Keefektifan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E pada

2.1.6 Keefektifan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E pada

Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Penerapan model pembelajaran yang tepat akan membantu siswa untuk memahami materi yang diajarkan dan meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, guru dapat merancang kegiatan pembelajaran yang bermakna dengan menerapkan model pembelajaran yang disesuaikan dengan situasi, kondisi dan materi yang akan disampaikan. Learning Cycle 5E merupakan salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan pada materi perubahan lingkungan. Orientasi pembelajaran model Learning Cycle 5E adalah investigasi dan penemuan yang merupakan pemecahan masalah Shoimin, 2014: 61, dengan demikian proses pembelajaran bukan lagi sekadar transfer pengetahuan dari guru ke siswa melainkan proses pemerolehan konsep yang berorientasi pada katerlibatan siswa secara aktif dan langsung. Hal tersebut dapat melatih siswa untuk mencari, mendiskusikan, dan memecahkan masalah sesuai dengan materi perubahan lingkungan yang membahas permasalahan yang terjadi pada lingkungan sekitar siswa, seperti pengaruh hujan, angin, cahaya matahari, dan gelombang air laut terhadap lingkungan. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Perubahan perilaku yang harus dicapai oleh siswa setelah melaksanakan kegiatan belajar dirumuskan dalam tujuan. Tujuan tersebut mencakup deskripsi tentang perubahan perilaku yang diinginkan atau deskripsi produk yang menunjukkan bahwa belajar telah terjadi Rifa‟I, 2012: 69. Melalui model pembelajaran Learning Cycle 5E, siswa mampu mengembangkan potensi individu yang berhasil dan berguna, kreatif, bertanggungjawab, mengaktualisasikan, dan mengoptimalkan dirinya terhadap perubahan yang terjadi. Kegiatan pembelajaran model Learning Cycle 5E menuntut guru untuk berperan sebagai fasilitator. Pada tahap engagement, guru membangkitkan minat dan keingintahuan siswa dengan mengajukan pertanyaan tentang proses faktual sehari-hari sehingga dapat mendorong siswa untuk mengingat pengalaman sehari- harinya dan menunjukkan keterkaitannya dengan topik pembelajaran yang dibahas. Pada tahap exploration, siswa menemukan sendiri konsep yang dipelajarinya melalui percobaan dan diskusi dengan kelompoknya, guru membimbing siswa untuk berperan aktif dalam diskusi dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. Dengan demikian, penyampaian materi menjadi lebih menyenangkan dan siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang menyenangkan, melibatkan siswa secara aktif dan berdasarkan pada pengalaman siswa sehari-hari dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Sehingga, siswa tidak hanya mampu memahami konsep, namaun juga dapat menerapkannya pada kehidupan sehari-hari secara nyata. Pembelajaran tersebut dapat mempengaruhi dan meningkatkan hasil belajar pada materi perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.

2.2 KAJIAN EMPIRIS

Penggunaan model pembelajaran Learning Cycle didasarkan pada penelitian yang sudah ada tentang keefektifan Learning Cycle. Adapun hasil penelitian tersebut adalah. Penelitian dari Dwi Ratna Dewi 2013 dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Siklus Belajar Learning Cycle 5E terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN 26 Pemecutan Denpasar Barat”. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata hasil belajar IPA siswa yang belajar dengan model siklus belajar learning cycle 5E lebih dari siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional, rata-rata untuk kelas eksperimen sebesar 70.00 sedangkan rata-rata kelas eksperimen sebesar 58.24. Hasil uji-t juga menunjukkan bahwa t-hitung 4.648 lebih besar dari t-hitung 2.000, yang berarti hipotesis diterima. Penelitian dari Ni Kt. Suarni 2014 dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle Berbasis Media Lingkungan Alam terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN 5 Pedungan Denpasar”. Hasil penelitian menunjukkan skor rerata data hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih dari hasil belajar kelas kontrol yaitu 78.10 69.75. Hasil perhitungan uji hipotesis dengan uji-t, diperoleh t-hitung = 3.65 dan t-tabel dengan db=83 dan taraf signifikansi 5 adalah 2.000. Ini berarti t-hitung lebih dari t-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa model pembelajaran Learning Cycle berbasis media lingkungan alam berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 5 pedungan Denpasar.