49, 50
Soal yang tidak valid tidak digunakan sebagai soal pretest dan posttest dikarenakan tidak diketahui sebab kevalidannya. Sedangkan dari 27 soal yang
valid, yang digunakan adalah 25 soal untuk pretest dan posttest. Pemilihan soal yang digunakan disesuaikan dengan tingkat kesukaran dan daya pembeda.
Pada uji validitas soal uraian, digunakan rumus korelasi product moment, sebagai berikut.
=
∑ ∑ ∑ √ ∑
∑
Keterangan: : koefisien korelasi antara x dan y;
n : banyaknya peserta tes; ∑x : jumlah skor tiap butir soal;
∑y : jumlah skor total; ∑
: jumlah kuadrat skor butir soal; dan
∑ : jumlah kuadrat skor total Arikunto, 2012: 87
Selanjutnya nilai diinterpretasikan menggunakan tabel nilai “r”
Product Moment dengan taraf signifikansinya adalah 5. Jika maka
alat ukur dikatakan valid. Setelah dilakukan uji validitas menggunakan rumus product moment diketahui soal yang valid sebanyak 9 soal, hasil uji validitas soal
pilihan ganda disajikan pada tabel berikut.
Tabel 3.3
Uji Validitas Soal Uraian
3.6.2 Tingkat Kesukaran