Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata
88 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata 88 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata
Bahan dasar penyusun matriks berupa bahan homogen setengah cair yang terdiri dari muko- polisakarida sulfat dan asam hialuronat. Matriks bersifat lentur jika asam hialuronatnya tinggi dan akan bersifat kaku jika mukopolisakaridanya tinggi. Bahan dasar yang terdapat dalam sendi bersifat kental, sedangkan yang terdapat dalam tulang punggung bersifat padat.
2) Sel-Sel Jaringan Pengikat
Di dalam matriks tertanam berbagai sel-sel penyusun jaringan. Beberapa jenis sel yang tertanam dalam matriks sebagai berikut.
a) Fibroblast
Fibroblast berfungsi mensintesis dan men- sekresikan protein pada serabut.
b) Makrofag
Makrofag bentuknya berubah-ubah (tidak teratur) dan khusus terdapat di dekat pembuluh darah, berfungsi dalam pinositosis dan fagositosis. Makrofag dapat digerakkan atau didistribusikan ke jaringan lain yang mengalami peradangan.
c) Sel Tiang (Sel Mast)
Sel tiang berfungsi menghasilkan substansi he- parin dan histamin. Substansi heparin adalah suatu anti koagulan yang dapat menghalangi pengubahan protrombin menjadi trombin yang berfungsi mencegah pembekuan darah. Substansi histamin adalah suatu zat yang dihasilkan mastosit sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai dan berfungsi meningkatkan permeabilitas kapiler darah.
d) Sel Lemak
Sel lemak berfungsi menyimpan lemak. Jaringan pengikat yang memiliki sel lemak dalam jumlah banyak disebut Jaringan adiposa.
e) Berbagai Jenis Sel Darah Putih
Sel darah putih berfungsi melawan patogen (berupa bakteri, virus, atau Protozoa) yang menim- bulkan penyakit. Sel-sel darah putih bergerak bebas secara diapedesis di antara darah, limfa, atau jaringan pengikat untuk membersihkan patogen. Sel darah putih ada 2 macam, yaitu sel darah putih granulosit dan agranulosit. Sel darah putih granulosit (yang bergranula), misalnya eosinofil, basofil, dan neutrofil, sedangkan yang agranulosit (tidak bergranula), yaitu limfosit dan monosit.
b. Macam Jaringan Pengikat
Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan pengikat dikelompokkan menjadi dua yaitu jaringan pengikat biasa dan jaringan pengikat dengan sifat khusus.
Biologi Kelas XI
1) Jaringan Pengikat Biasa
Serabut kuning tunggal
Jaringan pengikat biasa dibedakan menjadi jaringan pengikat longgar dan jaringan pengikat padat.
a) Jaringan Pengikat Longgar
Mast sel Matriks semicair
Susunan jaringan pengikat longgar dapat Anda
Berkas serabut putih
amati pada Gambar 3.5. Jaringan ini mempunyai ciri-
ciri utama yaitu susunan serat-seratnya yang longgar. Matriksnya berupa cairan lendir (mucus). Pada matriks terdapat berkas serabut kolagen yang fleksibel, tetapi tidak elastis. Adanya serabut kolagen memungkinkan
Histiosit
Sumber: Biology, Raven Johnson
terjadinya gerakan dari bagian-bagian yang saling
Gambar 3.5
dihubungkan. Pada matriks juga terdapat fibroblast, sel
Jaringan pengikat longgar
mast, dan plasma sel. Jaringan pengikat longgar mem- punyai beberapa fungsi berikut. (1) Membentuk membran yang membatasi jantung dan
rongga perut. (2) Mengikatkan kulit pada jaringan di bawahnya. (3) Mengelilingi pembuluh darah dan saraf yang
menyusup ke organ.
Jaringan ikat longgar
(4) Pengikat lapisan epitelium pipih membentuk lembar
mesenterium.
Rongga tempat tetes
(5) Membantu melekatkan organ pada otot dinding tubuh.
lemak
(6) Memberi bentuk organ dalam seperti kelenjar limfa,
sumsum tulang, dan hati. Jaringan pengikat longgar terdapat di sekitar
pembuluh darah, saraf, dan sekitar organ tubuh. Contoh
Sumber: Biology, Raven Johnson
lain jaringan yang termasuk jaringan ikat longgar adalah
Gambar 3.6
jaringan lemak (Gambar 3.6) atau jaringan adiposa.
Jaringan lemak
Jaringan ini terdapat pada lapisan lemak di bawah kulit.
b) Jaringan Pengikat Padat
Jaringan ini mempunyai struktur serat-serat terutama kolagen yang padat. Jaringan pengikat padat dibedakan menjadi jaringan-jaringan pengikat padat teratur dan tidak teratur. Jaringan pengikat padat teratur mempunyai berkas kolagen yang tersusun teratur ke satu arah, misalnya pada tendon. Sementara itu, jaringan pengikat padat tidak teratur mempunyai berkas kolagen yang menyebar membentuk anyaman kasa yang kuat, misalnya di lapisan bawah kulit.
