Populasi dan Sampel Penelitian Instrumen Penelitian

39 2. Menyunting data data editing Pengolahan data selanjutnya masuk kedalam tahap dimana peneliti memeriksa kelengkapan data yang telah terkumpul. Pemeriksaan meliputi pengisian kuesioner, konsistensi, validitas, dan jumlah pertanyaan yang di jawab. 3. Memasukkan data data entry Setelah dilakukan penyuntingan data, kemudian memasukkan daftar pertanyaan yang telah dilengkapi dengan pengisian kode jawaban ke dalam program software komputer atau spss. 4. Membersihkan data data cleaning Kemudian masuk ke tahap akhir, yaitu pengecekan kembali data yang telah dimasukkan untuk memastikan data tersebut tidak ada yang salah, sehingga dengan demikian data tersebut telah siap diolah dan dianalisis.

4.8 Analisis Data

1. Analisis Univariat Analisis ini digunakan untuk melihat gambaran distribusi frekuensi tiap variabel, baik variabel dependen maupun variabel independen. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen melalui cara diagnosis data dan uji hipotesis dua variabel Chi square. Untuk menguji kemaknaan digunakan nilai p-value dengan menggunakan tingkat kemaknaan 5 dan derajat kepercayaan 95. Sehingga dapat dijelaskan bahwa p-value ≤ 0,05 maka 40 menunjukkan ada hubungan antara variabel dependen dan variabel independen dan jika p-value 0,05 maka menujukkan tidak ada hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Pada uji Chi-square digunakan rumus sebagai berikut: Keterangan : O = frekuensi hasil observasi E = frekuensi yang diharapkan. Nilai E = Jumlah sebaris x Jumlah Sekolom Jumlah data df = b-1 k-1 41

BAB V HASIL

5.1 Gambaran Umum RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa

5.1.1 Sejarah RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa

Kesehatan merupakan kebutuhan asasi bagi siapapun. Namun sayangnya tidak semua bisa merasakan, terlebih masyarakat miskin. Keterbatasan dalam sisi ekonomi menyebabkan layanan kesehatan juga sangat terbatas. Oleh karena itu, diperlukan akses layanan kesehatan yang mudah dan terjangkau untuk kaum dhuafa. Berawal dari lembaga nirlaba dan pelaksana amanah donatur Dompet Dhuafa Dompet Dhuafa, telah melakukan langkah awal dalam memberikan dan menyediakan fasilitas maupun akses kesehatan bagi kaum dhuafa. Pada tahun 2001 Dompet Dhuafa mendirikan Balai Pengobatan yang memberikan akses layanan kesehatan yang layak dan optimal secara tidak berbayar bagi kaum dhuafa. Layanan Balai Pengobatan ini dinamakan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa LKC-DD yang memberikan pelayanan kesehatan tingkat dasar. Dalam perkembangannya, LKC-DD harus melayani pasien- pasien dhuafa yang membutuhkan pelayanan spesialistik, rawat inap dan juga tindakan operatif. Sehingga fasilitas layanan yang dirasakan