mengganggu teman, bercanda, menyontek dan cenderung menghindari berbagai kegiatan lainnya.
Menurut guru di SDN Kramat Jati 19 Pagi yaitu Ibu Asmita menyatakan bahwa siswa yang mencapai ketuntasan hanya sekitar 40 dari
jumlah peserta didik 42 orang. Siswa kelas V masih menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit. Sebagian besar siswanya belum memiliki rasa
percaya diri dalam mengerjakan tugas, sehingga siswa cenderung meminta bantuan teman dalam menyelesaikan tugasnya. Siswanya masih memiliki
anggapan bahwa jika memang soal tersebut sulit dikerjakan, maka tidak akan pernah mampu dikerjakan.
Anggapan yang keliru tersebut haruslah diluruskan dengan
mengembangkan keyakinan siswa terhadap mata pelajaran matematika. Hal ini harus ditanamkan sejak siswa mengenal matematika yaitu pada saat siswa
duduk di Sekolah Dasar. Keyakinan siswa terhadap matematika diharapkan dapat mengembangkan rasa percaya diri siswa dalam belajar matematika.
Apabila siswa sudah memiliki rasa percaya diri, maka diharapkan dapat mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa.
Prestasi belajar matematika adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia melakukan perubahan belajar matematika. Perubahan ini berupa
pemahaman konsep-konsep
matematika dan
juga kemampuan
menggeneralisasikan berbagai bentuk pengetahuan setelah memperoleh pengalaman belajar matematika. Karena belajar matematika yang baik tidak
diperoleh begitu saja, semuanya membutuhkan perjuangan, baik perjuangan fisik, psikologis maupun sosial. Faktanya, hanya mereka yang mampu
mempertahankan eksistensinya, dalam arti memiliki kepercayaan diri yang kuat yang mampu memiliki hasil belajar yang baik. Rasa tidak percaya diri
dan kurang yakin terhadap kemampuan diri sendiri dapat memberikan dampak negatif terhadap prestasi belajar.
Uraian permasalahan diatas, penulis merasa terdorong untuk melakukan penelitian tentang hubungan rasa percaya diri dengan prestasi
belajar matematika siswa Kelas V SDN Kramat Jati 19 Pagi.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka peneliti mengidentifikasikan permasalahan tersebut, antara lain:
1. Kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep matematika. 2. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami keterkaitan antarkonsep
matematika. 3. Kurangnya minat dan motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran
matematika. 4. Kurangnya keyakinan atau rasa percaya diri siswa terhadap pelajaran
matematika. 5. Adanya anggapan bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit.
6. Kurangnya variasi dalam model dan strategi pembelajaran matematika yang digunakan oleh guru mata pelajaran matematika.
7. Siswa yang mencapai ketuntasan masih rendah. 8. Kurangnya pemahaman siswa tentang kegunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
C. Pembatasan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang rasa percaya diri siswa dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh percaya diri siswa terhadap prestasi belajar matematika.
1. Percaya diri merupakan sikap positif yang dimiliki seorang individu yang membiasakan dan memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian
positif terhadap dirinya untuk meraih apa yang diinginkannya.
9
2. Prestasi belajar adalah realisasi atau pemekaran dari kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh
seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir, maupun keterampilan
9
Ibid., h. 9
motorik.
10
Prestasi belajar yang diteliti pada penelitian ini dibatasi pada hasil belajar kognitif siswa.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, peneliti mengambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Seberapa besar tingkat rasa percaya diri siswa dalam belajar matematika? 2. Seberapa besar prestasi belajar siswa yang memiliki rasa percaya diri
dalam belajar matematika? 3. Apakah terdapat hubungan rasa percaya diri dengan prestasi belajar
matematika siswa?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui tingkat rasa percaya diri siswa kelas V SDN Kramat
Jati 19 Pagi. 2. Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa kelas V SDN Kramat Jati
19 Pagi. 3. Untuk mengkaji hubungan rasa percaya diri dengan prestasi belajar
matematika siswa kelas V SDN Kramat Jati 19 Pagi.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi apakah
terdapat hubungan rasa percaya diri dengan prestasi belajar matematika siswa dan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian,
teknik analisis atau mungkin populasi yang berbeda sehingga dapat dilakukan proses verifikasi demi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya
untuk memperbaiki kualitas pendidikan.
10
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004. h. 101
2. Manfaat Praktis Manfaat Praktis penelitian ini adalah:
a. Manfaat bagi guru Matematika
Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah-langkah yang efektif di dalam proses belajar mengajar.
b. Manfaat bagi siswa Akan mendorong siswa untuk memiliki rasa percaya diri sehingga
memberikan prestasi yang memuaskan. c. Manfaat bagi peneliti selanjutnya
Mendapatkan tambahan wawasan dan pengetahuan serta pengalaman dalam bidang pendidikan serta penulisan ilmiah.
8
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN
HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teori 1. Hakikat Rasa Percaya Diri
a. Pengertian Rasa Percaya Diri
“Rasa percaya diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan
tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan didalam hidupnya”.
11
Menurut Dimyati dan Mudjiono, Percaya diri adalah sikap yang timbul dari keinginan mewujudkan diri
bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari lingkungan.
12
Orang yang percaya diri memiliki rasa optimis dengan kelebihan yang dimiliki dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Siswa yang memiliki rasa percaya diri tinggi dapat memahami kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Kelemahan-kelemahan yang
ada pada dirinya merupakan hal yang wajar dan sebagai motivasi untuk mengembangkan kelebihan yang dimilikinya bukan dijadikan
penghambat atau penghalang dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebagaimana pendapat Loekmono bahwa orang yang
memiliki kepercayaan diri akan memiliki keyakinan terhadap segala aspek kelebihan dirinya sehingga mampu mengatasi ketakutan dan
kecemasan dirinya.
13
Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut bahwa ia
merasa memiliki kompetensi, yakin mampu percaya bahwa dia bisa
11
Thursan Hakim, op.cit,. h. 6
12
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 2009. h.
13
L. Loekmono, Rasa Percaya Diri pada Diri Sendiri, Salatiga: Universitas Satya Wacana, 1983. h. 3