Organ-Organ Pencernaan
A. Organ-Organ Pencernaan
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan- bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh.
Saat di SMP Anda telah mempelajari materi tentang alat pen- cernaan. Coba lakukan kegiatan berikut untuk mengingat kembali nama-nama organ yang menyusun sistem pencernaan.
Persiapkan torso atau gambar sistem pencernaan seperti gambar di samping. Pelajari dengan saksama torso atau gambar tersebut bersama teman kelompok Anda. Selanjutnya, diskusikan beberapa pertanya- an berikut.
Pertanyaan:
1. Sebutkan secara urut organ-organ yang menyusun sistem pencernaan.
2. Jelaskan pula fungsi setiap organ tersebut.
3. Menurut Anda pada organ apa saja terjadi proses pencernaan mekanis, kimiawi, atau kedua-duanya?
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam seperti berikut.
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang ber- molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal berikut.
1. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
2. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
3. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
4. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim, terdapat di lambung.
Biologi Kelas XI
5. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui anus.
Saat melakukan proses-proses pencernaan tersebut diperlukan
Insisivus
serangkaian alat-alat pencernaan sebagai berikut.
Caninus
Premolare
1. Mulut
Molare
Makanan pertama kali masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Makanan ini mulai dicerna secara mekanis dan kimiawi. Di dalam
Gigi bungsu
Lidah
mulut seperti Gambar 6.1, terdapat beberapa alat yang berperan dalam proses pencernaan yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah
Frenulum
( glandula salivales).
Saluran
a. Gigi
glandula salivales yang
Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan
terbuka
mekanis. Di sini, gigi membantu memecah makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini akan membantu
Sumber: Pelatihan Sains
enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan
Gambar 6.1
lebih efisien dan cepat. Selama pertumbuhan dan per-
Bagian-bagian mulut
kembangan, gigi manusia mengalami perubahan, mulai dari gigi susu dan gigi tetap (permanen). Gigi pertama pada bayi dimulai saat usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu ( dens lakteus). Lihat Gambar 6.2 a. Pada anak berusia 6 tahun, gigi berjumlah 20, dengan susunan sebagai berikut.
1) Gigi seri ( dens insisivus), berjumlah 8 buah, berfungsi
memotong makanan.
2) Gigi taring ( dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsi
merobek makanan.
3) Gigi geraham kecil ( dens premolare), berjumlah 8 buah,
berfungsi mengunyah makanan.
Insisivus lateral
Insisivus sentral
tumbuh pada 8–11 bulan dan tanggal
Insisivus sentral
pada usia 6–8 tahun
tumbuh pada 6–8 bulan dan
Insisivus lateral
tanggal di usia 5–7 tahun
Caninus
Caninus
Premolare pertama
tumbuh pada 16–20 bulan dan
Premolare kedua
tanggal pada usia 8–11 tahun
Molare pertama
Premolare pertama tumbuh pada 10–16 bulan dan
Molare kedua
tanggal pada usia 9–11 tahun
Molare ketiga (gigi bungsu)
Premolare kedua tumbuh pada 20–24 bulan dan tanggal pada usia 9–11 tahun
a
b
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Gambar 6.2
Susunan gigi susu pada anak-anak (a) dan gigi permanen pada orang dewasa (b)
Ketika usia anak berkisar antara 6 tahun hingga 14 tahun, gigi susu mulai tanggal dan kemudian digantikan oleh gigi permanen (Gambar 6.2 b). Gigi permanen berjumlah 32 buah, yang berarti ada penambahan geraham besar yang berjumlah 12 buah.
184 Sistem Pencernaan Makanan
Perhatikanlah rumus gigi berikut ini.
1) Rumus gigi sulung (susu)
M 0 P 2 C 1 I 2 I 2 C 1 P 2 M 0
M 0 P 2 C 1 I 2 I 2 C 1 P 2 M 0
2) Rumus gigi tetap (permanen)
Insisivus (gigi seri)
C :
Caninus (gigi taring)
P
Premolare (gigi geraham depan)
M :
Molare (gigi geraham belakang)
Gusi Dentin
Celah pulpa saraf dan pembuluh darah
Sumber: Biology, Raven and Johnson
Gambar 6.3
Struktur gigi
Perhatikan Gambar 6.3 di atas. Setiap gigi tertanam dalam rahang dan dilindungi oleh gusi. Struktur luar gigi terdiri atas bagian-bagian berikut.
