Jenis-jenis Penganggaran Anggaran 1 Pengertian Anggaran

Dewan Perwakilan Rakyat. Menurut Pasal 11 ayat 1 dan 2 dinyatakan pula bahwa APBN merupakan wujud pengelolaan keuangan yang setiap tahunnya ditetapkan dengan undang-undang dan di dalamnya terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja dan pembiayaan.

2.3.2 Jenis-jenis Penganggaran

Anggaran dapat disususn dengan beberapa cara. Cara penyusunan anggaran ini biasanya didasarkan pada berbagai langkah, prosedur, aktivitas, atau cara penyusunan yang digunakan, yang kemudian akan menentukan jenis anggaran tersebut. Ada beberapa jenis anggaran yang penyusunannya didasarkan pada berbagai aspek, seperti 1 line item budgeting anggaran yang penyusunannya didasarkan pada item-item pengeluaran yang dilakukanuntuk membiayai berbagai aktivitas tertentu yang dilaksanakan Pemda. 2 peformance budgeting anggaran yang penyusunannya didasarkan pada hasil yang ingin diperoleh dari setiap aktivitas yang akan dilakukan dengan anggaran yang tersusun tersebut. 3 program budgeting anggaran yang penyusunannya didasarkan pada program-pogram yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi pada periode yang akan datang. 4 zero based budgeting anggaran yang penyusunannya didasarkan pada asumsi bahwa segala kegiatan atau aktivitas organisasi dimulai dari awal. 5 mission driven budget anggaran yang disusun dengan berdasarkan pada misi yang akan dijalakan oleh suatau organisasi Menurut Ikhsan 2007 yang mengutip pendapat Woelfel 1987 Jenis-jenis anggaran negara yang umum digunakan adalah. a. Incrumental budget atau line item budget Universitas Sumatera Utara Jenis anggaran ini dapat dikatakan sebagai jenis anggaran yang paling tua dibanding dengan jenis anggaran yang lain. Jenis anggaran ini mengunakan pendekatan objek pengeluaran dalam penganggaran. Anggaran incremental menunjukan kategori line item pengeluaran yang harus dilakukan sepanjang tahun. Line item budgeting merupakan unit-unit pengeluaran yang mengacu pada suatu departemen atau bagian-bagian tertentu dalam organisasi. Anggaran ini lebih menekankan pada objek pendapatan dan pengeluarannya. Pendapatan dapat berupa pendapatan dari pajak, restribusi, dan bantuan grant maupun pinjaman loan. Sedangkan pengeluaran dapat berupa belanja pegawaiatau gaji, belanja peralatan, belanja perlengkapan, biaya perjalanan dan sebagainya. Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang banyak digunakan di negara berkembang dewasa ini. Terdapat dua ciri utama dalam pendekatan ini, yaitu: a cara penyusunan anggaran yang didasarkan atas pendekatan incrementalism dan b struktur dan susunan angan yang bersifat line-item. Ciri lain yang melekat pada pendekatan anggaran tradisional tersebut adalah: c cendrung sentralistik;d bersifat spesifikasi; e tahunan; dan i menggunakan prisnsip anggaran bruto. Struktur anggaran tradisional dengan ciri-ciri tersebut tidak mampu mengungkapkan besarnya dana yang dikeluarkan untuk setiap kegiatan. Anggaran tradisional tersebut gagal dalam memberikan informasi tentang besarnya rencana kegiatan. Oleh karena tidak tersedianya berbagai informasi tersebut, maka satu-satunya tolok ukur yang dapat digunakan untuk tujuan pengawasan hanyalah tingkat kepatuhan pengguna anggaran Mardiasmo, 2004 Universitas Sumatera Utara b. Performance budgeting pengganggaran berdasarkan kinerja, Suatu struktur anggaran yang berfokus pada aktivitas atau fungsi penciptaan suatu produk atau hasil dan dari mana sumber daya digunakan, serta menunjukan proses penganggaran yang berkaitan antara tujuan organisasi dengan penguna sumber daya Ikhsan 2007 dalam Woelfen 1987:36. Anggaran ini pada prinsipnya terfokus pada peningkatan efisiensi dangan cara pengklarifikasian aktivitas dan pengukuran biaya cost. Komponen yang biasanya terdapat dalam sistem anggaran ini adalah klasifikasi aktivitas, pengukuran kinerja, dan laporan kinerja. Namun permasaalahan utama dari sistem angaran ini adalah kesulitan untuk menentukan kriteria kinerja yang sesuai atau cocok. Kelemahan