UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
c. Sindrom serotonin Thanacoody, 2012 Menurut Boyer dan Shannon 2005 sindrom serotonin berhubungan
dengan kelebihan serotonin yang disebabkan oleh penggunaan suatu obat, overdosis atau adanya interaksi antar obat. Meskipun kasus yang parah jarang
terjadi, kasus ini menjadi semakin mudah dikenali pada pasien yang menerima kombinasi obat serotonergik.
Sindrom serotonin dapat terjadi ketika dua atau lebih obat yang mempengaruhi serotonin diberikan pada saat bersamaan atau penggunaan obat
serotonergik lain setelah penghentian salah satu obat serotonergik. Sindrom ini ditandai dengan gejala termasuk kebingungan, disorientasi, gerakan yang
abnormal, refleks berlebih, demam, berkeringat, diare, hipotensi ataupun hipertensi. Diagnosis ditegakkan jika tiga atau lebih gejala tersebut muncul
dan tidak ditemukannya penyebab lain. d. Interaksi obat atau uptake neurotransmitter
Aksi sejumlah obat untuk mencapai situs aksi pada neuron adrenergic dapat dicegah dengan adanya obat lain. Antidepresan trisiklik mencegah
reuptake noradrenalin ke neuren adrenergik perifer. Pasien yang menggunakan antidepresan trisiklik dan diberi noradrenalin secara parenteral menunjukkan
peningkatan respon seperti hipertensi dan takikardi. Efek antihipertensi dari klonidin juga dapat dihambat oleh antidepresan trisiklik, salah satu
penyebabnya yaitu terjadinya penghambatan uptake klonidin pada SSP
Baxter, 2008.
2.5.3 Tingkat Keparahan Interaksi Obat
Keparahan interaksi diberi tingkatan dan dapat diklasifikasikan ke dalam tiga level : minor, moderate, atau major.
1. Keparahan minor
Sebuah interaksi termasuk ke dalam keparahan minor jika interaksi mungkin terjadi tetapi dipertimbangkan signifikan potensial berbahaya
terhadap pasien jika terjadi kelalaian. Contohnya adalah penurunan absorbsi ciprofloxacin oleh antasida ketika dosis diberikan kurang dari dua jam
setelahnya Bailie, 2004.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Keparahan moderate
Sebuah interaksi termasuk ke dalam keparahan moderate jika satu dari bahaya potensial mungkin terjadi pada pasien, dan beberapa tipe
intervensimonitor sering diperlukan. Efek interaksi moderate mungkin menyebabkan perubahan status klinis pasien, menyebabkan perawatan
tambahan, perawatan di rumah sakit dan atau perpanjangan lama tinggal di rumah sakit. Contohnya adalah dalam kombinasi vankomisin dan gentamisin
perlu dilakukan monitoring nefrotoksisitas Bailie, 2004.
3. Keparahan major
Sebuah interaksi termasuk ke dalam keparahan major jika terdapat probabilitas yang tinggi kejadian yang membahayakan pasien termasuk
kejadian yang menyangkut nyawa pasien dan terjadinya kerusakan permanen Bailie, 2004. Contohnya adalah perkembangan aritmia yang terjadi karena
pemberian eritromisin dan terfenadin Piscitelii, 2005.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di RUMKITAL Dr. Mintohardjo dan waktu pengumpulan data dilakukan bulan Februari-Maret 2015
3.2 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif yang bersifat retrospektif. Penelitian deskriptif
berarti data yang telah didapatkan dideskripsikan secara objektif dengan memaparkan fenomena yang terjadi dengan bantuan tabel atau gambar. Penelitian
ini bersifat retrospektif dengan melakukan pengamatan terhadap kelengkapan resep bulan Januari 2015.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
Menurut Arikunto 2010, populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa
sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Populasi yang digunakan sebagai objek penelitian adalah seluruh resep rawat jalan
yang masuk ke unit farmasi RUMKITAL Dr. Mintohardjo pada bulan Januari 2015 yaitu sebanyak 6.937 lembar resep.
3.3.2 Sampel
Penetapan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak, yang dimana
diasumsikan populasi yang diambil homogen, jadi setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel
Notoadmodjo, 2010. Adapun caranya adalah dengan mengambil secara acak, tanpa memperlihatkan tingkatan yang ada dalam populasi. Jumlah sampel yang
diambil ditentukan dengan Rumus Slovin digunakan untuk menentukan ukuran
31
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sampel minim al n jika diketahui ukuran populasi N pada taraf signifikan α
adalah : n
= n
= = 378
Berdasarkan hasil perhitungan, maka didapat hasil 378 lembar resep sebagai jumlah sampel minimal yang diperoleh dalam penelitian. Jumlah tersebut adalah
jumlah resep yang diambil selama bulan Januari 2015. Untuk meningkatkan validasi hasil penelitian, maka jumlah lembar resep yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 400 lembar resep.
3.4 Kriteria Inklusi dan Kriteria Ekslusi
3.4.1 Kriteria inklusi : Kriteria inklusi yang digunakan yaitu resep pasien rawat jalan di
RUMKITAL Dr. Mintohardjo pada bulan Januari 2015 yang belum dilakukan analisa.
3.4.2 Kriteria ekslusi :
Kriteria ekslusi yang digunakan yaitu resep pasien rawat jalan di
RUMKITAL Dr. Mintohardjo pada bulan Januari 2015 yang sudah dilakukan
analisa oleh Apoteker RUMKITAL Dr. Mintohardjo.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.5 Kerangka Konsep
3.6 Definisi Operasional
No. Variabel
Definisi Operasional Cara Ukur
Ukuran Skala
1. Kelengkapan
- Lengkap secara
administrasi data pasien, paraf
dokter, legalitas
narkotik dan kesesuaian dengan formularium
- Lengkap secara Farmasetik bentuk
sediaan dan
ketercampuran obat - Lengkap
secara Klinis
nama obat,
ketepatan dosis,
signa, rute
pemberian, frekuensi
pemberian dan interaksi obat
Menilai melihat mengobservasi
resep pasien rawat jalan
di RUMKITAL Dr.
Mintohardjo - Lengkap bila secara
administrasi, farmasetik dan klinis
terpenuhi - Tidak lengkap bila
secara administrasi,
farmasetik dan klinis tidak terpenuhi
Nominal
2. Data pasien
Informasi utama mengenai pasien seperti: nama, alamat,
tanggal lahir dan no rekam Menilai melihat
kelengkapan data pasien
nama, - Lengkap
bila data
pasien terpenuhi - Tidak lengkap bila
Nominal Resep rawat jalan yang masuk ke apotek rawat jalan
RUMKITAL Dr. Mintohardjo bulan Januari 2015 Memenuhi kriteria inklusi
Pengkajian resep
Kelengkapan Kejelasan
Ketepatan
Terpenuhi
Analisis Administrasi
- Data Pasien - Paraf Dokter
- Legalitas Narkotik - Kesesuaian dengan
Formularium Obat
Analisis Farmasetik - Bentuk Sediaan
- Ketercampuran Obat
Analisis Klinis
- Nama Obat - Ketepatan Dosis
- Signa - Rute pemberian
- Frekuensi Pemberian - Interaksi Obat
Memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi
Tidak Terpenuhi