Mekanisme Pertukaran Gas O 2 dan CO 2
2. Mekanisme Pertukaran Gas O 2 dan CO 2
Bernapas merupakan kegiatan mengambil dan mengeluar- kan udara pernapasan melalui paru-paru. Arti yang lebih khusus yaitu pertukaran gas yang terjadi di dalam sel dengan ”lingkungannya”. Pada pernapasan langsung, pengambilan udara pernapasan dilakukan secara langsung oleh permukaan tubuh dan pada pernapasan tidak langsung melalui saluran per- napasan.
Manusia bernapas secara tidak langsung, artinya udara per- napasan tidak berdifusi langsung melalui seluruh permukaan kulit. Selaput tipis tempat berlangsungnya difusi gas tersebut terlindung di bagian dalam tubuh, berupa gelembung paru-paru (alveolus). Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia berlangsung melalui dua tahap yaitu pernapasan luar (eksternal) dan pernapasan dalam (internal). Perhatikan Gambar 7.3.
a. Bernapas Pernapasan Luar (Eksternal)
Pernapasan luar merupakan pertukaran gas di dalam
Inspirasi
paru-paru. Oleh karena itu, berlangsung difusi gas dari luar masuk ke dalam aliran darah. Dengan kata lain, pernapasan
CO 2
luar merupakan pertukaran gas (O 2 dan CO 2 ) antara udara
dan darah.
O Pada pernapasan luar, darah akan masuk ke dalam 2 kapiler paru-paru yang mengangkut sebagian besar karbon
Ekspirasi
dioksida sebagai ion bikarbonat (HCO – 3 ) dengan persamaan
reaksi seperti berikut.
H Pernapasan eksternal + + HCO –
3 ⎯→ H 2 CO 3
Sisa karbon dioksida berdifusi keluar dari dalam darah Pernapasan internal dan melakukan reaksi sebagai berikut.
Enzim karbonat anhidrase yang terdapat dalam sel-sel
O 2
darah merah dapat mempercepat reaksi. Ketika reaksi berlangsung, hemoglobin melepaskan ion-ion hidrogen yang
CO 2
telah diangkut; HHb menjadi Hb. Hb merupakan singkatan dari haemoglobin, yaitu jenis protein dalam sel darah merah.
Pertukaran gas
Selanjutnya, hemoglobin mengikat oksigen dan menjadi Sumber: Biology, Mader S.S.
oksihemoglobin (HbO 2 ).
Gambar 7.3 Hb + O 2 ⎯→ HbO 2 Proses pernapasan internal dan
Selama pernapasan luar, di dalam paru-paru akan terjadi eksternal pada manusia pertukaran gas yaitu CO 2 meninggalkan darah dan O 2 masuk ke dalam darah secara difusi. Terjadinya difusi O 2 dan CO 2
ini karena adanya perbedaan tekanan parsial. Tekanan udara luar sebesar 1 atm (760 mmHg), sedangkan tekanan parsial
O 2 di paru-paru sebesar ± 160 mmHg. Tekanan parsial pada kapiler darah arteri ± 100 mmHg, dan di vena ± 40 mmHg.
Hal ini menyebabkan O 2 dari udara berdifusi ke dalam darah. Sementara itu, tekanan parsial CO dalam vena 2 ± 47 mmHg, tekanan parsial CO 2 dalam arteri ± 41 mmHg, dan tekanan parsial CO 2 dalam alveolus ± 40 mmHg. Adanya perbedaan
tekanan parsial tersebut menyebabkan CO 2 dapat berdifusi
dari darah ke alveolus.
Biologi Kelas XI
Pada pernapasan dalam (pertukaran gas di dalam jaringan tubuh) darah masuk ke dalam jaringan tubuh, oksigen meninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk ke dalam cairan jaringan tubuh. Reaksinya sebagai berikut.
HbO 2 ⎯→ Hb + O 2
Difusi oksigen keluar dari darah dan masuk ke dalam cairan jaringan dapat terjadi, karena tekanan oksigen di dalam cairan jaringan lebih rendah dibandingkan di dalam darah. Hal ini disebabkan karena sel-sel secara terus- menerus menggunakan oksigen dalam respirasi selular.
