UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.2 Profil Resep terhadap Legalitas Narkotik
No. Resep
Jumlah Resep
1. Non Narkotik
400 100
2. Narkotik
-
Berdasarkan tabel 4.2, didapatkan hasil bahwa pada penelitian ini tidak ditemui adanya resep yang mengandung narkotik. Sehingga untuk analisis
legalitas narkotik tidak dapat dilakukan.
4.1.2 Analisis Penulisan Terkait Obat
Pada penelitian ini selanjutnya resep dilakukan analisis terhadap kejelasan penulisan terkait obat. Analisis penulisan terkait obat pada resep ini meliputi;
kejelasan penulisan dosis sediaan dan ketepatan dosis, kejelasan penulisan frekwensi pemberiaan obat dan ketepatan frekwensi pemberian, kejelasan
penulisan bentuk sediaan dan kejelasan penulisan rute pemberian. Data hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 dan 4.4
Tabel 4.3 Data Analisis Ketepatan Dosis Sediaan dan Frekwensi Pemberian Obat
Tepat Tidak Tepat
Dosis Sediaan 269
67,2 131
32,8 Frekuensi Pemberian Obat
366 91,5
34 8,5
Hasil analisis pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa ketidakjelasan penulisan dosis sediaan lebih besar dibanding dengan ketidakjelasan penulisan frekuensi
pemberian obat. Hasil penulisan dosis sediaan yang ditulis dengan jelas adalah sebanyak 67,2 269 lembar resep. Hasil 269 lembar resep dengan penulisan
dosis sediaan yang ditulis dengan jelas tersebut diketahui bahwa dosis sediaan yang diberikan sudah tepat. Sedangkan penulisan frekuensi pemberian obat yang
ditulis dengan jelas adalah sebanyak 91,5 366 lembar resep. Berdasarkan literatur, hasil frekuensi pemberian obat pada 366 lembar resep tersebut sudah
tepat.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.4 Data Analisis Kejelasan Penulisan Terkait Obat
No. Kejelasan Penulisan Terkait Obat
Jumlah Resep Ya
Tidak
1. Bentuk Sediaan
108 27
292 73
2. Rute Pemberian Obat
128 32
272 68
Hasil analisis terhadap kejelasan penulisan terkait obat menunjukkan bahwa masih terdapat ketidakjelasan dalam penulisan terkait obat. Seperti pada
tabel 4.4 dapat diketahui ketidakjelasan penulisan bentuk sediaan yaitu 73 292 lembar resep lebih besar dibanding dengan ketidakjelasan penulisan rute
pemberian obat dengan hasil sebanyak 68 272 lembar resep. Analisis penulisan terkait obat selanjutnya adalah analisis terhadap
ketercampuran obat yang dibuat puyer dan mengamati potensi terjadinya interaksi obat. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5 dan 4.6.
Tabel 4.5 Profil Resep
Jumlah Resep Puyer
14 3,5
Non puyer 386
96,5
Dari tabel 4.5, diketahui profil resep yang dibuat puyer lebih sedikit dibanding resep yang tidak dibuat puyer. Hal ini diketahui dari 400 lembar resep,
hanya 3,5 14 lembar resep yang dibuat puyer, sedangkan sisanya 96,5 386 lembar resep tidak dibuat puyer.
Tabel 4.6 Potensi Terjadinya Interaksi Obat Berdasarkan Literatur
Jumlah Resep Ada Interaksi Obat
197 49,2
Tidak Ada Interaksi Obat 203
50,8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pada tabel 4.6 diketahui bahwa dari 400 lembar resep yang dianalisis, resep yang tidak berpotensi mengalami interaksi obat lebih besar dibandingkan
dengan resep yang berpotensi mengalami interaksi obat. Hal ini diketahui dari hasil analisis yaitu sebanyak 50,8 203 lembar resep tidak berpotensi
mengalami interaksi obat, sedangkan sebanyak 49,2 197 lembar resep berpotensi mengalami interaksi obat.
Untuk distribusi data kejelasan penulisan terkait obat selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.
4.1.3 Analisis Terkait Interaksi Obat
Pada penelitian ini, selanjutnya dilakukan analisis terhadap gambaran jumlah obat yang berpotensi mengalami interaksi obat. Dimana resep
dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok resep yang mempunyai jumlah obat dua hingga kurang dari lima macam obat dan resep yang mempunyai
jumlah obat lebih atau sama dengan lima. Dari kelompok-kelompok resep tersebut didapat gambaran jumlah obat yang berpotensi mengakibatkan interaksi obat yang
terdapat pada tabel 4.7 Tabel 4.7
Gambaran Jumlah Obat Berdasarkan Ada Tidaknya Potensi Interaksi Obat Berdasarkan Literatur
Kategori Potensi Interaksi Obat
Total Ada Interaksi
Tidak Ada Interaksi
Jenis obat 5 obat N
132 39,8
200 60,2
332 100
≥5 obat N 65
95,6 3
4,4 68
100 Total
N 197
49,2 203
50,8 400
100
Berdasarkan hasil analisis lembar resep tersebut, sebanyak 197 lembar resep 49,2 berpotensi mengalami interaksi obat dan sebanyak 203 lembar
resep 50,8 tidak berpotensi mengalami interaksi obat. Dari tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa potensi interaksi obat lebih banyak terjadi pada lembar resep
dengan jumlah obat lebih atau sama dengan lima, yaitu sebanyak 65 lembar resep
95,6 dari total resep 68 lembar. Sedangkan yang potensi interaksi obat lebih