KERANGKA BERPIKIR HIPOTESIS PENELITIAN

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Uma Sekaran dalam Sugiyono, 2010: 91 mengemukakan bahwa, kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah yang penting. Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen. Kerangka berpikir pada penelitian ini dijelaskan dengan bagan berikut. Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

2.4 HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Jawaban tersebut dikatakan sementara karena jawaban yang dikemukakan baru berdasarkan pada Pembelajaran IPA Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Model Konvensional Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Hasil Belajar Hasil Belajar dibandingkan teori-teori yang relevan, namun belum didasarkan pada fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data Sugiyono, 2010:96. Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut. Ho: ≤ : Rata-rata hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan siswa kelas IV SD Gugus Kartini menggunakan model Learning Cycle 5E lebih rendah atau sama dengan model pembelajaran konvensional. Ha: : Rata-rata hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan siswa kelas IV SD Gugus Kartini menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E lebih tinggi dibandingkan model pembelajaran konvensional 42

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono 2010: 107 metode penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Desain yang dipakai adalah Quasi Experimental Design, desain ini dipilih karena peneliti tidak dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Bentuk yang dipilih adalah Nonequivalent Control Group Design, dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaaan awal. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan Sugiyono, 2010: 114-116.

3.2 PROSEDUR PENELITIAN

Tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1 Tahap observasi awal Tahap ini meliputi pemilihan tempat untuk penelitian, mengurus surat ijin, observasi lapangan dan wawancara, membuat identifikasi masalah, menyusun proposal penelitian, dan menyiapkan perlengkapan penelitian.