Dari proses pernapasan yang terjadi di dalam jaringan menyebabkan terjadinya perbedaan komposisi udara yang masuk dan yang keluar paru-paru.
Perlu diketahui bahwa tekanan parsial O 2 pada kapiler darah nadi ± 100 mmHg dan tekanan parsial O 2 dalam
jaringan tubuh kurang dari 40 mmHg. Sebaliknya tekanan karbon dioksida tinggi, karena karbon dioksida secara terus- menerus dihasilkan oleh sel-sel tubuh. Tekanan parsial CO 2 dalam jaringan ± 60 mmHg dan dalam kapiler darah
± 41 mmHg. Hal inilah yang menyebabkan O 2 dapat ber-
Komposisi Udara Keluar Masuk
difusi ke dalam jaringan dan CO 2 berdifusi ke luar jaringan.
Paru-Paru
Dalam keadaan biasa, tubuh kita menghasilkan 200 ml
Udara yang
Udara yang di-
karbon dioksida per hari. Pengangkutan CO 2 di dalam darah
diisap (mmHg) embuskan (mmHg)
dapat dilakukan dengan tiga cara berikut.
1) Sekitar 60–70 CO 2 diangkut dalam bentuk ion
Oksigen 158,0 (20,79)
bikarbonat (HCO (O – 2 ) 3 ) oleh plasma darah, setelah asam
karbonat yang terbentuk dalam darah terurai menjadi
dioksida
ion hidrogen (H + ) dan ion bikarbonat (HCO – 3 ).
Ion H bersifat racun, oleh sebab itu ion ini segera diikat Hb, sedangkan ion HCO – 3 meninggalkan eritrosit masuk ke plasma darah. Kedudukan ion HCO – 3 dalam eritrosit
(H 2 O)
diganti oleh ion klorit. Persamaan reaksinya sebagai berikut.
H 2 O + CO 2 →H 2 – CO 3 →H + + HCO 3
2) Lebih kurang 25 CO 2 diikat oleh hemoglobin membentuk karboksihemoglobin. Secara sederhana, reaksi CO 2 dengan Hb ditulis sebagai berikut.
CO 2 + Hb → HbCO 2 Karboksihemoglobin disebut juga karbominohemoglobin
karena bagian dari hemoblogin yang mengikat CO 2 adalah gugus asam amino.
Reaksinya sebagai berikut. CO 2 + RNH 2 → RNHCOOH
3) Sekitar 6–10 CO 2 diangkut plasma darah dalam bentuk
senyawa asam karbonat (H 2 CO 3 ).
Anda dapat lebih mengetahui mengenai kandungan karbon dioksida di dalam pernapasan dengan melakukan kegiatan berikut.
224 Sistem Pernapasan pada Manusia dan Hewan
Mengidentifikasi Kandungan Karbon
untuk mengembuskan napas ke dalam botol soda
Dioksida dalam Napas yang Diembuskan
yang berisi air. Hidupkanlah stop-watch ketika
Sediakan 2 botol bekas soda yang terbuat dari
Anda mulai mengembuskan napas ke dalam air.
kaca, air, spidol, kertas label, indikator brom timol
Lanjutkanlah untuk mengembuskan napas dengan total waktu yang sama dengan yang Anda butuh-
biru (brom thymol blue), 2 buah sedotan, dan
kan untuk mengembuskan napas ke dalam brom
stopwatch. Sediakan pula bahan dan alat untuk
timol biru.
membuat larutan brom timol biru yaitu stoples berkapasitas 1 liter, 1 liter air suling, 0,1 gram brom timol biru, dan amonia cair atau NH OH (jika
Sedotan
diperlukan). Cara membuat larutan brom timol biru sebagai berikut.
1. Isi stoples dengan air suling.
2. Tambahkan brom timol biru ke dalam stoples.
KONTROL
BROM TIMOL BIRU
3. Tutup stoples dan kocoklah supaya tercampur.
4. Jika larutan yang dihasilkan berwarna hijau atau kuning tambahkanlah amonia cair setetes demi setetes sehingga larutan berwarna biru.