anggaran berbasis kinerja dibandingkan dengan line item budgeting: 1 Jika diterapkan secara agregat pada tingkat regional atau nasional, estimasi target indikator kinerja tidak lebih baik daripada line item budget; 2 Indikator kinerja, terutama indikator outcome, manfaat dan dampak, dari aktivitas atau pelayanan instansi pemerintah tidak selalu mudah diidentifikasi; 3 Anggaran berbasis kinerja sesuai untuk aktivitas jangka pendek tetapi kurang sesuai untuk aktivitas jangka panjang. Anggaran berbasis kinerja terpaksa harus muncul beberapa kali untuk dapat menunjukkan outcome, manfaat, dan dampak seperti yang diharapkan. Sebagian dari proses perencanaan, anggaran berbasis kinerja tidak bisa dipisahkan dari hasil perencanaan lainnya, baik perencanaan yang mendahului penyusunan anggaran, seperti perencanaan strategis strategic planing dan Universitas Sumatera Utara pemograman programming, maupun perencanaan yang dilakukan sebagai tindak lanjut pelaksanaan anggaran, seperti penyusunan tim pelaksana staffing dan penyusunan jadwal pelaksanaan kegiatan scheduling. Anggaran harus mencerminkan butir-butir perencanaan strategis seperti visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan umum organisasi, maupun butir-butir perencanaan pasca- penganggaran, seperti pedoman penyusunan tim pelaksana dan jadwal kegiatan. Dengan karakteristik tersebut, anggaran tidak saja memiliki fungsi perencanaan, tetapi juga fungsi koordinasi vertikal dan horizontal untuk merealisasi berbagai rencana organisasi. c. Planning programing budgeting systemPPBS Merupakan teknik manejarial yang didesain untuk memadukan proses perencanaan dengan pengalokasian dana dengan cara sedemikaian rupa sehingga sulit untuk mengalokasikan dana tanpa ada perencanaan Ikhsan 2007 dalam woelfen 1987:36. PPBS menekan pada kinerja performance, seperti ouput dan efisien. d. Zero base budgetingZBB Teknik anggaran ini memulai prose penyusunan anggrannya dengan mengasumsikan lembaga berada pada kondisi nol, meskipun organisasi telah beroperasi sekian lama. Karena itu sumber-sumber dana yang ada tidak harus dialokasikan seperti tahun-tahun sebelunya. Semua jenis dan jumlah penerimaan maupun pengeluaran harus dievaluasi kembali. ZBB merupakan suatu teknik anggaran yang dapat melakukan respon cepat terhadap tutuntan masyarakat dan karena dianggap lebih mampu mengalokasikan sumber-sumber daya secara efektif. Universitas Sumatera Utara Langkah-langkah yang sistematis dalam ZBB: 1 mengindentifikasi unit-unit pengambil keputusan decision units. 2 mengalisis unit-unut pengambil keputusan dikaitkan dengan paket paket keputusan atau paket-paket kegiatan decision packages 3 mereview atau menganalisis dan membuat rangking terhadap dicision packages yang telah dibuat untuk mengembangkan kelengkapan usul 4 menyiapkan anggaran secara rinci sehingga mencerminkan keputusan yang disetujui dalam kelengkapan usul. Keunggulan sisten ZBB antara lain: 1 Tidak mengasumsikan bahwa polaalokasi tahun-tahun sebelum nya dapat digunakan sebagai dasar untuk pola alokasi untuk tahun-tahun yang akan datang. Karna itu evaluasi terus-menerus dapat dilakukan, sehingga alokasi dana dapat berjalan lebih efektif dan dapat menghindari terjadinya pemborosan anggaran. 2 Menghasil suatu sistem informasiyang lebih baik. 3 Mengikut sertakan lower level pada proses pembuatan anggaran. 4 dapat melakukan penyesuian-penyesuian adjusment yang diperlukan karena terjadi perubahan-perubahan pada sumber danaapakah berkurang atuakah bertambah Kelemahan sistem ZBB adalah: 1 Sistem anggaran ini terlalu sempurna, memakan waktu, tenaga biaya yang sangat besar untuk menyusunnya, sehingga bisa terjadi suatu kantor atau unit pemerintah sepanjang tahun kegiatannya hanya membuat atau mempersiapkan anggaran saja. 2 Tidak rasional, karena banyak pola pengeluaran yang sebenarnya sama dengan pola pengeluaran pada tahun-tahun sebelumnyaterutama pengeluaran-pengeluaran yang sifatnya rutin. Universitas Sumatera Utara

2.3.3. Proses Perencanaan Anggaran