Mekanisme Gerak Otot dan Sumber Energi
3. Mekanisme Gerak Otot dan Sumber Energi
Coba perhatikan Gambar 4.19. Secara makroskopis
Origo
gumpalan otot memiliki ujung-ujung otot yang disebut tendon. Di antara dua tendon terdapat bagian pusat otot yang yang
Belli
disebut belli. Bagian ini memiliki kemampuan berkontraksi. Ujung- ujung otot melekat pada tulang dengan dua tipe perlekatan, yaitu origo dan insersio.
a. Ujung otot (tendon) yang melekat pada tulang-tulang yang posisinya tetap atau sedikit bergerak saat otot berkontraksi disebut origo.
Insersio
b. Ujung otot (tendon) yang melekat pada tulang-tulang yang
Sumber: Tubuh Manusia, Tira Pustaka
mengalami perubahan posisi saat otot berkontraksi disebut insersio. Gambar 4.19
Otot-otot yang bekerja saat kontraksi otot
Biologi Kelas XI
Secara mikroskopis otot lurik tampak tersusun atas garis-garis gelap dan terang seperti terlihat pada Gambar 4.20. Penampakan tersebut disebabkan adanya miofibril. Setiap
Pita I Pita A
miofibril tersusun atas satuan kontraktil yang
Garis Z
disebut sarkomer. Sarkomer dibatasi dua
Miofibril
garis Z (perhatikan gambar). Sarkomer
Sarkomer
mengandung dua jenis filamen protein tebal
disebut miosin dan filamen protein tipis disebut aktin. Kedua jenis filamen ini letaknya saling bertumpang tindih sehingga sarkomer tampak sebagai gambaran garis gelap dan terang. Daerah gelap pada sarkomer yang
Struktur otot
Aktin Miosin Garis Z
mengandung aktin dan miosin dinamakan
pita A, sedangkan daerah terang hanya me- ngandung aktin dinamakan zona H. Sementara
Relaksasi
itu, di antara dua sarkomer terdapat daerah
Zona H
2.300 nm
terang yang dinamakan pita I.
Apa yang terjadi ketika otot berkontraksi?
Pita A Pita I
Ketika otot berkontraksi, aktin dan miosin bertautan dan saling menggelincir satu sama
Kontraksi
lain. Akibatnya zona H dan pita I memendek,
Sumber: Biology, Raven Johnson
Gambar 4.20 Zona H
sehingga sarkomer pun juga memendek.
Perbedaan posisi aktin dan miosin saat
1.500 nm
Lakukan eksperimen berikut untuk lebih
relaksasi dan kontraksi
mengetahui mekanisme kontraksi otot.
Mengamati Mekanisme Kontraksi Otot
4. Tendon (Origo)
5. Empal (Ventrikel)
Ambillah otot betis katak lengkap dengan origo
6. Tendon (Insersio)
dan insersionya. Sebelum otot digunakan, rendam terlebih dahulu dalam larutan Ringer’s. Rangkailah
7. Benang
perangkat percobaan seperti pada gambar.
8. Larutan Ringer’s
Sambungkan arus listrik beberapa kali dengan
9. Petridish
interval waktu yang berbeda (misalnya 1 menit,
Pertanyaan:
30 detik, 1 detik). Amati reaksi yang terjadi.
1. Apa yang terjadi pada otot katak saat arus listrik disambungkan?
7 2. Bandingkan hasilnya apabila arus listrik
4 disambungkan terus-menerus.
3 3. Apa fungsi larutan Ringer’s?
1 5 4. Apa fungsi baterai?
6 5. Apa yang dapat Anda simpulkan dari eksperimen tersebut?
Buatlah laporan hasil eksperimen ini dan
9 kumpulkan kepada bapak atau ibu guru.
Catatan: Selama percobaan otot harus selalu
Keterangan gambar:
basah. Tetesilah dengan larutan Ringer’s
1. Penghubung arus
dari petridish untuk menjaga otot agar
2. Baterai
selalu basah.
3. Pipet tetes
130 Sistem Gerak pada Manusia dan Hewan Vertebrata
Dalam otot terdapat zat yang sangat peka terhadap rangsang disebut asetilkolin. Otot yang terangsang menyebabkan asetilkolin terurai membentuk miogen yang merangsang pembentukan aktomiosin. Hal ini menyebabkan otot berkontraksi
Vitamin B1
sehingga otot yang melekat pada tulang bergerak. Pengusir Kelelahan
Jika otot dirangsang berulang-ulang secara teratur dengan
Vitamin B1 (Thiamin) diketahui
interval waktu yang cukup, otot akan berelaksasi sempurna di dapat mencegah penyakit beri-beri.
Di samping itu, vitamin B1 juga mem-
antara 2 kontraksi. Namun jika jarak rangsang singkat, otot tidak
perbaiki metabolisme karbohidrat
berelaksasi melainkan akan berkontraksi maksimum atau disebut
yang menghasilkan tenaga dan me-
tonus. Jika otot terus-menerus berkontraksi, disebut tetanus.
ngurangi penumpukan asam laktat
Saat berkontraksi, otot membutuhkan energi dan oksigen.
pada otot yang mengalami kelelahan.
Oksigen diberikan oleh darah, sedangkan energi diperoleh dari Hasilnya orang yang mengonsumsi-
nya dalam jumlah cukup akan
penguraian ATP (adenosin trifosfat) dan kreatinfosfat. ATP terurai
merasa fit atau tidak lesu karena ke-
menjadi ADP (adenosin difosfat) + Energi. Selanjutnya, ADP
kurangan tenaga.
terurai menjadi AMP (adenosin monofosfat) + Energi. Kreatinfosfat terurai menjadi kreatin + fosfat + energi. Energi- energi ini semua digunakan untuk kontraksi otot.
Pemecahan zat-zat akan menghasilkan energi untuk kontraksi otot berlangsung dalam keadaan anaerob sehingga
Glikogen
fase kontraksi disebut juga fase anaerob.
Energi yang membentuk ATP berasal dari penguraian gula otot atau glikogen yang tidak larut. Glikogen dilarutkan menjadi
Laktasidogen