Tabel 2.3 Lanjutan
No PenelitiTahun
Judul Penelitian
Variabel Metode
Analisis Hasil
Peneliti
4. Irene Tangko
2012 Analisis
Pengaruh CAR Dan NPL
Terhadap Loan to Deposit Ratio
LDR Pada Bank BUMN Persero
Di Indonesia Periode 2007-
2010 Dependen:
Loan to Deposit Ratio
LDR Independen:
CAR NPL Regresi
Linear Berganda
CAR berpengaruh positif dan signifi-
kan terhadap LDR. NPL berpengaruh
negatif dan signifi- kan terhadap LDR.
5. Jen Kharisa
Granita 2011 Analisis
Pengaruh DPK, CAR, ROA,
NPL, NIM, BOPO, Suku
Bunga, Inflasi dan Kurs
Terhadap LDR Pada Bank
Devisa di Indonesia Periode
2002-2009 Dependen:
Loan to Deposit Ratio
LDR Independen:
DPK, CAR, ROA, NPL,
NIM, BOPO, Suku Bunga,
Inflasi dan Kurs
Regresi Linear
Berganda NIM, Kurs, DPK,
Suku Bunga, NPL, Inflasi dan CAR
secara parsial ber- pengaruh signifi-
kan terhadap LDR
6. Barry, Peter J;
Esclante, Cesar; Ellinger, Paul
N Living with High
Loan to Deposit Ratio at
Agriculture Banks Period
1996-1999 Dependen:
Loan To Deposit Ra-tio
LDR Independen:
ROA, ROE, Yield Cost
Spread CAR dan NPL
Regresi Linear
Berganda Hasil penelitian
menunjukkan bah- wa
Yield Cost Spread, CAR dan
NPL berpengaruh signifikanTerhadap
LDR
2.5. Kerangka Konseptual
Return on Assets ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan
Dendawijaya, 2003:120. Return on Assets ROA adalah indikator yang akan menunjukkan bahwa apabila rasio ini meningkat maka aktiva bank telah
Universitas Sumatera Utara
digunakan dengan optimal untuk memperoleh pendapatan sehingga diperkirakan ROA dan kredit memiliki hubungan yang positif. Semakin besar Return on Assets
ROA suatu bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dengan laba yang besar maka suatu bank dapat menyalurkan kredit lebih
banyak dan akan meningkatkan LDR itu sendiri. Pada Penelitian Hersugondo dan Tamtomo 2012 meneliti bahwa ROA memiliki pengaruh signifikan terhadap
LDR. Capital Adequacy Ratio CAR menunjukkan seberapa besar modal bank
telah memadai untuk menunjang kebutuhannya dan dasar untuk menilai prospek kelanjutan usaha bank bersangkutan. Semakin tinggi CAR maka semakin baik
kemampuan bank tersebut untuk menanggung resiko dari setiap kreditaktiva produktif yang berisiko. Dengan kecukupan modal yang tinggi maka bank mampu
membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas serta meningkatkan kepercayaan diri dalam menyalurkan kredit
sehingga meningkatkan nilai LDR. Non Performing Loan NPL menurut Dendawijaya 2009:186
merupakan hilangnya kesempatan memperoleh kesempatan pendapatan income dari kredit yang diberikan, sehingga mengurangi laba dan mengurangi
kemampuan untuk memberikan kredit. Bank dikatakan mempunyai NPL yang tinggi jika banyaknya kredit yang bermasalah lebih besar daripada jumlah kredit
yang diberikan kepada debitur. Apabila suatu bank mempunyai NPL yang tinggi, maka akan memperbesar biaya, baik biaya pencadangan aktiva produktif maupun
biaya lainnya, dengan kata lain semakin tinggi NPL suatu bank, maka hal tersebut
Universitas Sumatera Utara
akan mengganggu kinerja bank tersebut yang tercermin dari nilai LDRnya. Hasil penelitian Nasiruddin 2010 berpengaruh negatif signifikan terhadap LDR.
Net Interest Margin NIM digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan
pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Rasio ini menunjukkan kemampuan bank dalam
memperoleh pendapatan operasionalnya dari dana yang ditempatkan dalam bentuk pinjaman kredit. Semakin tinggi Net Interest Margin NIM maka
semakin efektif bank dalam penempatan aktivanya dalam bentuk kredit yang akan berpengaruh pada meningkatnya nilai LDR.
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
BOPO perbandingan antara biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Bank
yang nilai BOPO-nya tinggi menunjukkan bahwa bank tersebut tidak beroperasi dengan efisien karena tingginya nilai dari rasio ini memperlihatkan besarnya
jumlah biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh pihak bank untuk memperoleh ppendapatan operasional Rivai, et al., 2007:722. Semakin kecil
Biaya BOPO maka semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang besangkutan atau dengan kata lain semakin tinggi rasio BOPO maka
kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Berdasarkan penjelasan dan uraian tersebut, maka kerangka konseptual
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.6. Hipotesis Penelitian