Pernapasan pada Hewan Invertebrata
1. Pernapasan pada Hewan Invertebrata
Hewan-hewan Invertebrata ada yang belum memiliki sistem pernapasan khusus, seperti Porifera dan sebagian cacing (Vermes). Umumnya hewan-hewan tersebut melakukan pernapasan langsung, yaitu secara difusi melalui permukaan tubuhnya. Namun, pada hewan-hewan yang lebih tinggi, seperti Mollusca dan Arthropoda sudah memiliki sistem pernapasan khusus, walaupun masih sederhana. Misalnya Insecta dan Myriapoda beranapas menggunakan trakea, hewan-hewan Arachnida, misalnya laba-laba bernapas menggunakan paru- paru buku. Hewan-hewan yang hidup di air misalnya Crustacea (golongan udang-udangan) dan Mollusca (siput dan kerang) bernapas menggunakan insang.
a. Porifera
Ostium Oskulum
Sel epitel
Porifera bernapas dengan cara memasukkan air melalui
Ostium
Koanosit
pori-pori (ostium) yang terdapat pada seluruh permukaan
(pori)
tubuhnya, masuk ke dalam rongga spongocoel. Proses
pernapasan selanjutnya dilakukan oleh sel leher (koanosit), yaitu sel yang berbatasan langsung dengan rongga spongocoel. Perhatikan Gambar 7.10.
Aliran air
Aliran air yang masuk melalui ostium menuju rongga spongocoel membawa oksigen sekaligus zat-zat makanan.
Amoebasit
Pengikatan O 2 dan pelepasan CO 2 dilakukan oleh sel leher (koanosit). Selain melakukan fungsi pernapasan, sel leher sekaligus melakukan proses pencernaan dan sirkulasi zat
Koanosit
makanan. Selanjutnya, air keluar melalui oskulum.
Aliran air
Flagella
b. Vermes (Cacing)
Sumber: Biology, Mader S.S.
Sebagian besar Vermes bernapas menggunakan per-
Gambar 7.10
mukaan tubuhnya, misalnya anggota filum Platyhelminthes
Irisan melintang dinding tubuh Porifera
yaitu Planaria dan anggota filum Annelida yaitu cacing tanah (Pheretima sp.). Namun, pada beberapa Annelida bernapas dengan insang, misalnya Annelida yang hidup di air yaitu Polychaeta (golongan cacing berambut banyak) ini bernapas menggunakan sepasang porapodia yang berubah menjadi insang.
Biologi Kelas XI
Pada Planaria, O 2 yang terlarut di dalam air berdifusi melalui permukaan tubuhnya. Demikian juga dengan pengeluaran CO 2 . Pada cacing tanah, O 2 berdifusi melalui permukaan tubuhnya yang basah, tipis, dan memiliki pembuluh-pembuluh darah. Selanjutnya, O 2 diedarkan ke O 2 seluruh tubuh oleh sistem peredaran darah. CO 2 sebagai CO 2 sisa pernapasan dikeluarkan dari jaringan oleh pembuluh darah, kemudian keluar melalui permukaan tubuh secara difusi. Perhatikan Gambar 7.11.
Permukaan tubuh cacing tanah selalu basah. Hal ini
berfungsi untuk mempermudah proses difusi O 2 melalui permukaan tubuhnya. Coba Anda lakukan kegiatan berikut
Sumber: Inquiry Live, Mader, S.S.
Gambar 7.11 Pertukaran gas pada Planaria
untuk membuktikannya.
Mengamati Pernapasan Cacing tanah
2. Bagaimana gerakan kedua cacing tanah
Sediakanlah 2 cacing tanah, lup, kaca, dan
tersebut?
3. Mengapa cacing tanah yang diletakkan pada
kertas isap (tisu). Letakkan satu cacing tanah di
kertas isap selalucepat berhenti? Jelaskan.
atas kaca dan satunya lagi pada kertas isap. Amati
4. Apa kesimpulan Anda dari kegiatan ini?
kedua cacing tersebut meliputi keadaan tubuhnya dan gerakannya selama ±15 menit. Gunakanlah
Tulislah laporan kegiatan ini dan bahaslah
lup agar Anda dapat mengamati secara jelas.
bersama teman-teman Anda di kelas.