2) Jaringan Pengikat dengan Sifat Khusus
Jaringan pengikat dengan sifat khusus terdiri atas jaringan tulang rawan (kartilago), jaringan tulang keras, serta darah dan limfa.
a) Jaringan Tulang Rawan
Matriks jaringan tulang rawan terdiri atas kondrin, yaitu zat jernih seperti kanji yang terbuat dari mukopolisakarida dan fosfat. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit berfungsi men- sintesis dan mempertahankan matriks yang me- ngandung serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut fibrosa. Kondrin dihasilkan oleh sel kondroblast yang
90 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata 90 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata
Jaringan tulang rawan pada anak berasal dari jaringan pengikat embrional (mesenkim), sedangkan pada orang dewasa dibentuk oleh selaput rawan atau fibrosa tipis yang dinamakan perikondrium. Pada stadium embrio, rangka hewan mamalia terdiri atas kartilago (tulang rawan). Pada perkembangan selanjutnya, sebagian mengalami osifikasi (mengeras) menjadi tulang keras dan hanya sebagian kecil yang tersisa pada stadium dewasa. Misalnya pada daun telinga, hidung, serta antarruas tulang belakang dan tulang dada.
Tulang rawan berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan lunak dan organ dalam, serta melicinkan permukaan tulang dan sendi. Tulang rawan tidak mempunyai saraf dan pembuluh darah. Perhatikan struktur tulang rawan penyusun trakea pada Gambar 3.7.
Sumber: Hamparan Dunia Ilmu, Time-Life: Tubuh Manusia, Tira Pustaka Gambar 3.7
Jaringan tulang rawan yang terdapat pada trakea
Jaringan tulang rawan (kartilago) terdiri atas kartilago hialin, kartilago fibrosa, dan kartilago elastis.
(1) Kartilago Hialin
Lakuna
Matriks kondrin
Kartilago hialin mengandung serabut kolagen yang halus, berwarna putih kebiru- biruan, dan tembus cahaya. Kartilago hialin terdapat pada ujung tulang keras, cakram epifisis, persendian, dan saluran pernapasan (dari hidung sampai dengan bronkus). Kartilago hialin berfungsi untuk memberi kekuatan, Sumber: Dokumentasi Penerbit Kondroblast menyokong rangka embrionik, menyokong Gambar 3.8 bagian tertentu rangka dewasa, dan membantu Penampang kartilago hialin pergerakan persendian. Anda dapat mengamati penampang kartilago hialin pada Gambar 3.8.
(2) Kartilago Fibrosa
Kartilago fibrosa mengandung serabut kolagen yang padat dan kasar sehingga matriksnya berwarna gelap dan keruh. Kartilago fibrosa terdapat pada ruas-ruas tulang belakang, simfisis pubis, dan persendian.
Biologi Kelas XI
Kartilago fibrosa berfungsi untuk menyokong
Kondroblast
Berkas serabut putih
dan melindungi bagian di dalamnya. Anda dapat
Lakuna
mengamati penampang kartilago fibrosa pada
Matriks kondrin
Gambar 3.9. (3) Kartilago Elastis
Kartilago elastis mengandung serabut
Sumber: Biology, Raven Johnson
elastis dan serabut kolagen. Matriksnya ber-
Gambar 3.9
warna keruh kekuning-kuningan. Kartilago ini
Penampang kartilago fibrosa
lebih elastis dari kartilago yang lain sehingga mudah pulih posisinya. Kartilago ini terdapat di epiglotis, daun telinga, dan bronkiolus. Kartilago elastis berfungsi untuk memberi fleksibilitas dan sebagai penyokong. Anda dapat mengamati
Serabut
penampang kartilago elastis pada Gambar 3.10.
kuning
b) Jaringan Tulang Keras
Tulang merupakan jaringan pengikat yang ter-
Kondroblast
mineralisasi (mengandung mineral). Sel tulang disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblast. Antara osteosit yang satu dengan yang lain
Sumber: Dokumentasi Penerbit
dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks osteoblast
Gambar 3.10
Penampang kartilago elastis
mengandung kalsium fosfat yang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras daripada tulang rawan.
Berat tubuh mamalia dewasa, 15 berupa tulang. Berat tulang sebagian besar tersusun atas
Kartilago yang Mengapur
garam mineral, yaitu 85 kalsium fosfat, 10
kalsium karbonat, 4 magnesium klorida, dan 1
Kartilago ini biasanya terdapat
pada rangka ikan bertulang keras.
kalsium fluorida. Oleh karena itu susunan tulang
Kartilago ini berasal dari tulang
menjadi keras dan kaku.
rawan hialin yang mendapat endapan
Endapan garam mineral menyusun dan me-
garam kalsium pada matriksnya.
lingkari bagian pusat tulang sehingga membentuk pita melingkar disebut lamela. Pada batas lamela terdapat lakuna yang di dalamnya terdapat osteosit
Kapiler pada
(sel tulang). Setiap tulang dibungkus oleh perios-
Sumsum merah
saluran Havers
pada tulang spons
Sistem Havers
teum, yaitu jaringan pengikat fibrosa yang berbentuk lembaran pipih dan liat. Lapisan dalam dilapisi oleh endosteum.
Lakuna
Perhatikan Gambar 3.11. Berdasarkan susunan matriksnya, jaringan tulang dibedakan menjadi tulang keras atau tulang kompak dan tulang berongga atau tulang spons. Tulang keras memiliki matriks yang susunannya rapat. Sementara itu, tulang spons memiliki susunan matriks longgar atau berongga.
Susunan anatomi tulang pipa terdiri atas bagian epifisis di kedua ujung dan diafisis di bagian tengah.
Tulang spons
Epifisis tulang pipa berbentuk bonggol serta ter- susun oleh periosteum dan tulang rawan. Diafisis
Tulang kompak
tulang pipa terdiri atas periosteum, tulang keras,
tulang spons, dan rongga sumsum tulang.
Sumber: Biology, Raven dan Johnson
Gambar 3.11 Penampang bujur tulang pipa