Arti dan Definisi Organisasi

3.1 Arti dan Definisi Organisasi

Organisasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sehingga keberadaannya sama tuanya dengan sejarah manusia. Semula manusia merupakan individu-individu yang bebas dan merdeka secara mutlak, dalam arti tidak ada saling ketergantungan satu sama lain. Tetapi secara alami manusia menyadari bahwa ia tidak dapat memuhi seluruh kebutuhannva sendiri, karena keterbatasan-keterbatasan dari setiap individu. Sadar akan keterbatasan yang dimilikinya, manusia yang memang ditakdirkan sebagai mahluk sosial hidup berkelompok. Dengan cara demikian, tujuan-tujuan yang tidak dapat dilakukan sendiri, dapat diusahakan melalui bekerjasama dalam kelompok, dua orang atau lebih.

Dengan demikian secara sederhana dapat diketahui bahwa unsur utama dari sebuah organisasi adalah beberapa orang yang bergabung dalam kelompok (wadah, atau wahana), kemudian secara bersama-sama berusaha (beraktivitas) untuk mencapai tujuan. Namun demikian, apabila berbicara tentang arti atau pengertian dari organisasi, secara teoritis akan ditemukan berbagai rumusan hasil pemikiran para ahli sehingga tampak seperti berbeda-beda. Tetapi apabila dilihat dengan jeli akan ditemukan unsur-unsur atau ciri-ciri yang sama seperti yang telah dikemukakan.

Untuk menambah wawasan dan pemahaman tentang organisasi, perlu dikaji terlebih dahulu tentang arti organisasi agar diketahui makna yang terkandung di dalamnya. berikut ini dikemukakan beberapa pendapat para ahli berkenaan dengan arti dan definsi organisasi.

Arti Organisasi: Organisasi merupakan suatu wadah atau wahana dari

kegiatan orang-orang yang bekerjasama dalam usaha mencapai tujuan. Dalam pengertian ini, kegiatan orang-orang yang terlibat di dalamnya harus jelas, terutama menyangkut tugas, wewenang, hubungan tata kerja, dan tanggungjawab. Organisasi demikian bersifat statis karena hanya sekedar melihat strukturnya saja.

Di samping itu ada yang disebut organisasi yang bersifat dinamis dilihat dari dinamikanya. Aktivitas atau tindakan dari tata hubungan yang terjadi dalam organisasi bersifat dinamis, baik antara atasan dengan bawahan, maupun antara atasan dengan sesama atasan, dan antara bawahan dengan sesama bawahan. Namun dari kedua jenis organisasi tersebut, berhasil tidakya dalam mencapai tujuan sangat bergantung kepada faktor manusianya.

Berdasarkan uraian tersebut, arti organisasi secara sederhana adalah wadah a tau wahana. Tetapi tentu saja tidak semua wadah dapat dikatakan sebagai organisasi, apabila di dalamnya tidak terdapat kegiatan bersama dan tidak memiliki tujuan yang jelas. Kemudian, dalam merumuskan definisi organisasi, walaupun inti dasarnya sama, akan berbeda-beda sesuai dengan pandangan para perumusnya. Selain itu, organisasi terus berkembang secara dinamis sejalan dengan perkembangan hidup manusia.

Berikut ini, sebagai bahan perbandingan dikemukakan pendapat para ahli berkenaan dengan definisi organisasi. Bukan saja karena subyektifitas dari perumusnya, melainkan dilihat juga dari substansi yang menjadi titik berat pembahasannya.

Definisi Organisasi Menurut Mc. Farland dalam Soewarno Handayaningrat

(1996: 42) “An organization is an identifiable group of people contributing their effort to ward the ettainment of goals” (Organisasi adalah suatu kelompok manusia yang dapat dikenal dan menyumbangkan usahanya terhadap tercapainva suatu tujuan).

Sedangkan menurut Dimock, “Organization is the sistematic bringing together of interdependent part to form a unified whole through which authority, coordination an control may be exercised to achive a given purpose” (Organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang saling bergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi, dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan”.

Menurut Stephen P. Robbins (1994). Rumusan definisi organisasi dapat berbeda-beda karena terdapat sudut pandang yang berlainan, titik beratnya bergantung kepada essensi yang ingin dikemukakan oleh perumusnya. Cara yang berbeda-beda untuk melihat organisasi dan cara merumuskan definisi tersebut dapat dilihat dari contoh di bawah ini.

1. Kesatuan rasional dalam mencapai tujuan: Di dalam organisasi ada sesuatu untuk mencapai tujuan,

dan prilaku para anggota organisasi dapat dijelaskan sebagai pengejaran rasional terhadap tujuan tersebut.

