Analisis ANALISIS DAN PEMBAHASAN

2. Waktu istirahat diperoleh modus dari kuesioner terbuka adalah selama 5-10 menit. Waktu istirahat sangat berpengaruh dengan waktu belajar sehingga hasil prestasi belajar akademik didapat dengan hasil yang memuaskan. 3. Apabila waktu belajar diatur secara baik dan waktu istirahat diatur pula dengan waktu belajar yang sesuai maka hasil prestasi belajar akademik yang diinginkan akan memuaskan sehingga diperoleh hasil belajar yang maksimal.

6.2. Pembahasan

Dalam tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perilaku belajar mahasiswa terhadap prestasi akademik mahasiswa Departemen Teknik Industri Fakultas teknik USU. Dimana dari hasil yang didapat adalah seluruh pertanyaan pada kuesioner tersebut sangat berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa. Kesesuaian waktu belajar dengan waktu istirahat yang ada di Depertemen Teknik Industri kini berlahan sudah menyesuaikan dengan keadaan waktu belajar seorang mahasiswa. Dimana seorang mahasiswa sangat membutuhkan waktu istirahat sejenak untuk memulihkan rasa penat yang ada selama perkuliahan berlangsung. Waktu istirahat bertujuan waktu untuk memulihan pikiran setelah melakukan suatu pekerjaan. Pemanfaatan waktu istirahat sangatlah penting bagi setiap orang sehingga diperlukan adanya waktu istirahat setelah selesai melakukan suatu pekerjaan, sama halnya dengan seorang mahasiswa yang setiap harinya melakukan rutinitas yaitu kuliah. Keberhasilan belajar mahasiswa dalam suatu mata kuliah sangat dipengaruhi pula oleh motivasi, strategi, minat, niat, dan kiat mahasiswa untuk mencapai hasil yang sebaik mungkin. Tidak dengan itu saja, waktu istirahat juga sangat penting bagi seorang mahasiswa dimana setelah berjam-jam belajar ada baiknya untuk istirahat pada jam istirahat yang ada. Dari semua hasil yang didapat yaitu hasil perhitungan regresi linier sederhana terdapat 1 variabel yang tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa yaitu belajar pada waktu malam hari. Maka, dapat dikatakan bahwa dari semua faktor yang ditentukan sangat berpengaruh terhadap waktu istirahat. Menurut peneliti dari hasil yang didapat adalah pukul 7.30 menunjukkan jam dimulainya perkuliahan tetapi sebagian pengajar terkadang ada yang tidak pas atau tidak tepat waktu sehingga dimulai perkuliahan dapat dikatakan pukul 8.00. untuk waktu belajar pada pagi hari dimulai selama 4 jam dengan waktu istirahat dala pergantian mata kuliah atau perkuliahan yaitu 5-10 menit. Untuk pukul 12.00 sampai dengan pukul 14.00 adalah waktu ISOMA sehingga menurut peneliti bisa dikatakan untuk tidak memakai waktu tersebut dikarenakan itu adalah waktu istirahat bagi keseluruhan staff di Departemen Teknik Industri termasuk juga mahasiswai Departemen Teknik Industri. Untuk waktu belajar pada siang hari dimulai kembali selama 2 jam dan waktu belajar pada sore hari selama 2 jam juga, karena menurut peneliti waktu belajar siang dan sore memiliki daya konsentrasi yang kurang dibandingkan waktu belajar pada pagi harinya. Pukul 17.00 adalah waktu perkuliahan berakhir dimana semua kegiatan perkuliahan telah selesai. Untuk waktu belajar pada malam hari selama 2 jam karena menurut peneliti dalam penelitiannya tersebut waktu belajar malam ini diisi dengan pengerjaan laporan praktikum dan jarang bagi mahasiswa untuk menegerjakan tugas ataupun belajar sekalipun. Selain itu, untuk pembagian waktu perkuliahan peneliti mendapatkan bahwa untuk jumlah mata kuliah yang berjumlah 3 SKS dapat dikatakan 1 kali pertemuan dalam seminggu yaitu selama 120 menit, dikarenakan menurut hasil yang didapat jumlah 3 SKS hampir sama dengan waktu perkuliahan 2 SKS hanya saja menambahkan waktu setengah jam saja dan mata kuliah 3 SKS diharapkan mata kuliah yang tidak membosankan sehingga mahasiswa merasa nyaman dan lebih konsentrasi dalam belajarnya. Untuk mata kuliah yang berjumlah 3 SKS ini lebih baik lagi dimulai pada waktu belajar pada pagi hari yang daya konsentrasinya lebih tinggi dibandingkan pada siang hari maupun sore hari. Selain itu, mata kuliah yang berjumlah 4 SKS peneliti mendapatkan hasil yaitu 2 kali pertemuan dalam seminggu yang terbagi menjadi 2 SKS dalam seminggu. 4 SKS dalam seminggu untuk sekali pertemuan dapat dikatakan waktu yang sangat berat untuk para mahasiswai dalam belajar dan akan banyak keluhan yang didapat seperti merasa lelah ataupun bosan. Dari penelitian ini, fakor-faktor yang diuji untuk melihat pengaruh antara waktu belajar dengan waktu adalah sangat baik. Dimana dari faktor-faktor tersebut telah diketahui kesesuain antara waktu belajar dengan waktu istirahat di Departemen Teknik Industri kini telah hampir sesuai dengan yang diinginkan, adanya pengaruh yang meliputi hasil waktu belajar terhadap waktu istirahat pada mahasiswa Departemen teknik Industri untuk menjadikan mahasiswai yang berprestasi serta mengaplikasikan dari manfaat-manfaat waktu istirahat yang diperoleh. Adapun hasil indeks prestasi komulatif IPK yang didapat oleh