Indikator Waktu Istirahat Pengertian Waktu Istirahat

tidak berinisiatif untuk pergi ke perpustakaan untuk mencari reverensi atau pengetahuan-pengetahuan selain yang mereka dapat dalam perkuliahan.

3.5. Hubungan Waktu Istirahat Dengan Prestasi Akademik

Hubungan antara waktu istirahat dengan prestasi akademik seorang mahasiswa di perguruan tinggi sangat dilihat dengan apa yang telah dicapainya. Apabila seorang mahasiswa yang berpresatasi pastinya dapat mengatur kapan waktu belajar dan kapan waktu istirahat yang tepat bagi dirinya. Sehingga waktu istirahat sangan berperan penting untuk mendapatkan hasil prestasi akademik yang baik. Menurut Ma’in Ngadi 2011 waktu istirahat merupakan bagian yang terpenting bagi setiap orang. Sebagaimana diketahui bahwa pada hakekatnya kehidupan manusia khususnya mahasiswa selalu ditandai dengan berbagai aktivitas atau kegiatan, seperti kegitaan belajar, privat, kursus, dan bekerja, yang selalu terikat oleh waktu aktif, dalam arti kegiatan tersebut selalu berhubungan dengan jadwal yang telah ditetapkan. Namun dalam mengisi kegiatan di luar jam tersebut tentunya memerlukan waktu, terlihat penggunaan waktu istirahat banyak di manfaatkan sebagai cara untuk mencapai tujuan sesuai dengan kebutuhan, melalui kegiatan yang dipilih pada dasarnya akan mendapatkan kepuasan, sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kebutuhan akan mendapatkan kekecewaan terhadap perkembangan hidup selanjutnya. Kenyataan ini di buktikan berdasarkan temuan lapangan baik sesi wawancara maupun secara kasat mata. Hal ini di sebakan beberapa faktor yaitu: 1. Faktor motivasi intrisik, kurangnya kemauan dari dalam diri mahasiwa untuk berusaha menggunakan waktu istirahat untuk mencari reverensi atau baca buku serta hal-hal yang bersifat fungsional. 2. Motivasi ekstrinsik, yakni khsusnya dari pihak dosen yang hanya membiarkan mahasiswanya berkeliaran setelah kuliah serta pengaruh-pengaruh lingkungan luar dimana mahasiswa berada. 3. Mahasiswa selalu diperhadapkan dengan masalah ekonomi yang membuat stress, sehingga waktu istirahat lebih di gunakan untuk sanatai ataupun hura- hura. 4. Tidak dapat menbagi waktu karena tidak memiliki jadwal tertentu untuk mengatur waktu. Dapat disimpulkan bahwa waktu istirahat sangan berpengaruh dengan prestasi akademik seorang mahasiswa dimana mahasiswa tersebut mengatur waktu belajarnya dengan waktu istirahat lebih baik dan seimbang sehingga hasil belajar yang didapat sangat baik dan memuaskan.

3.6. Metode Waktu Istirahat Dikaitkan Dengan Prestasi Akademik

5 Seorang mahasiswa sangat membutuhkan waktu istirahat yang cukup ketika merasakan lelah yang sangat berlebihan. Waktu istirahat berkaitan dengan hasil dari prestasi belajar seorang mahasiswa, karena waktu belajar yang terlalu 5 Ma’in Ngadi. 2011. Pemanfaatan Waktu LuangIstirahat Mahasiswa. Blog berlebihan dibutuhkan waktu istirahat yang cukup untuk mengistirahatkan sejenak pikiran dan fisik sehingga dapat beraktifitas kembali sebagaimana mestinya. Menurut Ma’in Ngadi. 2011. Hal-hal yang perlu di lakukan untuk mengatasi masalah di atas antara lain: 1. Memiliki tujuan untuk apa kita kuliah Memiliki tujuan membuat kita untuk berusaha ingin mencapai tujuan yang di inginkan itu dengan cara kita membagi waktu. Karena akan ada pertanyaan- pertanyaan dalam diri kita. Untuk apa kita hidupkuliah ? bagaimana kita akan mengisi waktu selama 4 tahun kedepan, sehingga aka nada kesadaran untuk menggunakan waktu dengan baik. 2. Membuat kalender jadwal mingguan Selain mempunyai tujuan mahasiwa pun harus membuat kelender jadwal mingguan. Dalam kalender ini tertuang setiap detail strategi yang harus lakukan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Dengan demikian kita da;pat melihat sekaligus menilai kegiatam kita seminggu dalam hal apakah kita lakuakan. 3. Buatlah belajar mingguan Dalam belajar mingguan ini tuankan di dalamnya belajar mingguan. Blok waktu un tuk belajar mandiri, kelompok, olah raga bermain dan lain-lain. 4. Merencanakan kapan waktu istirahat dan bermain Otak manusia memiliki batas maksimal di ajak kosentrasi. Jika otak di paksa kosentrasi melebihi batas maksimal maka proses pembelajaran menjadi tidak