Rumusan masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penelitan yang Terdahulu

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana proses perencanaan anggaran dinas kesehatan untuk penanggulangan bencana di Kabupaten Pidie Jaya tahun 2013.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis proses perencanaan anggaran dinas kesehatan untuk penanggulangan bencana di Kabupaten Pidie Jaya tahun 2013.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan dan kajian bagi mahasiswa dan Program Studi Manajemen Kesehatan Bencana untuk peneliti selanjutnya. 2. Sebagai bahan masukan bagi instansi terkait DPRD, Dinkes dan Sekda Kab untuk meningkatkan alokasi anggaran yang maksimal untuk penanganan bencana khususnya dibidang kesehatan 3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan referensi perpustakaan hingga menjadi dasar pemikiran untuk pelaksanaan penelitian selanjutnya. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJUAN PUSTAKA

2.1. Penelitan yang Terdahulu

Menurut hasil penelitian yang dilakukan Kurniasih 2007, dalam penyusunan anggaran isian usulan RASK tidak sesuai dengan format yang telah ditentukan oleh TPA Eksekutif, untuk perencanaan tujuan dan sasaran yang menjadi pedoman adalah Renstra Dinas Kesehatan selama ini masih berbentuk draf, dalam perencanaan operasional banyaknya kegiatan yang dihilangkan, dalam hal penganggaran usulan RASK tidak semua direalisasi sesuai dengan usulan, dan penetapan anggaran adanya pemotongan anggaran yang dilihat dari seluruh jumlah anggaran Dalam penelitian Maharani dan Herawati 2008, dikatakan bahwa intervensi politik DPR mempunyai peranan dominan dalam penganggaran di Departemen Keseahtan, khusus anggaran rumah sakit yang bersifat fisik. Intervensi politik terjadi karena transfer anggaran Departemen Kesehatan ke daerah belum didukung oleh legal formal serta perhitungan teknis yang rasional Sedangkan penelitian Ekeocha 2012, di Negara Nigeria meyimpulkan dengan reformasi kelembagaan dapat mengindentifikasi dan memperbaiki penyimpangan, sehingga ketepatan waktu dapat dicapai dalam proses penganggaran dan membuat pelaksanaan anggaran menjadi efektif. Dalam penelitian Symond. D 2006, Dikatakan bahwa proses perencanaan kesehatan yang dilaksanakan dengan perencanaan dari bawah ke atas battom-up. 10 Universitas Sumatera Utara Kebayakan dari anggaota yang terlibat perencanaan tidak mempunyai pengetahuan yang baik tentang metode perencanaan dan langkah-langkah perencanaan,beberapa hambatan yang ditemukan karena tidak tersedianya data dalam membuat rencana anggaran. Dokumen perencanaan kesehatan yang dibuat berupa Rancangan Anggaran Satuan Kerja RASK. Tahun anggaran 2006 meningkat 3,8 dibanding tahun sebelumnya.Dapat disimpulkan perencanaan anggaran kesehatan tahun 2006 dilakukan dengan sistem buttom-up, tidak sesuai hasil yang diharapkan karena beberapa anggota yang terlibat dalam perencanaan tedak berpengalaman dan masih minim pengetahuan.

2.2. Perencanaan