1) Mahkota gigi ( corona) merupakan bagian yang tampak
dari luar.
2) Akar gigi ( radix) merupakan bagian gigi yang tertanam
di dalam rahang.
3) Leher gigi ( colum) merupakan bagian yang terlindung
oleh gusi. Adapun penampang gigi dapat diperlihatkan bagian-
bagiannya sebagai berikut.
1) Email ( glazur atau enamel) merupakan bagian terluar
gigi. Email merupakan struktur terkeras dari tubuh, mengandung 97 kalsium dan 3 bahan organik.
2) Tulang gigi ( dentin), berada di sebelah dalam email,
tersusun atas zat dentin.
3) Sumsum gigi ( pulpa), merupakan bagian yang paling
dalam. Di pulpa terdapat kapiler, arteri, vena, dan saraf.
4) Semen merupakan pelapis bagian dentin yang masuk
ke rahang.
Biologi Kelas XI
Lakukan tugas berikut, agar dapat menambah pemahaman Anda tentang gigi meningkat.
Apa Kegunaan Air Liur?
Air liur mempunyai berbagai macam fungsi penting, misalnya untuk mengubah pati menjadi gula serta membuat makanan licin dan
Carilah informasi secara berkelompok mengenai hal-hal berikut.
mudah ditelan. Air liur juga membuat
1. Berbagai macam penyakit gigi.
mulut steril, membantu indra
2. Cara menjaga dan merawat kesehatan gigi.
pengecapan, dan diperkirakan mengandung zat yang melawan
3. Pengaruh asesoris gigi terhadap kesehatan gigi (contoh: peng-
bakteri serta membantu penyembuh-
gunaan kawat gigi).
an luka.
Informasi ini dapat Anda peroleh dari berbagai sumber seperti dokter, surat kabar, atau internet. Buatlah laporan tertulis dan kumpulkan kepada bapak atau ibu guru.
b. Lidah
Lidah dalam sistem pencernaan berfungsi untuk mem- bantu mencampur dan menelan makanan, mempertahankan makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah saat makanan dikunyah serta sebagai alat perasa makanan. Lidah dapat berfungsi sebagai alat perasa makanan karena mengandung banyak reseptor pengecap atau perasa. Lidah tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir ( mukosa).
c. Kelenjar ludah
Terdapat tiga pasang kelenjar ludah di dalam rongga mulut, yaitu glandula parotis, glandula submaksilaris, dan glandula sublingualis atau glandula submandibularis. Amati gambar 6.4
agar Anda mengenali letak ketiga kelenjar ludah tersebut.
Air ludah berperan penting dalam proses perubahan zat makanan secara kimiawi yang terjadi di dalam mulut. Setelah
makanan dilumatkan secara mekanis oleh gigi, air ludah ber- peran secara kimiawi dalam proses membasahi dan mem-
Sumber: Tubuh Manusia, Ruthland
buat makanan menjadi lembek agar mudah ditelan. Ludah
Gambar 6.4
terdiri atas air (99) dan enzim amilase. Enzim ini meng-
Letak kelenjar ludah
uraikan pati dalam makanan menjadi gula sederhana (glukosa dan maltosa). Makanan yang telah dilumatkan
Keterangan:
dengan dikunyah dan dilunakkan di dalam mulut oleh air liur
Glandula parotis merupakan kelenjar
ludah di dekat telinga, menyekresikan
disebut bolus. Bolus ini diteruskan ke sistem pencernaan
ludah yang mengandung enzim ptialin
Glandula submaksilaris merupakan kelenjar ludah di samping rahang atas,
2. Kerongkongan ( Esofagus)
menyekresikan ludah yang me- ngandung air dan lendir.
