Kerangka Konsep Definisi Operasional

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta b. Terkait obat : - Dosis sediaan - Bentuk sediaan - Rute pemberian - Frekuensi pemberian - Ketercampuran obat - Efek samping obat : untuk efek samping obat peneliti menganggap 100, karena dalam setiap obat pasti mempunyai efek samping yang mungkin muncul pada pasien atau bahkan tidak muncul - Interaksi obat

3.9 Analisis Data

Data yang telah diperoleh kemudian dikumpulkan dan dilakukan analisis. Analisis data dilakukan menggunakan program Microsoft Office Excel 2007 dan program SPSS Stastistical Package for The Social Science 16.0. Pengolahan data yang dilakukan meliputi analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis setiap variabel yang ada secara deskriptif Notoatmojo, 2003. Adapun pengolahan data dengan menggunakan analisis univariat ialah kelengkapan resep pada bulan Januari 2015 di RUMKITAL Dr. Mintohardjo. Analisis yang dilakukan didasarkan dari pengamatan satu persatu dengan cara mencatat semua bentuk-bentuk kelengkapan resep dengan menggunakan formulir yang telah dibuat. Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan berkolerasi. Adapun pengolahan data menggunakan analisis bivariat bertujuan untuk melihat hubungan antara jumlah jenis obat dalam satu resep dengan banyaknya kejadian interaksi obat yang ada. Dalam penelitian ini menggunakan uji chi-square atau uji kai kuadrat dengan interpretasi hasil p value 0,05. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang kajian resep ini dilakukan terhadap 400 lembar resep rawat jalan di RUMKITAL Dr. Mintohardjo pada bulan Januari 2015, dengan mengamati kelengkapan resep, kejelasan penulisan terkait obat, dan gambaran terkait interaksi obat pada peresepan. Dalam pengkajian resep ini digunakan parameter berupa pedoman penulisan resep yaitu PERMENKES RI No. 35 tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian di Apotek. Melalui hasil pengamatan dari 400 lembar resep rawat jalan, diketahui masih banyak terdapat ketidaklengkapan penulisan resep setiap harinya.

4.1.1 Analisis Kelengkapan Resep

Pada penelitian ini, sekitar lebih dari sembilan ribu lembar resep pada bulan Januari 2015 masuk ke Instalasi Apotek RUMKITAL Dr. Mintohardjo. Berdasarkan perhitungan, sampel minimal yang dapat dijadikan sampel adalah sebanyak 378. Untuk meningkatkan validasi hasil penelitian, maka jumlah lembar resep yang digunakan dalam penelitian ini adalah 400 lembar resep. Resep tersebut diamati kelengkapan resep yang mencakup; kelengkapan data pasien, kejelasan penulisan nama obat, kejelasan penulisan signa, adanya paraf dokter, dan kesesuaian obat pada formularium. Data kelengkapan resep tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 38 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 4.1 Data Analisis Kelengkapan Resep No. Kelengkapan Resep Jumlah Resep Ya Tidak 1. Kelengkapan Data Pasien 48 12 352 88 Nama Pasien 400 100 - Alamat 48 12 352 88 Tanggal Lahir 68 17 332 83 No. Rekam Medis 348 87 52 13 2. Kejelasan Penulisan Nama Obat 381 95,2 19 4,8 3. Kejelasan Penulisan Signa Obat 385 96,2 15 3,8 4. Adanya Paraf Dokter 400 100 - 5. Kesesuaian Formularium 353 88,2 47 11,8 Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui hasil analisis ketidaklengkapan resep yang ditulis oleh dokter terbanyak pada kelengkapan data pasien yaitu 88 352 lembar resep, dimana kelengkapan data pasien ini mencakup; penulisan nama pasien 100, penulisan alamat 12, penulisan tanggal lahir 17 dan penulisan no rekam medis 87. Selanjutnya, ketidaklengkapan resep yang ditulis oleh dokter terbanyak kedua adalah pada kesesuaian formularium yaitu 11,8 47 lembar resep. Ketidakjelasan penulisan nama obat dengan 4,8 19 lembar resep sebagai ketidaklengkapan resep terbanyak ketiga dan ketidakjelasan penulisan signa obat dengan 3,8 15 lembar resep. Analisis kelengkapan resep selanjutnya adalah analisis terhadap legalitas obat narkotik. Dimana, legalitas narkotik berperan penting dalam menjamin keaslian resep. Data hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2.

Dokumen yang terkait

Profil Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Anak Rawat Jalan Penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Rumah Sakit Haji Medan Periode Januari – Juni 2012

15 138 89

Analisis Potensi Interaksi Obat Diabetes Melitus Pada Resep Obat Pasien Rawat Jalan Di RSAL Dr.Mintohardjo

2 42 84

Analisis potensi interaksi obat diabetes melitus pada resep obat pasien rawat jalan di RSAL Dr. Mintohardjo

3 34 84

Efektivitas Antibiotik Yang Digunakan Pada Pasien Pasca Operasi Appendisitis di RUMKITAL dr. Mintohardjo Jakarta Pusat

0 6 75

Analisa Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Rawat Inap Penyakit Ginjal Kronik dengan Penyakit Penyerta di Rumkital Dr. Mintohardjo Tahun 2014

2 39 174

Evaluasi Kualitatif Antibiotik Meropenem pada Pasien Sepsis BPJS di RUMKITAL Dr. Mintohardjo

1 42 156

Studi Prospektif Dampak Intervensi sosialilasi terhadap Kejadian Nyaris Cedera Pelayanan Kefarmasia di apotek Rawat Jalan Rumkital Dr. Mintohardjo periode April - Mei 2016

2 31 91

Analisa Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Rawat Inap Penyakit Ginjal Kronik dengan Penyakit Penyerta di Rumkital Dr. Mintohardjo Tahun 2014

1 17 174

ANALISIS BIAYA TERAPI PADA PENDERITA STROKE PASIEN RAWAT INAP DI RSUD “X” SURAKARTA BULAN JANUARI – JUNI 2015 Analisis Biaya Terapi Pada Penderita Stroke Pasien Rawat Inap Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Bulan Januari – Juni 2015.

1 8 16

PENDAHULUAN Analisis Biaya Terapi Pada Penderita Stroke Pasien Rawat Inap Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Bulan Januari – Juni 2015.

2 12 24