Taraf Kesukaran Pengujian Instrumen

97 berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Ada tiga titik pada daya pembeda, sebagai berikut. -1,00 0,00 1,00 Daya pembeda negatif Daya pembeda rendah Daya pembeda tinggi Tabel 3.6 Klasifikasi Kriteria Daya Beda Pembeda Butir Soal Daya Beda Kriteria 0,00 – 0,20 Jelek 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,70 – 1,00 Baik sekali Negatif Tidak baik Arikunto, 2003: 218 Tujuan daya pembeda adalah untuk mengukur sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan siswa yang sudah menguasai kompetensi dan yang belum mampu menguasai kompetensi. Semakin tinggi koefisien daya pembeda butir soal maka semakin mampu soal tersebut dapat dengan jelas membedakan antara siswa yang menguasai dan yang tidak menguasai materi. Untuk mengetahui daya beda pada setiap butir soal peneliti menggunakan program Microsoff Excel 2007. Berdasarkan daya pembeda butir soal, terdapat lima butir soal yang hendaknya tidak digunakan mengambil data penelitian, yaitu butir nomor 1, 9, 18, 29, dan 30. Dari 30 soal yang telah memenuhi syarat, belum pasti dapat digunakan karena harus melalui pengujian selanjutnya. 98

3.6.3 Validitas Instrumen

Validitas instrumen merupakan derajat kedekatan hasil dari pengukuran dengan keadaan sebenarnya, bukan mengenai soal itu benar atau seluruhnya salah. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2010: 174. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrumen yang mempunyai validitas isi adalah instrumen yang berbentuk tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Untuk menyusun instrumen hasil belajar yang mempunyai validitas isi maka harus disusun berdasarkan materi pelajaran yang diajarkan. Untuk mengetahui validitas butir soal dalam penelitian ini peneliti melakukan perhitungan dengan menggunakan teknik korelasi produck moment dengan angka kasar yang dibantu dengan program Microsoff Excel 2007 Arikunto, 2003: 72. Rumus ini menghitung koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total. Rumus korelasi Product Moment. Keterangan: XY r = Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y, dua variabel yang dikorelasikan. N = Jumlah sampel 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r XY

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10