Variabel Dependen Variabel Independen

Margin NIM, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO. b. Variable dependen dalam penelitian ini adalah Loan to Deposit Ratio LDR c. Perusahaan yang diteliti adalah Bank Pembangunan Daerah di Indonesia yang mencantumkan laporan tahunan secara berturut-turut selama periode 2008-2012.

3.4. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variable ini adalah sebagai berikut:

3.4.1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Loan to Deposit Ratio LDR. Rasio ini memberikan indikasi mengenai jumlah dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit serta menunjukkan salah satu penilaian likuiditas bank. Menurut Surat Edaran BI No. 330DPNP tanggal 14 Desember 2001, LDR diukur dari perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan terhadap jumlah dana pihak ketiga, sebagaimana yang dirumuskan sebagai berikut : Jumlah Kredit yang Diberikan Jumlah Dana Pihak Ketiga Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendah kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan oleh jumlah yang bersangkutan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar Dendawijaya, 2009:116. LDR = x 100 Universitas Sumatera Utara

3.4.2. Variabel Independen

1. Return on Aseets X 1 Return on Assets ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan. Semakin tinggi ROA suatu bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Laba Bersih Total Aktiva 2. Capital Adequacy Ratio X 2 Capital Adequacy Ratio CAR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kecukupan modal atau dengan kata lain untuk menilai keamanan atau kesehatan perusahaan dari sisi modal pemiliknya. Rasio ini dihitung dengan menggunakan rasio antara modal sendiri terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR. Sebagaimana yang dirumuskan Sesuai SE No.623DPNP Tanggal 31 Mei 2004 sebagai berikut : Modal Bank Aktiva Tertimbang 3. Non Performing Loan X 3 Non Performing Loan NPL atau kredit bermasalah merupakan salah satu indikator kunci untuk menilai kinerja fungsi bank. Resiko kredit suatu bank merupakan salah satu resiko yang diterima dari usaha atau kegiatan perbankan yang diakibatkan tidak dilunasinya kredit yang diberikan bank kepada debitur. NPL diukur dari perbandingan antara kredit bermasalah terhadap total kredit, sebagaimana yang dirumuskan sebagai berikut: ROA = x 100 CAR = x 100 Universitas Sumatera Utara Jumlah Kredit Bermasalah Jumlah Kredit yang Diberikan 4. Net Interest Margin X 4 Net Interest Margin NIM merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar rasio ini maka semakin meningkatnya pendapatan bunga yang diperoleh dari aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan bank tersebut dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Pendapatan Bunga Bersih Rata-rata Aktiva Produktif 5. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional X 5 Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Biaya operasional dihiung berdasarkan penjumlahan dari total beban operasional. Secara matematis, BOPO dapat dirumuskan sebagai berikut: Biaya beban Operasional Pendapatan Operasional 3.5. Operasional Variabel Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah yang NPL = NIM = x 100 BOPO = x 100 x 100 Universitas Sumatera Utara termuat dalam operasionalisasi variabel penelitian. Secara lebih rinci, operasionalisasi variabel penelitian adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian No Variabel Definisi Indikator Skala 1. Return on Assets X 1 Kemampuan dari modal yang diinvestasikan kedalam seluruh aktiva perusahaan untuk menghasilkan keuntungan Laba Bersih Total Aktiva Rasio 2. Capital Adequecy ratio X 2 rasio kinerja bank yang digunakan untuk meng-ukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau meng- hasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan Modal Sendiri Aktiva Tertimbang Rasio 3. Non Performing Loan X 3 rasio untuk mengukur ke- mampuan manajemenbank untuk mengatasi kredit bermasalah yang diberikan oleh bank Jumlah Kredit Bermasalah Jumlah Kredit yang Diberikan Rasio 4 Net Interest Margin X 4 Rasio ini menunjukkan ke- mampuan earning assets dalam menghasilkan bunga bersih Pendapatan Bunga Bersih Rata-rata Aktiva Produktif Rasio 5. Biaya Ope- rasional terha dap Penda patan Operasi- onal X 5 perbandingan antara biaya operasional dengan penda- patan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan ke-giatan operasinya Biaya beban Operasional Pendapatan Operasional Rasio 6 Loan Deposit to Ratio Y rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat Dana Pihak Ketiga yang digunakan Jumlah Kredit yang Diberikan Jumlah Dana Pihak Ketiga Rasio x 100 x 100 x 100 x 100 x 100 x 100 Universitas Sumatera Utara

3.6. Populasi dan Sampel Penelitian