Kerongkongan merupakan saluran panjang (± 25 cm) yang
Glandula submandibularis merupakan
tipis sebagai jalan bolus dari mulut menuju ke lambung. Fungsi
kelenjar ludah di bawah lidah, me- nyekresikan ludah yang mengandung
kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut menuju lambung.
air dan lendir.
Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk menjaga agar bolus menjadi basah dan licin. Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melalui kerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut
186 Sistem Pencernaan Makanan 186 Sistem Pencernaan Makanan
Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara me- Memperagakan Gerak
Peristaltik
manjang dan melingkar. Proses gerak bolus di dalam kerongkongan
Makanan ditranspor dari mulut
menuju lambung dapat diamati pada Gambar 6.5 berikut.
ke lambung dengan didorong suatu gerakan yang disebut gerak
Lapisan otot
Otot
peristaltik. Gerak peristaltik dalam
kerongkongan dapat ditunjukkan
Kontraksi otot-
dengan gerak kelereng melalui pipa
otot sirkular
mendorong bolus
Otot
karet. Pipa karet yang digunakan
Kontraksi otot-otot
harus sesuai dengan ukuran
Bolus
longitudinal mempercepat bolus
kelereng. Perhatikan gambar
masuk lambung
berikut.
Kardiak
Otot Sfinkter
Lapisan otot
memanjang
membuka
Otot Sfinkter
Usus halus
Dapatkah Anda membanding-
Sumber: Biology, Solomon
kan gerak kelereng melalui pipa
Gambar 6.5
karet dengan gerak bolus melalui
Proses gerak bolus secara peristaltik dari kerongkongan menuju lambung
kerongkongan?
Tahukah Anda mengapa saat menelan makanan, bolus tidak dapat masuk ke dalam saluran pernapasan? Simak Gambar 6.6 dan penjelasan berikut, untuk mendapatkan jawabannya.
Hidung
Bolus makanan
Sebelum seseorang mulai makan, bagian belakang mulut (atas)
Langit-langit
terbuka sebagai jalannya udara dari hidung. Di kerongkongan, lunak epiglotis yang seperti gelambir mengendur sehingga udara masuk
ke paru-paru. Ketika makan, makanan dikunyah dan ditelan masuk ke dalam kerongkongan. Sewaktu makanan bergerak menuju
Lidah
kerongkongan, langit-langit lunak beserta jaringan mirip gelambir
Faring
di bagian belakang mulut ( uvula) terangkat ke atas dan menutup
Epiglotis
saluran hidung. Sementara itu, sewaktu makanan bergerak ke arah Pita suara
Laring
tutup trakea, epiglotis akan menutup sehingga makanan tidak masuk
Trakea
trakea dan paru-paru tetapi makanan tetap masuk ke kerongkongan. Kerongkongan
(a)
(b)
Sumber: Zoologi umum, Ville, Walker, dan Barnes
3. Lambung
Gambar 6.6
Posisi lidah dan epiglotis selama
Lambung merupakan saluran pencernaan yang berbentuk bernapas (a) dan saat menelan (b) seperti kantung, terletak di bawah sekat rongga badan. Dengan mengamati Gambar 6.5, Anda dapat mengetahui bahwa lambung terdiri atas tiga bagian sebagai berikut.
a. Bagian atas disebut kardiak, merupakan bagian yang ber- batasan dengan esofagus.
b. Bagian tengah disebut fundus, merupakan bagian badan atau tengah lambung.
c. Bagian bawah disebut pilorus, yang berbatasan dengan usus halus. Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan ter-
dapat otot sfinkter kardiak yang secara refleks akan terbuka bila ada bolus masuk. Sementara itu, di bagian pilorus terdapat otot
Biologi Kelas XI
Gerak peremasan seperti ini dikenal sebagai proses pen- cernaan secara mekanis. Pencernaan ini disebabkan oleh otot- otot dinding lambung. Dinding lambung terdiri atas otot polos yang berbentuk memanjang, melingkar, dan serong.