2. Koalisi dari pendukung yang kuat: Organisasi terdiri atas kelompok-kelompok yang masing-

masing mencoba untuk memuaskan kepentingan sendiri. Kelompok-kelompok tersebut menggunakan kekuasaan masing mencoba untuk memuaskan kepentingan sendiri. Kelompok-kelompok tersebut menggunakan kekuasaan

3. Sistem terbuka: Organisasi adalah sistem transformasi masukan dan

keluaran yang bergantung kepada lingkungan untuk kelangsungan hidupnya.

4. Sistem yang memproduksi arti: Organisasi adalah kesatuan yang diciptakan secara

artifisial. Tujuannya dan maksudnya diciptakan secara simbolis dan dipertahankan oleh manajemen.

5. Sistem yang digabungkan secara longgar: Organisasi terdiri atas uni-unit yang relatif berdiri sendiri

dapat mengejar tujuan yang tidak sama atau bahkan saling bertentangan.

6. Sistem politik: Organisasi terdiri atas pendukung internal yang mencoba

memperoleh kontrol dalam proses pengambilan keputusan agar dapat memperbaiki posisi mereka.

7. Alat dominasi: Organisasi menempatkan anggota-anggotanya ke dalam

kotak-kotak pekerjaan yang sekiranya dapat menghambat apa yang dapat mereka lakukan dan dengan individu- individu tersebut mereka dapat berinteraksi. Di samping itu, mereka diberi atasan yang mempunyai kekuasaan terhadap mereka.

8. Unit pemprosesan informasi: Organisasi menafsirkan lingkungan, mengkoordinasikan

aktivitas, dan memudahkan perbuatan keputusan dengan aktivitas, dan memudahkan perbuatan keputusan dengan

9. Penjara psikis: Organisasi menghambat para anggota dengan membuat

uraian pekerjaan, departemen, divisi, dan prilaku standar yang dapat diterima dan tidak dapat diterima. Pada saat diterima oleh anggota, semua itu menjadi penghalang artifisial yang membatasi pilihan.

10. Kontrak sosial: Organisasi terdiri dari sejumlah persetujuan yang tidak

tertulis di mana para anggota melakukan prilaku tertentu dan untuk itu mereka menerima imbalan.

Ada sebagian para ahli yang menganalogikan organisasi dengan organisme hidup, artinya sebuah organisasi akan lahir, tumbuh, dan berkembang. Dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, organisasi memerlukan makanan atau energi agar tidak mengalami kematian. Tetapi bagi organisasi dalam arti yang sebenarya tentu saja tidak diciptakan untuk mati sebagaimana halnya makhluk biologis. Dengan demikian analogi tersebut tidak selamanya cocok untuk diterapkan dalam organisasi, namun setidaknya ada gambaran untuk perbandingan konsep, bahwa organisasi memang lahir, tumbuh, dan berkembang menuju kelangsungan hidupnya melalui tahapan-tahapan perkembangan yang telah diperkirakan sebelumnya. Jadi, untuk menggambarkan kelangsungan hidup organisasi lebih cocok menggunakan istilah sistem. Dengan demikian, organisasi merupakan suatu sistem yang berjalan melalui daur hidup yang berkesinambungan berupa siklus yang terus berputar.

Pandangan organisasi dalam perspektif sebuah sistem dapat memberi gambaran tentang cara kerja sebuah organisasi.

Dengan demikian, memahami suatu organisasi dapat juga dipandang dari sudut sistem, sehingga dapat diketahui apa yang dimaksud dengan organisasi dengan sistem terbuka dan sistem tertutup. Sebelum memahami hal itu perlu juga diketahui definisi dari sistem itu sendiri.

Definisi sistem Sistem adalah sekumpulan dari bagian-bagian yang

saling berhubungan dan saling ketergatungan, diatur sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan suatu kesatuan yang utuh dan terintegrasi.

Bagian-bagian atau unsur-unsur dari organisasi dapat menggambarkan suatu sistem, apabila bagian-bagian tersebut saling berhubungan saling menopang, dan saling mempengaruhi, walaupun berbeda fungsi semua aktivitasnya mengarah kepada tujuan yang sama. Di samping itu perlu juga dipahami bahwa organisasi yang dipandang sebagai suatu sistem, ia sendiri merupakan bagian dari sistem yang lebih besar.

