Hubungan Waktu Belajar Dengan Prestasi Akademik

berlatih menyelesaikan soal-soal. Untuk itu, mau tidak mau harus menyediakan waktu untuk belajar. Adapun cara memnafaatkan waktu belajar bagi mahasiswa adalah sebagai berikut: 1. Tentukan waktu belajar rutin. Seperti halnya kebiasaan kita yang lain, belajar tidak akan terlalu kita rasakan sebagai beban bila sudah menjadi kebiasaan yang rutin dilakukan, ditunjang dengan suasana belajar yang nyaman. 2. Belajar di tempat yang tenang dan sedapat mungkin bebas dari gangguan. Misalnya, jangan belajar di ruang keluarga, tetapi mungkin di ruang tamu yang lebih sepi biasanya sering belajar di rumah. 3. Jadwalkan target belajar yang pendek, yang dapat diselesaikan dalam waktu 45 menit atau maksimal 1 - 2 jam. 4. Ambil istirahat pendek di antara waktu belajar, misalnya setiap 30 atau 45 menit. Break atau istirahat selama 2-3 menit dapat mengembalikan kebugaran 5. Tentukan target belajar yang spesifik. Bukan lamanya belajar yang menentukan keberhasilan belajar, tetapi bagaimana cara belajar yang diterapkan. Keberhasilan belajar mahasiswa dalam suatu mata kuliah sangat dipengaruhi pula oleh motivasi, strategi, minat, niat, dan kiat mahasiswa untuk mencapai hasil yang sebaik mungkin. Upaya mahasiswa yang sungguh-sungguh dan terus-menerus hendaknya dirangsang dengan mengadakan penilaian yang sesering mungkin dan kontinyu. Untuk itu di samping test tertulis yang diselenggarakan pada tengah dan akhir semester, yang biasanya disebut penilaian formal, dosen bisa juga mengadakan penilaian informal sebagai komplemen penilaian formal.

3.4. Pengertian Waktu Istirahat

3 Waktu istirahat adalah waktu untuk pemulihan setelah melakukan suatu pekerjaan. Sudah merupakan kewajiban dari setiap perusahaan untuk memberikan waktu istirahat kepada pekerjanya. Idealnya, menurut Kepmendiknas 2322000, aktivitas belajar mahasiswa meliputi Tatap Muka Teori, Kegiatan Praktikum, Kegiatan Lapangan, Tugas Terstruktur, dan Tugas Mandiri. Proporsi Teori, Praktek dan Lapangan berturut- turut : 1 : 2 : 4. Artinya 1 SKS setara dengan 1 jam teori, atau 2 jam praktek, atau 4 jam lapangan, masing-masing diikuti dengan kegiatan 1-2 jam tugas terstruktur dan 1-2 jam tugas mandiri. Atas formula ini, jika beban studi 20 SKS, dibutuhkan waktu sekitar 90 jam perminggu atau rata-rata 15 jam perhari untuk melakukan semua aktivitas tersebut 1 minggu = enam hari efektif. Secara matematis dapat dikatakan, jika jumlah jam belajar mahasiswa di bawah 15 jam per hari, dapat diprediksi, yang bersangkutan cendrung mengalami kegagalan. Ini kalkulasi matematis, jadi tidak berbasis etnik, suku dan atribut lainnya. Sejauh ini belum ada penelitian yang akurat tentang rata-rata waktu belajar yang digunakan mahasiswa di Indonesia, namun diduga relatif lebih rendah dibanding negara-negara ASEAN. 3 Agungzetiadji.blogspot.com201111masalah-sosial-dalam-mahasiswa.html