Kerongkongan
Peritonium
Otot sfinkter Lapisan otot melingkar
Lapisan otot memanjang
Lapisan otot serong
Otot sfinkter pilorus Duodenum
Tonjolan
Permukaan epitelium
Sel
Epitelium
Kelenjar gastrin
Kelenjar gastrin
Sumber: Biology, Solomon
Gambar 6.7
Struktur lambung yang tersusun dari lapisan-lapisan otot
Sementara itu, pencernaan secara kimiawi dibantu oleh getah lambung. Getah ini dihasilkan oleh kelenjar yang terletak pada dinding lambung di bawah fundus, sedangkan bagian dalam dinding lambung menghasilkan lendir yang berfungsi melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung, dan dapat beregenerasi
Produksi Getah Lambung
bila cidera. Getah lambung ini dapat dihasilkan akibat rangsangan
Produksi getah lambung di-
bolus saat masuk ke lambung. Getah lambung mengandung
pengaruhi oleh jumlah makanan
bermacam-macam zat kimia, yang sebagian besar terdiri atas
yang masuk ke lambung ser ta
air. Getah lambung juga mengandung HClasam lambung dan
emosi. Bila makanan yang masuk ke lambung sedikit, produksi HCl
enzim-enzim pencernaan seperti renin, pepsinogen, dan lipase.
sedikit pula. Bila makanan yang
Asam lambung memiliki beberapa fungsi berikut.
masuk ke lambung banyak maka
a. Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah
produksi HCl banyak pula. Pada
lambung, misalnya pepsinogen diubah menjadi pepsin. Enzim
saat seseorang emosi, dapat terjadi
ini aktif memecah protein
dalam bolus menjadi proteosa dan
jumlah makanan yang masuk
sedikit tetapi sekresi HCl ber-
pepton yang mempunyai ukuran molekul lebih kecil.
lebihan. Hal ini dapat meng-
b. Menetralkan sifat alkali bolus yang datang dari rongga mulut.
akibatkan terjadinya kerusakan
c. Mengubah kelarutan garam mineral.
selaput lendir lambung, yaitu
d. Mengasamkan lambung (pH turun 1–3), sehingga dapat
menimbulkan radang atau ulkus. Jadi, jagalah emosi Anda dan
membunuh kuman yang ikut masuk ke lambung bersama
makanlah secara teratur untuk
bolus.
mencegah terjadinya radang
e. Mengatur membuka dan menutupnya katup antara lambung
lambung.
dan usus dua belas jari.
f. Merangsang sekresi getah usus.
188 Sistem Pencernaan Makanan
Enzim renin dalam getah lambung berfungsi mengendapkan kasein atau protein susu dari air susu. Lambung dalam suasana asam dapat merangsang pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin ini berfungsi memecah molekul-molekul protein menjadi molekul- molekul peptida. Sementara itu, lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Selanjutnya, kimus akan masuk ke usus halus melalui suatu sfinkter pilorus yang berukuran kecil. Apabila otot-otot ini berkontraksi, maka kimus didorong masuk ke usus halus sedikit demi sedikit.
4. Usus halus
Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter, lebar 25 mm dengan banyak lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap proses penyerapan makanan. Lakukan eksperimen berikut untuk mengetahui pengaruh lipatan terhadap proses penyerapan.
Mengetahui Pengaruh Bentuk Usus terhadap
Pertanyaan:
Besarnya Daya Serap
1. Bagaimana daya serap antara kedua handuk
Sediakan dua buah handuk yang sama ukuran-
tersebut?
nya, air, stoples, dan kertas label. Selanjutnya,
2. Handuk mana yang mempunyai daya serap
lipatlah handuk pertama sebanyak empat kali
lebih besar? Jelaskan.
sehingga membentuk sebuah persegi kecil.
3. Jika handuk tersebut diumpamakan sebagai
Siapkanlah stoples dengan menempelkan kertas
usus maka bagaimana bentuk usus sesungguh-
label pada sisi stoples dari atas ke bawah. Isilah
nya?
stoples dengan air dan beri tanda pada ketinggian
4. Mengapa bentuk usus harus berlipat-lipat?
permukaan air. Celupkan handuk yang dilipat ke
Jelaskan.
dalam stoples yang berisi air tersebut. Angkatlah
5. Apakah bentuk usus dapat meningkatkan
handuk dan beri tanda pada kertas label tinggi
daya serap? Jelaskan.
permukaan air yang tersisa. Setelah itu, isi kembali
Buatlah laporan tertulis hasil eksperimen ini
stoples dengan air setinggi tanda yang pertama
kepada bapak atau ibu guru.
dan masukkan handuk kedua yang dilipat sebanyak dua kali. Bandingkanlah perbedaan air yang terserap oleh kedua handuk tersebut.
