Frinsip Organisasi

3.2 Frinsip Organisasi

Setelah memahami arti, definisi, dan kaitannya dengan suatu sistem dari organisasi, perlu juga dikemukakan tentang prinsip-prinsip dasar dari organisasi. Berikut ini dikemukakan beberapa prinsip yang disarikan dari pendapat Handayaningrat (1996: 43-46).

a. Prinsip mempunyai tujuan yang jelas, prinsip utama dari suatu organisasi adalah dibentuk dan disusun berdasarkan tujuan yang jelas. Sangat tidak mungkin apabila suatu organisasi tidak memiliki tujuan, karena tujuan merupakan dasar utama dari perwujudan suatu organisasi. Dalam hal ini, tujuan mengarahkan aktivitas suatu organisasi, misalnya :

1) Organisasi berskala besar seperti negara, dibentuk dengan bertujuan untuk mencapai tujuan negara. Inti dari tujuan negara lndonesia tercantum pada Pembukaan UUD I945, kemudian dijabarkan dengan lebih rinci ke dalam pasal demi pasal pada batang tubuh UUD 1945.

2) Suatu organisasi yang bergerak di bidang olahraga seperti KONI, dibentuk dengan bertujuan untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya di bidang olahraga.

3) Organisai bisnis (niaga), dibentuk dengan bertujuan untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya.

Demikian juga halnya dengan organisasi lain, baik yang berskala besar maupun kecil, terbentuknya organisasi pasti didorong dengan adanya suatu tujuan yang disepakati bersama oleh para anggotanya.

b. Prinsip Skala Hirarki, prinsip kedua yang harus ada di dalam organisasi adalah adanya tingkatan kewenangan secara lini, arahnva jelas dari atas ke bawah, yang akan berpengaruh terhadap lancarnya pertanggungjawaban yang dilakukan oleh tingkat yang paling bawah. Dengan adanya garis kewenangan yang teratur dan jelas, akan menjamin adanya garis pelimpahan wewenang dan garis pertanggungjawaban secara lebih efektif.

Manfaat lain dari adanya skala hierarki yang jelas akan memperlancar proses pengambilan keputusan, menjalin sistem komunikasi, dan membangun koordinasi di dalam organisasi.

c. Prinsip Kesatuan Perintah, artinya seseorang hanya menerima perintah dan bertanggungjawab terhadap seorang atasan saja. Prinsip ini akan menjamin lancarnya pelaksanaan pekerjaan dan mencegah terjadinya perintah yang tumpang tindih dan saling lempar tanggungjawab.

d Prinsip Pelimpahan Wewenang, dalam organisasi pelimpahan wewenang sangat dibutuhkan, terutama dalam organisasi yang kompleks, mengingat bahwa adanya keterbatasan-keterbatasan kemampuan atasan dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Dengan adanya pelimpahan wewenang, pekerjaan terasa lebih ringan dibandingkan dengan dikerjakan sendiri, sehingga memperbesar kemungkinan lancarnya pencapaian tujuan organisasi.

Yang dimaksud dengan pelimpahan wewenang di sini yaitu wewenang para pejabat untuk mengambil suatu keputusan, melakukan interaksi dan hubungan dengan pihak-pihak lain, serta melakukan tindakan tanpa harus meminta persetujuan terlebih dahulu dari atasannya.

e. Prinsip Pertanggungjawaban, dalam melaksanakan tugas, bawahan harus bertanggjawab penuh terhadap atasannya. Namun demikian ada sesuatu yang harus dipahami betul, bahwa walaupun ada pelimpahan wewenang bukan berarti seorang pejabat dapat menghindarkan diri dari pertanggungjawaban atas segala yang dilakukan pegawai yang berada di bawah tanggungjawabnya.

f. Prinsip Pembagian Pekerjaan, pembagian pekerjaan merupakan salah satu prinsip dalam organisasi. Hal ini diperlukan, karena keterbatasan kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas yang bermacam-macam, maka akan menguntungkan apabila dilakukan pembagian tugas, dan diserahkan kepada orang-orang yang memang memiliki kemampuan untuk melakukan tugas tersebut.

