Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

x 4 = Net Interest Margin NIM x 5 = Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO X 1 -X 5 = Koefisien Regresi Variabel bebas e = Term of error Apabila masing-masing koefisien variabel bebas distandarisasi lebih dahulu maka koefisien yang diperoleh berbeda. Keuntungan dengan menggunakan standarized beta adalah mampu mengeliminasi perbedaan unit ukuran variabel bebas. Oleh karena itu, jika unit ukuran variabel bebas tidak sama maka sebaliknya interprestasi persamaan regresi menggunakan standarized beta Ghozali, 2009:67

3.10 Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis Ordinary Least Square OLS. Jadi analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak memerlukan persyaratan asumsi klasik, misalnya regresi logistik atau regresi ordinal. Sebelum pengujian hipotesis dilakukan terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik ini yang meliputi uji normalitas, Multikolinieritas, Heteroskedastisitas dan Autokorelasi.

3.10.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni data tersebut tidak melenceng kekiri atau melenceng kekanan. Universitas Sumatera Utara Dengan adanya tes normalitas maka hasil penelitian kita bisa digeneralisasikan pada populasi. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara analisis grafik. Dengan menggunakan histogram dengan mengambarkan variabel dependen sebagai sumbu vertikal sedangkan nilai residual terstandarisasi digambarkan sebagai sumbu horizontal. Untuk menguji normalitas menggunakan cara lain yaitu dengan pendekatan grafik adalah Normal Probability Plot, yaitu dengan membandingkan distributif kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a. Jika Asym. Sig 0.05 berarti seluruh data berdistribusi normal b. Jika Asym. Sig 0.05 berartis eluruh data berdistribusi tidak normal

3.10.2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Metode yang dapat dipakai untuk mendeteksi gejala heterokedasitas antara lain: metode grafik, Uji Park Glejser, Uji Rank Spearman dan Barlett.

3.10.3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan unuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu time-series atau ruang cross section. Autokorelasi muncul Universitas Sumatera Utara karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Pengujian asumsi ini, dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson Durbin-Watson Tests, yaitu untuk menguji apakah terjadi serial atau tidak dengan menghitung adanya autokorelasi adalah dengan memakai uji statistik Durbin Watson DW Test. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Adapun kriteria pengujiannya adalah Ghozali, 2009 a. Jika nilai D-W dibawah 0 sampai 1,5 berarti ada autokorelasi positif; b. Jika nilai D-W diantara 1,5 sampai 2,5 berarti tidak ada autokorelasi c. Jika nilai D-W diantar 2,5 sampai 4 berarti ada autokorelasi negaif. Selain menggunakan Durbin-Watson untuk mengetahui apakah autokorelasi ini terjadi dapat digunakan uji Runs Test. Penelitian ini menggunakan uji Runs Test, dimana apabila nilai Asymp. Sig 2-tailed 0.05 maka hipotesis nol diterima ,dan artinya residual tidak terkena autokorelasi.

3.10.4. Uji Multikoliniearitas