Usus halus terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut:
a. duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm,
b. jejunum (usus kosong), panjangnya ± 7 m,
c. ileum (usus penyerapan), panjangnya ± 1 m.
Biologi Kelas XI
Simaklah Gambar 6.8 berikut, agar Anda lebih mengenal struktur usus halus.
Viseral peritonium
Sel-sel epitel
Nodus limfatikus
sepanjang vili Jaringan kapiler
Serabut saraf
Vili
Sel-sel Goblet
Mukosa
Glandula intestinal
Submukosa
Pembuluh darah
Lapisan otot Viseral peritonium
Sumber: Biology, Solomon Gambar 6.8 Struktur anatomi dan histologi usus halus
Kimus yang berasal dari lambung mengandung molekul- molekul pati yang telah dicernakan di mulut dan lambung, molekul-molekul protein yang telah dicernakan di lambung,
Seluas Apakah
molekul-molekul lemak yang belum dicernakan serta zat-zat lain.
Usus Halus Kita?
Selama di usus halus, semua molekul pati dicernakan lebih
Permukaan dalam usus halus
sempurna menjadi molekul-molekul glukosa. Sementara itu
terdiri dari ribuan jonjot usus. Daerah
molekul-molekul protein dicerna menjadi molekul-molekul asam
permukaan yang berupa jonjot ini
amino, dan semua molekul lemak dicerna menjadi molekul
merupakan hasil perapatan per- mukaan. Jika jonjot ini diratakan,
gliserol dan asam lemak.
dinding ini akan seluas 4.500 meter
Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak
persegi, lebih kurang seluas
bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim diperlukan untuk
lapangan sepak bola Amerika yang
membantu proses pencernaan kimiawi ini.
bertaraf internasional.
Hati, pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan. Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Getah pencernaan yang berperan di usus halus ini berupa cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus.
a. Cairan Empedu
Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86 berupa air, dan tidak mengandung enzim. Akan tetapi, mengandung mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan makanan. Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan berikut.
1) Air, berguna sebagai pelarut utama.
2) Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak terjadi iritasi pada dinding usus.
3) Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang mengakibatkan empedu bersifat alkali. Garam empedu juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak dan air (mengemulsikan lemak).
190 Sistem Pencernaan Makanan
Cairan ini dihasilkan oleh hati. Perhatikan Gambar 6.9.
Hati
Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar dalam tubuh yang beratnya ± 2 kg. Dalam sistem pencernaan, hati berfungsi sebagai pembentuk empedu, tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah dan penyerapan unsur besi dari darah yang telah rusak. Selain itu, hati juga berfungsi membentuk darah pada janin atau pada keadaan darurat,
pembentukan fibrinogen dan heparin untuk disalurkan ke Pankreas peredaran darah serta pengaturan suhu tubuh.
Usus halus
Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan Sumber: Biology, Solomon
masuk ke usus halus. Dalam proses pencernaan ini, empedu
berperan dalam proses pencernaan lemak, yaitu sebelum Gambar 6.9
lemak dicernakan, lemak harus bereaksi dengan empedu Hati sebagai organ penghasil getah
yang membantu pencernaan
terlebih dahulu. Selain itu, cairan empedu berfungsi makanan menetralkan asam klorida dalam kimus, menghentikan aktivitas pepsin pada protein, dan merangsang gerak peristaltik usus.
b. Getah Pankreas
Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas. Pankreas ini berperan sebagai kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan dan sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk pulau- pulau yang disebut pulau-pulau langerhans. Insulin ini berfungsi menjaga gula darah agar tetap normal dan mencegah diabetes melitus.
Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui saluran pankreas masuk ke usus halus. Dalam pankreas terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase yang membantu dalam pemecahan lemak, tripsin membantu dalam pemecahan pro- tein, dan amilase membantu dalam pemecahan pati.
c. Getah Usus
Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang mampu menghasilkan getah usus. Getah usus mengandung enzim-enzim seperti berikut.
1) Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses pe-
mecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
2) Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses
pemecahan maltosa menjadi dua molekul glukosa.
3) Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses
pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
4) Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat
proses pemecahan peptida menjadi asam amino. Monosakarida, asam amino, asam lemak, dan gliserol
hasil pencernaan terakhir di usus halus mulai diabsorpsi atau diserap melalui dinding usus halus terutama di bagian jejunum dan ileum. Selain itu vitamin dan mineral juga diserap. Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, penyerapannya bersama dengan pelarutnya, sedangkan vitamin yang larut dalam air penyerapannya dilakukan oleh jonjot usus.
Biologi Kelas XI
Penyerapan mineral sangat beragam berkaitan dengan sifat kimia tiap-tiap mineral dan perbedaan struktur bagian- bagian usus. Sepanjang usus halus sangat efisien dalam
Mengamati Bentuk Emulsi
penyerapan Na + , tetapi tidak untuk Cl – , HCO – , dan ion-ion
Isilah dua stoples dengan air
bivalen. Ion K + penyerapannya terbatas di jejunum.
kemudian tambahkan 5 tetes
minyak goreng ke dalam setiap
Penyerapan Fe ++ terjadi di duodenum dan jejunum.
stoples. Tambahkan 5 tetes sabun
Proses penyerapan di usus halus ini dilakukan oleh villi
cuci cair hanya ke dalam salah satu
(jonjot-jonjot usus). Di dalam villi ini terdapat pembuluh darah,
stoples. Tutup stoples dan kocoklah
pembuluh kil (limfa), dan sel goblet. Di sini asam amino dan
supaya tercampur. Biarkan kedua stoples itu selama 5 sampai 10
glukosa diserap dan diangkut oleh darah menuju hati melalui
menit.
sistem vena porta hepatikus, sedangkan asam lemak
Pertanyaan:
bereaksi terlebih dahulu dengan garam empedu membentuk
1. Apa yang terjadi pada kedua
emulsi lemak. Emulsi lemak bersama gliserol diserap ke
stoples? 2. Apakah yang terjadi setelah air
dalam villi. Selanjutnya di dalam villi, asam lemak dilepaskan,
dan minyak tersebut ditambah
kemudian asam lemak mengikat gliserin dan membentuk
air sabun.
lemak kembali. Lemak yang terbentuk masuk ke tengah villi,
3. Dari kegiatan tersebut, apakah
yaitu ke dalam pembuluh kil (limfa).
yang dimaksud emulsi?
Melalui pembuluh kil, emulsi lemak menuju vena sedang-
4. Mengapa lemak harus di-
kan garam empedu masuk ke dalam darah menuju hati dan
emulsikan di dalam usus halus?
5. Apa yang berperan sebagai
dibentuk lagi menjadi empedu. Bahan-bahan yang tidak dapat
agen pengemulsi lemak?
diserap di usus halus akan didorong menuju usus besar
Bahaslah hasil kegiatan ini ber-
( kolon).
sama teman-teman Anda.
5. Usus besar
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens.
Di antara intestinum tenue (usus halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu). Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam imunitas.
Zat-zat sisa di dalam usus besar ini didorong ke bagian belakang dengan gerakan peristaltik. Zat-zat sisa
ini masih mengandung banyak air dan garam mineral
Kolon
transversum
yang diperlukan oleh tubuh. Air dan garam mineral kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu
Kolon descendens
kolon ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar selama 1 sampai 4 hari. Pada saat itu terjadi proses
Usus halus
pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu
Kolon
bakteri Escherichia coli, yang mampu membentuk
vitamin K dan B 12 . Selanjutnya dengan gerakan peristaltik, zat-zat sisa ini terdorong sedikit demi sedikit
Sumber: Biology, Campbell
ke saluran akhir dari pencernaan yaitu rektum dan
Gambar 6.10
akhirnya keluar dengan proses defekasi melewati anus.