Oleh karena itu, pembagian tugas pekerjaan harus dilakukan dengan sempurna dan spesifik. Tugas-tugas tersebut ditentukan secara jelas agar lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi.

g. Prinsip Rentang Pengendalian, yang dimaksud dengan rentang pengendalian di sini adalah berkaitan dengan ketentuan jumlah bawahan yang dikendalikan oleh seseorang (pejabat) harus dibatasi secara rasional. Memang tidak ada ketentuan jumlah khusus, tetapi berdasarkan hasil penelitian para ahli, bagi organisasi kecil dapat ditetapkan antara 4 sampai 8 orang. Sedangkan bagi organisasi yang relatif cukup besar dapat ditetapkan antara 8 sampai dengan 15 orang. Manfaat dari prinsip ini g. Prinsip Rentang Pengendalian, yang dimaksud dengan rentang pengendalian di sini adalah berkaitan dengan ketentuan jumlah bawahan yang dikendalikan oleh seseorang (pejabat) harus dibatasi secara rasional. Memang tidak ada ketentuan jumlah khusus, tetapi berdasarkan hasil penelitian para ahli, bagi organisasi kecil dapat ditetapkan antara 4 sampai 8 orang. Sedangkan bagi organisasi yang relatif cukup besar dapat ditetapkan antara 8 sampai dengan 15 orang. Manfaat dari prinsip ini

h. Prinsip Fungsional, secara fungsional, tugas, wewenang, kegiatan, dan hubungan tata kerja seseorang harus jelas. Dalam hal ini akan berkaitan dengan wewenang dan tanggungjawab masing-masing, baik tanggungjawab sebagai pejabat/atasan maupun sebagai pelaksana di level yang paling bawah. Kegunaannya tiada lain adalah memperlancar proses pencapaian tujuan organisasi.

i. Prinsip Pemisahan, yang dimaksud dengan prinsip pemisahan di sini adalah berkenaan dengan beban tugas seseorang. Dengan prinsip ini, pertanggungjawaban seseorang tidak bisa dibebankan kepada orang lain.

j. Prinsip Keseimbangan, prinsip ini diperlukan dalam organisasi. Karena dengan adanya keseimbangan antara struktur yang efektif dengan fungsi-fungsi manajer. Dalam prakteknya, pelaksanaan keseimbangan ini mungkin terjadi pada bidang-bidang tertentu seperti dalam struktur organisasi yang tidak efisien, karena komunikasi yang terlalu luas sehingga menjadi kurang efektif dan efisien.

k. Prinsip Fleksibilitas, prinsip ini berkenaan dengan pertumbuhan dan perkembangan organisasi yang perlu disesuaikan dengan dinamika organisasi, apabila tidak maka organisasi tidak dapat mencapai tujuannya. Yang pertama kali harus diwaspadai adalah dinamika perubahan lingkungan, sehingga berpengaruh terhadap tuntutan dan kebutuhan sekitarnya. Diperlukan reorganisasi, misalnya perubahan pimpinan, penggunaan metode dan prosedur yang dilakukan. Berkenaan dengan peralatan mungkin jugu memerlukan penggantian mesin yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan.

i) Prinsip Kepemimpinan, merupakan prinsip kunci dalam mencapai keberhasilan mencapai tujuan. Tidak sedikit adanya kegagalan organisasi yang disebabkan oleh lemahnya kepemimpinan. Oleh karena itu, dalam organisasi diperlukan adanya kemampuan kepemimpinan yang dapat menciptakan situasi, di mana manajer dapat memimpin dan membawa organisasi ke arah yang lebih efektif.

Memang begitu banyak faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Tetapi dengan terpenuhinya prinsip-prinsip tersebut, kemungkinan keberhasilan mencapai tujuan akan lebih besar. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan prinsip-prinsip dimaksud.