Air suling
Larutan indikator
Setelah membuat larutan brom timol biru,
Pertanyaan:
lakukanlah kegiatan inti. Pertama-tama, isilah satu
1. Apa yang akan terjadi pada larutan indikator
botol soda dengan air setengahnya, tempelkanlah
yang berisi brom timol biru setelah Anda me-
kertas label pada sisi botol dan tulislah ”Kontrol”.
ngembuskan napas ke dalamnya? Mengapa?
Isilah botol soda yang kedua dengan indikator
2. Apa yang terjadi pada larutan kontrol yang
brom timbol biru, berilah label ”Brom Timol Biru”.
berisi air setelah Anda mengembuskan napas
Gunakan sedotan untuk mengembuskan napas
ke dalamnya?
ke dalam brom timol biru, berhati-hatilah jangan
3. Berapa waktu yang diperlukan brom timol biru
sampai menghirup larutannya. Hidupkanlah
untuk berubah menjadi kuning? Bandingkan
stopwatch ketika Anda mulai mengembuskan
dengan kelompok lain.
napas ke dalam brom timol biru. Matikanlah
4. Apa kesimpulan Anda dari kegiatan di atas?
stop-watch ketika larutan berubah menjadi kuning.
Tulislah hasil laporan Anda dan kumpulkan kepada
Catatlah total waktu ketika Anda mengembuskan
bapak atau ibu guru Anda.
napas. Setelah itu, gunakan sedotan yang kedua
Tidak semua CO 2 yang diangkut darah melalui paru-paru
dibebaskan ke udara bebas. Darah yang melewati paru-paru
hanya membebaskan 10 CO 2 . Sisanya sebesar 90 tetap
bertahan di dalam darah dalam bentuk ion-ion bikarbonat. Ion-ion bikarbonat dalam darah ini sebagai buffer atau penyangga karena mempunyai peran penting dalam menjaga stabilitas pH darah.
Apabila terjadi gangguan pengangkutan CO 2 dalam darah, kadar asam karbonat (H 2 CO 3 ) akan meningkat
sehingga akan menyebabkan turunnya kadar alkali darah yang berperan sebagai larutan buffer. Hal ini akan menyebabkan terjadinya gangguan fisiologis yang disebut asidosis.
Biologi Kelas XI
Anda dapat lebih memahami proses berlangsungnya per- napasan luar dan pernapasan dalam pada manusia dengan mengamati Gambar 7.4 di bawah ini.
Kapiler darah
Dalam paru-paru:
Vena cava
HC O 3 Arteri pulmonari – +H + →H 2 CO 3 →H 2 O + CO 2
superior
CO 2 O 2 Vena pulmonari
Kapiler darah
paru-paru
Atrium kiri
Atrium kanan Ventrikel kanan
Ventrikel kiri Aorta
Vena cava inferior
CO 2 O 2 Sel jaringan
Dalam jaringan: Hb O 2 → Hb + O 2 CO 2 +H 2 O →H 2 CO 3 → HCO 3 – +H +
Sumber: Biology, Mader S.S. Gambar 7.4
Skema pernapasan dalam dan pernapasan luar manusia
Setelah sampai dalam jaringan, gas O 2 dipergunakan
untuk respirasi sel, yaitu untuk mengoksidasi zat makanan
(glukosa) sehingga dapat dihasilkan energi, gas CO 2 , dan
uap air. Anda akan membahas lebih lanjut mengenai respirasi selular di kelas XII pada bab II tentang Metabolisme Sel.
Anda telah mempelajari proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida saat pernapasan melalui difusi. Lakukanlah kegiatan diskusi berikut agar Anda lebih memahami proses terjadinya difusi.
Selama ini, mungkin kita sering mendengar atau bahkan melihat peristiwa orang tenggelam. Banyak sekali orang tenggelam yang meninggal dunia. Mengapa orang yang tenggelam dapat meninggal
dunia dan apa kaitannya dengan difusi O 2 dan CO 2 ? Diskusikanlah
jawabannya bersama teman-teman Anda dan bahaslah bersama bapak atau ibu guru Anda di kelas.
Dari uraian di atas, tentu Anda telah mengetahui proses
pengangkutan O 2 dan CO 2 dalam tubuh kita yang lebih dikenal
dengan sistem pernapasan. Mekanisme pernapasan dapat kita pelajari dalam uraian materi berikut.
226 Sistem Pernapasan pada Manusia dan Hewan