Pertanyaan:
1. Mengapa permukaan tubuh cacing dijaga agar selalu basah?
c. Mollusca
Cangkang
Rongga mantel
Hewan bertubuh lunak (Mollusca) yang hidup di air,
Usus
Insang
seperti siput, cumi-cumi, dan kerang (Bivalvia) bernapas menggunakan insang. Perhatikan Gambar 7.12. Aliran air masuk ke dalam insang dan terjadi pertukaran udara dalam
Kaki
Radula
lamela insang. Mollusca yang hidup di darat, seperti siput
Sumber: Biology, Raven dan Johnson
darat (bekicot) bernapas menggunakan paru-paru.
Gambar 7.12
d. Arthropoda
Alat pernapasan siput
1) Insecta
Insecta bernapas menggunakan sistem trakea. Sistem trakea pada serangga, misalnya belalang terdiri atas spirakel, saluran (pembuluh trakea), dan trakeolus. Spirakel atau stigma merupakan jalan keluar masuk- nya udara dari dan ke dalam sistem trakea, terdapat di kerangka luar (eksoskeleton), berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh, dan merupakan tempat bermuaranya pembuluh trakea.
Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat.
240 Sistem Pernapasan pada Manusia dan Hewan
Udara masuk melalui empat pasang spirakel depan dan keluar melalui enam pasang spirakel belakang. Oksigen dari luar masuk lewat spirakel, kemudian menuju pembuluh-pembuluh trakea, selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi cabang halus yang disebut trakeolus. Dengan demikian, oksigen dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus merupakan cabang-cabang terkecil berukuran ± 0,1 mμ dari saluran pembuluh trakea yang ber- hubungan langsung dengan jaringan tubuh dan tidak berlapis zat kitin. Trakeolus ini merupakan tempat terjadinya pertukaran udara pernapasan. Trakeolus mempunyai fungsi sama dengan kapiler pada sistem pengangkutan (transportasi) pada Vertebrata. Perhatikan Gambar 7.13.
Sel-sel tubuh
Kantung udara
Trakeolus
Kantung udara
Dinding tubuh
tempat udara masuk
Udara
Sumber: Biology, Campbel Gambar 7.13
Sistem trakea pada belalang
Mekanisme pernapasan pada belalang diatur oleh otot perut (abdomen). Ketika otot perut (abdomen) berelaksasi, volume trakea normal sehingga udara masuk. Sebaliknya, ketika otot abdomen berkontraksi, volume trakea mengecil sehingga udara keluar. Jalur yang dilalui udara pernapasan, yaitu udara luar → stigmaspirakel → saluranpembuluh trakea → trakeolus → jaringan
tubuh. Jadi, sistem trakea berfungsi mengangkut O 2 dan
mengedarkannya ke seluruh tubuh, serta sebaliknya
mengangkut CO 2 hasil pernapasan untuk dikeluarkan
dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut udara pernapasan.
Pada serangga air, seperti jentik nyamuk, udara diperoleh dengan menjulurkan tabung pernapasan ke permukaan air untuk mengambil udara. Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara, sehingga dapat menyelam di dalam air dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai gelembung udara di organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral.
Selama menyelam, O 2 dalam gelembung udara di-
pindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.
Adapula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari air, atau pengambil- an udara melalui cabang-cabang halus serupa insang.
Selanjutnya O 2 diedarkan melalui pembuluh trakea.
Biologi Kelas XI
Lakukan kegiatan berikut agar Anda lebih me- mahami proses pernapasan dan banyaknya oksigen yang diambil serangga waktu bernapas.
Mengamati Pernapasan pada Serangga
Isilah hasil pengamatan Anda dalam tabel di bawah ini.