Sistem tertutup dan Sistem terbuka Dilihat dari jenisnya, sistem tersebut biasanya

diklarifikasi menjadi dua jenis sistem, yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka. Pemikiran tentang sistem tertutup terutama berasal dari pandangan ilmu fisika, bahwa sistem merupakan sesuatu yang dapat berdiri sendiri. Karakteristik dominan dari sistem tertutup ini bahwa pada dasarnya sistem tersebut mengabaikan efek dari lingkungan terhadap dirinya.

Sistem tertutup yang sempurna tidak akan menerima energi dari sumber luar dan tidak ada energi yang dikeluarkan untuk lingkungannya. Pemahaman tentang sistem terbuka dalam organisasi, hanya memberikan sedikit kegunaan bagi Sistem tertutup yang sempurna tidak akan menerima energi dari sumber luar dan tidak ada energi yang dikeluarkan untuk lingkungannya. Pemahaman tentang sistem terbuka dalam organisasi, hanya memberikan sedikit kegunaan bagi

Dalam mempelajari organisasi, disadari atau tidak akan mengarah kepada pemahaman tentang organisasi dengan sistem terbuka. Dengan alasan bahwa organisasi memperoleh lahan baku dari lingkungan (masyarakat), kemudian kelangsungan hidup dari organisasi akan bergantung kepada interaksinya dengan lingkungan, baik berhubungan dengan masukan atau keluaran organisasi. Misalnya, dalam organisasi perbankan, ia menverap energi dari orang-orang yang berada di lingkungan organisasi berupa deposito, kemudian dirubah menjadi bentuk pinjaman dan investasi yang disediakan lingkungan. Dengan demikian, suatu organisasi yang dinamis akan lebih terbuka dan erat kaitannya dengan lingkungan, apalagi organisasi perbankan akan berhubungan juga dengan dunia usaha, sosial, ekonomi, perdagangan, hukum, pemerintahan, dan sebagainya.

Karakteristik Organisasi dengan Sistem Terbuka Pada dasarya semua sistem memiliki masukan (input),

proses transformasi, dan keluaran (output). Sistem akan mengambil bahan baku berupa energi, informasi, sumber daya manusia, dan sumber daya lainnya. Masukan-masukan tersebut dirubah dalam proses transformasi dan menghasilkan barang, jasa, dan sebagainya (output). Tetapi bagi sistem terbuka, selain karakteristik tersebut, masih ada karakteristik lain yang perlu diketahui dan bermanfaat dalam mempelajari organisasi. Karakteristik tambahan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kepekaan terhadap lingkungan, mengakui adanya saling ketergantungan antara organisasi dengan lingkungan. Bahkan terdapat salah satu ciri lingkungan yang mempengaruhi organisasi yang bersangkutan.

b. Umpan balik, secara terbuka dan terus-menerus menerima masukan berupa infornrasi dari lingkungan. Hal ini berguna untuk proses adaptasi organisasi dengan lingkungan, sekaligus sebagai koreksi atas penyimpangan yang terjadi.

c. Cyclical character, sistem terbuka merupakan kejadian yang berputar. Keluaran dan sistem dapat menjadi bahan baku bagi masukan sistem berikutnya.

d. Negative entrofy, istilah entropy berkaitan dengan kemungkinan hancurnya sebuah sistem, terutama bagi sistem tertutup, sedangkan bagi sistem terbuka kemungkinan untuk hancur itu kecil, bahkan cenderung mampu untuk memperbaiki diri yang disesuaikan dengan keadaan lingkungan, mengingat bahwa sistem terbuka banyak menerima energi dari keluaran yang dihasilkannya.

e. Steadi state, adanya masukan energi dari lingkungan yang dapat menahan kemungkinan kehancuran (hilang), akan terjadi adanya pertukaran energi yang seimbang dan membuat organisasi relatif stabil.

f. Gerakan ke arah pertumbuhan dan ekspansi, sebagai lanjutan dari steadi state, sistem ini akan lebih kompleks dan bergerak melawan entropy serta bergerak ke arah pertumbuhan sistem ekspansi.

g. Keseimbangan antara mempertahankan dan menyesuaikan aktivitas, berusaha untuk menyelaraskan dua macam aktivitas yang seringkali bertentangan. Kedua aktivitas tersebut adalah usaha-usaha pemeliharaan dan penyesuaian.

h. Equifinality, berargumentasi bahwa terdapat beberapa cara untuk mencapai suatu tujuan (banyak jalan menuju

Roma), dalam arti bahwa organisasi dapat mencapai tujuan yang sama dari kondisi awal yang berbeda.

Dengan demikian diketahui bahwa pemahaman tentang organisasi dalam sistem terbuka memberikan informasi- informasi yang penting dalam mempelajari organisasi sebagai wadah dalam pencapaian tujuan bersama.