Latar Belakang Faktor-faktor yang berhubungan dengan keinginan pindah kerja (turnover intention) perawat di RS Sehat Terpadu DD Tahun 2014
4
Turnover perawat di rumah sakit memang bukan hal yang mudah.
Diperlukan perhatian yang lebih karena turnover dapat merugikan organisasi, baik dari segi biaya, sumber daya, maupun efektifitas keperawatan itu sendiri.
Dari segi biaya, rumah sakit harus mengeluarkan biaya untuk merekrut perawat-perawat baru, dan melakukan training untuk perawat-perawat baru.
Dari segi sumber daya, rumah sakit kehilangan perawat yang sudah lebih lama bekerja di rumah sakit, itu berarti rumah sakit kehilangan sumber daya yang
kompeten, dan tidaklah mudah untuk mencari perawat baru yang dapat menggantikan perawat kompeten yang mengundurkan diri tersebut. Turnover
juga merugikan efektifitas dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di rumah sakit. Perawat-perawat baru tentunya membutuhkan waktu untuk beradaptasi,
dan membangun kerjasama tim yang baik dalam bekerja. Hal tersebut tentunya akan mengurangi efektifitas keperawatan itu sendiri.
Di Indonesia, masalah turnover di rumah sakit sering kali terabaikan. RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa RST-DD sebagai salah satu rumah
sakit swasta berbasis nirlaba diperuntukkan bagi kaum dhuafa selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatannya. Untuk itu RST-DD
menganggap bahwa kualitas SDM merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam hal peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
Profesionalisme serta keahlian yang tinggi tenaga perawat di RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa berusaha dan terus berusaha untuk memberikan
pelayanan yang terbaik bagi pasiennya. Akan tetapi, dalam pencapaian tujuan tidak jarang muncul berbagai masalah diantaranya turnover pada perawat atau
keluarnya perawat.
5
Berdasarkan data dari Bagian SDM RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa, jumlah perawat yang bekerja pada tahun 2013 sebanyak 115 perawat.
Dari data tersebut terdapat 19 perawat yang keluar atau apabila di persentasekan berjumlah 16 terjadinya turnover perawat dari jumlah total
perawat. Hal ini sejalan dengan pendapat Gillies 1994 yang mengatakan bahwa turnover perawat maksimal 5-10 per tahun. Dilihat dari teori Gillies
1994 tersebut tentu turnover yang terjadi di RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa sudah melalui batas optimum, dan jika diabaikan maka akan
menimbulkan kerugian bagi RS. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang berkeinginan untuk pindah
atau keluar bekerja dari suatu pekerjaan, misalnya kompensasi atau upah yang diterima tidak sebanding dengan beban kerja yang dilakukan oleh seseorang.
Namun, kompensasi atau upah bukanlah faktor utama terjadinya turnover. Penelitian yang dilakukan oleh Langitan pada tahun 2010 di Rumah Sakit
Bhakti Yudha Depok, menunjukkan bahwa perawat yang meninggalkan tempat kerjanya merupakan perawat dengan usia yang masih relatif muda,
yaitu 32 tahun dan mempunyai masa kerja yang tidak lebih dari 9 tahun. Hal tersebut dikarenakan perawat-perawat tersebut masih mencari identitas dalam
dunia kerja dan ingin mengeksplorasi potensi yang ada didalam dirinya. Penelitian yang dilakukan oleh Lusiati dan Supriyanto 2010 didapatkan
sekitar 20 turnover terjadi karena perawat merasa puas terhadap kompensasi yang diterima dan 45 turnover terjadi karena perawat merasa tidak puas
terhadap kompensasi yang diterima.
6
Menurut Lusiati
dan Supriyanto
2003, faktor-faktor
yang mempengaruhi tunover perawat terbagi menjadi dua, yaitu karakteristik
perawat umur, jenis kelamin, latar belakang, pengalaman kerja, motivasi, tipologi perawat, dan persepsi diri dan faktor lingkungan internal rumah sakit
manajemen SDM, rekruitmen dan seleksi, sosialisasi, pelatihan dan pengembangan, penilaian prestasi kerja, sistem penghargaan, promosi, mutasi
dan pemutusan hubungan kerja, budaya organisasi, dan kenyamanan kerja. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang faktor-
faktor yang berhubungan dengan keinginan pindah kerja turnover intention perawat di RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa. Diharapkan dengan
diketahuinya hubungan antara faktor-faktor tersebut dan turnover intention, dapat menjadi masukan dan pertimbangan bagi pihak RS Rumah Sehat
Terpadu Dompet Dhuafa untuk mengurangi tingginya angka turnover.