Komponen-komponen yang dimaksud dalam prosedur metodologi analisis kebijakan tersebut adalah perumusan masalah, peramalan, rekomendasi, pemantauan
dan evaluasi. Melakukan analisis kebijakan berarti menggunakan kelima prosedur metodologi tersebut dalam proses kajiannya.
2.4.4. Kebijakan Kesehatan
Kebijakan Kesehatan Health Policy adalah segala sesuatu untuk memengaruhi faktor – faktor penentu di sektor kesehatan agar dapat meningkatkan
kualitas kesehatan masyarakat; dan bagi seorang dokter kebijakan merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan layanan kesehatan.
Kebijakan kesehatan memiliki peran strategis dalam pengembangan, pelaksanaan program kesehatan, sebagai panduan bagi semua unsur masyarakat
dalam bertindak dan berkontribusi terhadap pembangunan kesehatan. Melalui perancangan dan pelaksanaan kebijakan kesehatan yang benar, diharapkan mampu
mengendalikan dan memperkuat peran stakeholders guna menjamin kontribusi secara maksimal, menggali sumber daya potensial, serta menghilangkan penghalang
pelaksanaan pembangunan kesehatan.
2.4.5. Kerangka Konsep dalam Kebijakan Kesehatan
Pendekatan sederhana dengan suatu tatanan hubungan yang kompleks dinyatakan sebagai segitiga analisis kebijakan yang menunjukkan kesan bahwa
keempat faktor dapat dipertimbangkan secara terpisah. Keuntungan Analisis Kebijakan adalah kaya penjelasan mengenai apa dan bagaimana hasil outcome
Universitas Sumatera Utara
kebijakan akan dicapai, dan piranti untuk membuat model kebijakan di masa depan dan mengimplementasikan dengan lebih efektif.
Skema segitiga analisis kebijakan dapat dilihat pada gambar berikut;
Konteks
Isi Content Proses
Gambar 2.1. Segitiga Analisis Kebijakan
Sumber : Walt and Gilson 1994
2.4.6. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kebijakan Kesehatan
Lechter 1979 menyatakan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi kebijakan kesehatan adalah :
a. Faktor situasional
Faktor situasional merupakan kondisi yang tidak permanen atau khusus yang dapat berdampak pada kebijakan.
b. Faktor struktural
Faktor struktural merupakan bagian dari masyarakat yang relatif tidak berubah.Faktor ini meliputi sistem politik, mencakup pula keterbukaan sistem
tersebut dan kesempatan bagi warga masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembahasan dan keputusan kebijakan.
Actor
-
Individu
-
Grup
-
Organisasi
Universitas Sumatera Utara
c. Faktor budaya
Faktor budaya dapat memengaruhi kebijakan kesehatan karena dalam masyarakat dimana hirarki menduduki tempat penting, akan sangat sulit untuk
bertanya atau menantang pejabat penting atau pejabat senior. d.
Faktor internasional atau exogenous Faktor internasional yang menyebabkan meningkatnya ketergantungan antar
negara dan memengaruhi kemandirian dan kerjasama internasional dalam kesehatan.Meskipun banyak masalah kesehatan berhubungan dengan
pemerintah nasional, sebagian dari masalah itu memerlukan kerjasama organisasi tingkat nasional, regional dan multilateral.
Menurut Kepmenkes No 16532005 Tentang Pedoman Penanganan Bencana
Bidang Kesehatan, ada 3 tiga kebijakan yang dapat diambil: 1.
Dalam penangan bencana bidang kesehatan pada prinsipnya tidak dibentuk sarana prasarana secara khusus, tetapi mengunakan sarana dan prasarana yang
telah ada, hanya intensitas kerja ditingkatkan denagan memberdayakan sumua sumberdaya pemerintah kabupatenkota dan serta masyarakat dan unsur swasta
sesuai dengan ketentuan dan peratutran yang berlaku. 2.
Dalam hal terjadinya bencana, pelayanan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan sarana kesehatan, tenaga kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan yang tidak
dapat diatasi oleh dinas kesehatan kabupatenkota setempat,maka Dinas kesehatan kabupatenkota terdekat harus memberi bantuan, selanjutnya secara
berjenjang merupakan tanggung jawab dinas kesehatan dan pusat.
Universitas Sumatera Utara
3. Setiap kabupatenkota berkewajiban membentuk satuan tugas kesehatan yang
mampu mengatasi masalah kesehatan pada penanganan bencana diwilayahnya secara tewrpadu berkordinasi dengan Satlak PB.
2.5. Kesehatan 2.5.1. Pengertian Kesehatan