0,05 dan nilai t hitung bertanda negatif, maka secara parsial NPL X
3
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap LDR Bank BPD di Indonesia. d. Net Interest Margin X
4
terhadap Loan to Deposit Ratio Y menunjukkan sig. 0,006
α 0,05 dan t
hitung
adalah 2,770 dimana t
hitung
2,770 t
tabel
1,979 maka H
1
Diterima H ditolak. Artinya karena tingkat signifikansinya 0,05 dan
nilai t hitung bertanda positif, maka secara parsial NIM X
4
berpengaruh positif signifikan terhadap LDR Bank BPD di Indonesia.
e. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional X
5
terhadap Loan to Deposit Ratio Y menunjukkan sig. 0,078
α 0,05 dan t
hitung
adalah 1,779 dimana t
hitung
1,779 t
tabel
1,979 maka H
1
Ditolak H diterima. Artinya
karena tingkat signifikansinya 0,05 dan nilai t hitung bertanda positif, maka secara parsial BOPO X
5
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap LDR Bank BPD di Indonesia.
4.6. Pembahasan
4.6.1. Pengaruh Return on Asset ROA terhadap Loan to Deposit Ratio
LDR
Hasil pengujian di atas menunjukkan bahwa Return on Assets ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loan to Deposit Ratio LDR,
sehingga kondisi ini menujukkan bahwa hipotesis diterima. Semakin tinggi nilai ROA maka semakin besar pula pendapatan bersih yang diterima oleh bank. Begitu
juga sebaliknya, semakin rendah nilai ROA maka pendapatan bersih dari bunga kredit akan semakin kecil. Semakin besar rasio ini maka meningkatnya
pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan
Universitas Sumatera Utara
bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. ROA termasuk faktor internal bank yang juga biasa digunakan untuk mengukur faktor profitabilitas perusahaan
perbankan. Menurut Dendawijaya 2005;49 menyatakan bahwa kegiatan perkreditan yang dilakukan bank mencapai 70-80 dari kegiatan usaha bank,
hal tersebut membuktikan bahwa mayoritas kegiatan usaha bank adalah penyaluran kredit. Oleh karena itu, semakin tinggi ROA maka membuktikan
bahwa semakin optimal penggunaan aktiva perusahaan untuk memperoleh pendapatan, yang berarti adanya ketersediaan dana saat ini dan di masa
mendatang untuk kegiatan kredit oleh bank telah optimal dalam mendapatkan pendapatan atau keuntungan, sehingga adanya ketersediaan dana saat ini dan di
masa mendatang likuiditas tinggi. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil peneliti Hersugondo dan Tamtomo 2012 bahwa ROA berpengaruh positif
signifikan terhadap LDR.
4.6.2. Pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR terhadap Loan to Deposit
Ratio LDR.
Hasil pengujian parsial uji t antara variabel CAR dengan variabel LDR menunjukkan nilai t
hitung
sebesar koefisien regresi dan probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi, hal ini berarti bahwa CAR berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap LDR pada Bank Pembangunan Daerah BPD di Indonesia. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa rasio CAR berpengaruh signifikan terhadap
LDR dapat diterima. Capital Adequacy Ratio CAR merupakan faktor penting dalam rangka
pengembangan usaha serta untuk menampung risiko kerugiannya. Besarnya
Universitas Sumatera Utara
tingkat kecukupan modal tergantung dari asetnya. Semakin tinggi nilai CAR, menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas bank tersebut, sehingga struktur
modal bank semakin kuat. Menurut Siamat 2005:291, dengan modal yang besar maka suatu bank dapat menyalurkan kredit yang lebih banyak, sejalan dengan
kredit yang meningkat maka akan meningkatkan LDR itu sendiri. Bila tingkat kecukupan modal bank baik, maka masyarakat akan tertarik untuk mengambil
kredit, dan pihak bank akan cukup mempunyai dana cadangan bila sewaktu-waktu terjadi kredit macet.
4.6.3. Pengaruh Non Performing Loan NPL terhadap Loan to Deposit Ratio