83
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hunter, Tan dan Bernard 2008 menyatakan bahwa terdapat hubungan
yang negatif antara jenjang karir dengan turnover intention. Meskipun dalam hasil penelitian ini jenjang karir tidak berhubungan secara signifikan dengan
turnover intention , namun bukan berarti jenjang karir tidak berkorelasi
dengan turnover intention. Peluang promosi yang jelas kepada perawat RS Rumah Sehat Terpadu
Dompet Dhuafa terlampaui sehingga perawat yang bekerja merasa lebih merasa mendapatkan kesempatan untuk memegang jabatan. Kegiatan
pendidikan dan pelatihan aktif diikutsertakan oleh rumah sakit bagi perawat. Sehingga program pendidikan dan pelatihan yang diikut sertakan oleh
perawat menjadi motivasi perawat untuk meningkatkan jenjang karir dan mempunyai status dan tanggungjawab yang lebih tinggi.
6.7 Lingkungan Kerja
Karyawan ataupun perawat pada dasarnya menyukai pekerjaan- pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk menggunakan
keterampilan dan kemampuan mereka, kebebasan dan umpan balik mengenai hasil pekerjaan mereka. Pada kondisi tersebut kebanyakan karyawan atau
perawat akan mengalami kesenangan dan kepuasan. Berbeda dengan perawat yang tidak diberikan kebebasan dalam melakukan pekerjaan dan selalu
mengerjakan pekerjaan yang monoton, mereka cenderung akan cepat bosan dan merasa tidak puas dengan apa yang mereka kerjakan. Robbins, 2001.
84
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 42 perawat 55.3 yang menyatakan lingkungan kerja kondusif memiliki niat untuk pindah
bekerja dan sebanyak 3 perawat 37.5 yang menyatakan lingkungan kerja kurang kondusif memiliki niat untuk pindah bekerja dari RS Rumah Sehat
Terpadu Dompet Dhuafa. Diketahui hasil dari penelitian ini P value sebesar 0,463. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara lingkungan kerja dengan turnover intention perawat. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh pusat keperawatan di North Carolina bahwa lingkungan kerja mempengaruhi terjadinya turnover intention.
Hal ini kemungkinan pekerjaan yang perawat jalankan di RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa sesuai dengan latar belakang pendidikan yang
mereka dapatkan dan mereka menyukai profesi mereka sehingga mereka merasa senang dan nyaman dalam menjalankan pekerjaan. Hal ini sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Mobley 1986 bahwa seseorang yang bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan yang diraihnya akan lebih
puas dan senang dibandingkan dengan mereka yang bekerja diluar keahlian atau pendidikan mereka.
Terciptanya sistem perputaran pada setiap shift perawat yang bekerja di RS Rumah Sehat Dompet Dhuafa, sehingga perawat mendapatkan
pelajaran dan kegiatan yang baru, perawat menjadi betah dan nyaman sehingga dapat mengurangi tingkat terjadinya turnover intention perawat.
85
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN
7.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Perawat yang memiliki niat untuk pindah kerja di RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak.
2. Gambaran faktor individu perawat RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa antara lain
a. Perawat yang bekerja usia dibawah 30 tahun lebih banyak lebih banyak jumlahnya daripada perawat dengan usia diatas 30 tahun
b. Perawat yang bekerja lebih banyak berjenis kelamin perempuan dibandingkan perawat dengan jenis kelamin laki-laki
c. Perawat yang bekerja dengan status belum menikah lebih banyak dibandingkan perawat yang sudah menikah
d. Perawat yang bekerja dengan pendidikan akhir D3 lebih banyak dibandingkan perawat dengan pendidian akhir S1
e. Perawat yang bekerja dengan masa kerja ≤ 1 tahun lebih banyak
dibandingkan pera wat yang bekerja ≥ 1 tahun
f. Perawat yang bekerja dengan status pegawai kontrak lebih banyak dibandingkan perawat dengan status pegawai tetap