Teori Belajar Ausubel Teori Belajar
33 konsep yang relevan dan terdapat dalam struktur kognitif seseorang.
Prasyarat belajar bermakna materi yang akan dipelajari bermakna secara potensial dan anak yang belajar bertujuan melaksanakan belajar
bermakna. Teori pembelajaran bermakna di atas memiliki empat prinsip yaitu.
a. Pengatur awal
Pengatur awal atau bahan pengait dapat digunakan guru untuk membantu mengaitkan konsep lama dengan konsep baru yang lebih
tinggi bermaknanya. b.
Diferensiasi perubahan bentuk dan fungsi Proses belajar bermakna perlu adanya pengembangan dan elaborasi
konsep-konsep. c.
Belajar Superordinat Proses struktur kognitif yang mengalami pertumbuhan kearah
deferensiasi terjadi sejak perolehan informasi dan diasosiasikan dengan konsep dalam struktur kognitif.
d. Penyesuaian integratif
Siswa kemungkinan suatu saat akan menghadapi kenyataan bahwa dua atau lebih nama konsep digunakan untuk menyatakan konsep
yang sama atau bila nama yang sama diterapkan pada lebih dari satu konsep.
Pembelajaran bermakna ada keterkaitan dan hubungan antara cara mata pelajaran diolah dan cara mengolah informasi dalam fikiran
mereka struktur-struktur kognitif mereka. Setiap disiplin ilmu
34 memiliki struktur dan konsep yang dikelola secara hierarkis hal ini
dikarenakan setiap disiplin ilmu sangat beragam dan merupakan konsep-konsep abstrak yang meliputi konsep-konsep yang kongkret
pada tahap pengelolaan yang lebih rendah Joyce, 2009: 282. Menurut Ausubel dalam Joyce 2009: 285 belajar menggunakan dua
prinsip yang saling berhubungan satu sama lain yaitu pertama, diferensiasi progresif untuk menuntun pengelolaan materi dalam
bidang-bidang mata pelajaran sehingga konsep-konsep tentang materi tersebut dapat menjadi bagian yang stabil dalam struktur kognitif
siswa. Kedua, rekonsilisasi integratif untuk menggambarkan peran intelektual siswa. Rekonsiliasi interaktif berarti bahwa gagasan-
gagasan baru seharusnya dihubungkan secara sadar dengan materi yang dipelajari sebelumnya. Dengan kata lain rangkaian kurikulum
harus dikelola sehingga pembelajaran yang berurutan terhubung secara cermat dengan apa yang telah disajikan sebelumnya. Jika seluruh
bahan materi dikonseptualisasikan dan disajikan menurut diferensiasi progresif dan rekonsiliasi integratif secara alamiah akan mengikuti
tetapi tetap harus adanya kerjasama aktif dari setiap siswa.