Pengertian Pelaksanaan (Implementasi)

4.1 Pengertian Pelaksanaan (Implementasi)

Pada dasarnya semua orang akan mengerti apabila mendengar istilah pelaksanaan, selain bahasanya sederhana juga bukan hal yang terlalu rumit untuk dipikirkan. Tetapi setiap orang akan berbeda dalam memberikan batasan atau rumusan definisinya. Oleh karena itu, untuk menambah wawasan berikut ini dikemukakan beberapa pendapat para ahli berkenaaan dengan pengertian pelaksanaan.

Menurut J. Salusu (1996: 409) pelaksanaan adalah “Seperangkat kegiatan yang dilakukan menyusul satu keputusan. Dapat juga dikatakan sebagai operasionalisasi dari berbagai aktivitas guna mencapai suatu sasaran tertentu”. Dalam upaya mencapai suatu sasaran, diperlukan serangkaian aktivitas dalam organisasi. Oleh karena itu, implementasi atau pelaksanaan dapat juga dikatakan sebagai operasionalisasi dari bermacam-macam aktivitas.

Rumusan pengertian tersebut senada dengan apa yang dikemukakan oleh Higgins, dalam J. Salusu (1996:409) yang mengemukakan bahwa “Implementasi adalah rangkuman dari berbagai kegiatan yang di dalamnya sumber daya manusia menggunakan sumber daya lain untuk mencapai sasaran dari strategi”. Berbagai kegiatan yang dimaksudkan dalam pengertian ini menyentuh semua jajaran manajemen, dari manajemen puncak (top management), manajemen tengah (middle management), sampai kepada manajemen tingkat bawah (low management) dan karyawan paling bawah. Pelaksaan itu mencakup semua kegiatan dan tindakan. Namun ada juga yang tidak memperlihatan kegiatan fisik, seseorang hanya duduk dengan berbagai peralatan sedemikian rupa sehingga sasaran dapat tercapai. Secara lebih singkat dapat dikatakan bahwa pelaksanaan (implementasi) adalah salah satu proses yang terarah dan terkoordinasi dengan melibatkan banyak sumber daya. Dilihat dari sifatnya, pelaksanaan tidak akan berjalan tanpa adanya faktor-faktor internal dan faktor- faktor eksternal yang selalu mempengaruhinya. Semua faktor tersebut harus dikendalikan dengan sebaik-baiknya.

Dalam prakteknya, tahapan dari pelaksanaan sebuah rencana adalah peralihan tanggung jawab dari CEO kepada para manajer di tingkat menengah, atau dari eksekutif kepada biro atau kepala bagian, bergantung kepada struktur yang berlaku di organisasi yang bersangkutan. Pelimpahan tanggung jawab tersebut tidak sebatas itu, namun terus sampai ke tingkat bawah, bahkan setiap orang yang ada dalam organisasi akan terlibat. Dalam hal ini CEO masih terlibat, namun keterlibatannya tidak sebesar ketika sedang melakukan proses perencanaan.

Pelaksanaan dari suatu rencana merupakan sesuatu yang peka, oleh karena itu memerlukan kehati-hatian dan kewaspadaan. Salah satu dari bentuk kewaspadaan, pada saat Pelaksanaan dari suatu rencana merupakan sesuatu yang peka, oleh karena itu memerlukan kehati-hatian dan kewaspadaan. Salah satu dari bentuk kewaspadaan, pada saat

bagaimana cara melaksanakannya, sehingga tidak meleset dari keinginan para pembuat keputusan. Dalam proses pelaksanaan kebijakan, akan ditemukan adanya kepentingan yang berkeping-keping pada karyawan, semua itu harus dipertemukan pada saat terjadinya peralihan, sehingga pada akhirnya semua aktivitas mengarah kepada kepentingan organisasi.

atau

mengetahui

Pendapat lain tentang pengertian pelaksanaan dikemukakan oleh Riant Nugroho (2004:158) yang mengemukakan bahwa “Implementasi kebijakan pada prinsipnya adalah cara agar sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya”.

Pengertian yang sangat sederhana, karena memang pada intinya pelaksanaan itu untuk mencapai tujuannya. Riant Nugroho mengemukakan lebih lanjut bahwa dalam prakteknya pelaksanaan kebijakan terdiri atas dua macam, yakni ada yang langsung dapat dilaksanakan melalui program-program, ada juga yang harus menunggu terbitnya peraturan pelaksanaan.

Ndraha (2003:161) mengemukakan pendapatnya bahwa “Actuating dijalankan meliputi berbagai subfungsi, seperti komunikasi, koordinasi, dan kepemimpinan”. Dari kutipan tersebut diketahui adanya

Sedangkan

Taliziduhu Taliziduhu

dinamis, sedangkan kepemimpinan

yang

memungkinkan terjadinya proses mempengaruhi melalui pendekatan personal/kemanusiaan. Apabila subfungsi tersebut berjalan secara seimbang dan terus- menerus, maka berjalanlah proses pelaksanaan dari suatu kebijakan.

Soewarno Handayaningrat (1996:26) mengemukakan bahwa “Pelaksanaan adalah usaha agar semua anggota kelompok suka melaksanakan tercapainya tujuan dengan kesadaran dan berpedoman kepada perencanaan dan pengorganisasian”.

Dengan memperhatikan beberapa pendapat para ahli tentang pengertian pelaksanaan (implementasi), dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan adalah serangkaian kegiatan dan tindakan yang dilakukan oleh semua pihak yang terlibat dalam organisasi, dalam upaya mencapai tujuan organisasi.