Sediakan respirometer sederhana 3 buah, pipet tetes, pinset, lup, 2 ekor belalang yang
Respiro-
Kedudukan Eosin Keterangan
berbeda ukuran tubuhnya, kapas, plastisinvaselin,
NaOHKOH kristal, dan eosin (cairan berwarna). 10 menit 15 menit Masukkan kristal NaOHKOH ke dalam tabung
respirometer A, B, dan C. Tutuplah kristal tersebut
C
dengan selapis kapas. Masukkan seekor belalang
ke dalam tabung respirometer B dan C. Pasanglah
Pertanyaan:
tutup tabung respirometer yang mempunyai pipa
1. Mengapa dalam kegiatan ini menggunakan
kapiler berskala. Lapisilah sambungan antara tutup
NaOH atau KOH?
dan tabung respirometer dengan plastisinvaselin
2. Bandingkan letak eosin pada ketiga respiro-
agar tidak bocor. Setelah itu, masukkan setetes
meter. Jelaskan mengapa demikian.
eosin (cairan berwarna) pada ujung pipa kapiler.
3. Bagaimana Anda mengetahui bahwa
Lakukan hal yang sama pada tabung respirom-
serangga bernapas mengambil oksigen?
eter lain secara bersamaan. Amati perubahan letak
4. Hitunglah rata-rata kebutuhan oksigen yang
eosin pada kedua pipa kapiler berskala setiap
digunakan oleh belalang setiap menit.
5 menit. Catatlah hasil pengamatan Anda dalam
5. Amati bagian abdomen hewan percobaan
tabel.
ketika berada dalam tabung respirometer. Jika tidak jelas, gunakan lup. Bagaimana gerakan
A
perutnya?
6. Apa kesimpulan Anda dari kegiatan ini? Tulislah hasil laporan Anda dari kegiatan ini dan
kumpulkan kepada bapak atau ibu guru Anda.
B
C
2) Arthropoda Lain
Lamela paru-paru
Laba-laba (Arachnida) dan kalajengking (Scorpionida)
bernapas dengan paru-paru buku. Paru-paru buku ini
Aliran darah
dalam lamela
merupakan invaginasi (pelekukan ke dalam) abdomen. Paru-paru buku memiliki banyak lamela seperti halaman
buku yang dipisahkan oleh batang-batang sehingga udara dapat bergerak bebas (lihat Gambar 7.14). Udara dari luar, masuk melalui spirakel secara difusi. Selanjut-
Atrium
Udara mengalir
nya, udara masuk di antara sel-sel lamela dan berdifusi
ke dalam melalui lubang spirakel
dengan pembuluh darah di sekitar lamela.
Sumber: Zoologi Umum, Villee, Walker, dan Barnes Gambar 7.14
Sayatan melalui paru-paru buku pada laba-laba
242 Sistem Pernapasan pada Manusia dan Hewan
Arthropoda yang hidup di air, misalnya dari golongan Crustacea (udang-udangan), seperti udang dan ketam,
bernapas dengan insang buku. Perhatikan Gambar 7.15. Satu insang ketam
terdiri atas setumpuk
Insang buku ini tumbuh dari dasar anggota tubuh dan
lamela yang terpaut pada sumbu sentral
dinding tubuh yang berdekatan, dan menjulur ke atas ke dalam ruang brankial. Tiap insang terdiri atas sumbu sentral tempat pertautan lamela atau filamen. Aliran air dihasilkan oleh gerakan mendayung dari insang timba, yaitu suatu penjuluran berbentuk bulan sabit dari salah satu penjuluran mulut (maksila kedua). Pada udang, air masuk ke dalam ruang brankial di belakang karapaks dan di antara kaki. Selanjutnya, saluran di dalam sumbu insang membawa darah ke dan dari ruang di dalam
Insang
lamela, pertukaran udara pernapasan berlangsung timba
Sirkulasi air dalam tubuh ketam
melalui dinding tipis lamela. Keluar masuknya udara disebabkan oleh gerakan otot yang terjadi secara teratur. Sumber: Zoologi Umum, Villee, Walker, dan Barnes
Baik paru-paru buku maupun insang buku, keduanya Gambar 7.15 mempunyai fungsi yang sama seperti fungsi paru-paru Insang pada Crustacea pada Vertebrata.