Usus besar dan saluran anus
Lihat Gambar 6.10. Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian rektum akibat suatu rangsang yang disebut refleks gastrokolik. Kemudian akibat adanya aktivitas kontraksi rektum dan otot sfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadinya defekasi. Di dalam usus besar ini semua proses pencernaan telah selesai dengan sempurna.
192 Sistem Pencernaan Makanan
6. Kelainan dan Gangguan pada Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan kita terkadang mengalami beberapa kelainan dan gangguan akibat pola makan yang tidak sehat, di antaranya sebagai berikut.
a. Diare merupakan gangguan sistem pencernaan akibat feses yang keluar dalam bentuk encer dan terjadi karena adanya iritasi pada selaput lendir dinding kolon oleh bakteri disentri. Selain itu, diare ini juga dapat disebabkan diet yang salah, zat-zat beracun atau makanan yang dikonsumsi dapat menimbulkan iritasi pada dinding lambung.
b. Sembelit ( konstipasi) merupakan gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh keterlambatan defekasi. Keterlambatan defekasi ini akibat absorpsi atau penyerapan air pada feses di usus besar berlebihan. Hal ini menyebabkan feses menjadi kering dan keras sehingga sulit dikeluarkan. Sembelit juga dapat disebabkan oleh pola makan yang kurang sehat, kebiasaan menahan buang air besar pada saat normal, atau juga karena emosi seperti rasa gelisah, takut, cemas, dan stres.
c. Gastritis merupakan gangguan sistem pencernaan akibat lapisan mukosa lambung mengalami peradangan atau iritasi. Peradangan atau iritasi dinding mukosa lambung ini dapat disebabkan oleh makanan yang kotor atau kelebihan asam dalam lambung.
d. Appendisitis merupakan gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh peradangan pada umbai cacing (appendiks). Peradangan ini ditandai dengan adanya nanah dan pem- bengkakan pada umbai cacing.
e. Hemoroid merupakan pembengkakan vena di daerah anus, atau biasa disebut wasir. Hemoroid dapat terjadi pada orang- orang yang sering menderita sembelit. Gejala hemoroid ini meliputi rasa gatal-gatal, nyeri, dan pendarahan di anus.
Jawablah soal-soal berikut.
3. Pada sistem pencernaan, selain organ-organ
1. Perhatikan gambar di
pencernaan juga melibatkan kelenjar-kelenjar pencernaan. Coba Anda sebutkan organ-or-
samping.
a gan yang ber peran sebagai kelenjar
a. Berilah nama organ-
b pencernaan, tetapi tidak termasuk saluran
organ pencernaan di samping.
pencernaan.
b. Tunjukkan organ
c 4. Pada saat makanan dipecah menjadi molekul- pencernaan yang e d molekul yang berukuran kecil selalu melibat-
melakukan proses
kan enzim-enzim pencernaan. Coba Anda
f
mekanik, kimiawi,
sebutkan nama-nama enzim yang berperan
atau kedua-duanya.
pada setiap organ pencernaan beserta fungsi-
2. Makanan pada saat di mulut, lambung, dan
nya.
usus halus mengalami pemecahan molekul-
5. Berikan alasan mengapa para orang tua
molekul. Coba Anda uraikan pemecahan apa
sering menasehati anaknya agar saat makan
yang terjadi di mulut, lambung, dan usus halus.
tidak boleh banyak bicara dan tertawa.
Biologi Kelas XI
6. Mengapa pada saat kita terlambat makan,
9. a. Apa peranan hati pada proses pencerna-
lambung terasa perih?
an makanan?
b. Apa peranan empedu di dalam usus
7. Coba tentukan organ-organ pencernaan yang
halus?
menjadi tempat terjadinya proses-proses ber- ikut ini.
10. a. Menurut Anda, apakah yang dimaksud
a. Penyerapan asam lemak dan gliserol.
dengan gerak peristaltik?
b. Penyerapan air.
b. Apakah gerak peristaltik hanya terjadi di
c. Pengeluaran defekasi.
bagian kerongkongan saja?
8. Mengapa bolus dapat bergerak di kerongkong-
an dan masuk ke lambung?