Komite Audit

1. Komite Audit

Komite Audit dibentuk dengan berpedoman antara lain pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan SE 15/15/DPNP tanggal 29 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Komite Audit menjalankan tugasnya berdasarkan mandat Piagam Komite Audit yang ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris. Piagam Komite Audit ditetapkan oleh Dewan Komisaris sebagai panduan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara transparan, kompeten, objektif dan independen sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak yang berkepentingan.Piagam Komite Audit dievaluasi secara berkala dan apabila diperlukan dilakukan amandemen untuk memastikan kepatuhan BNI Syariah terhadap ketentuan OJK dan peraturan terkait lainnya. Revisi terakhir piagam Komite Audit dilakukan pada tahun 2014 dan telah ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris nomor KEP/01/DK/2014 tanggal 10 September 2014.

a) Susunan Komite Audit

Komite Audit BNI Syariah terdiri dari 5 (lima) orang anggota, 2 (dua) orang anggota merupakan Komisaris Independen yang salah satunya menjabat sebagai Ketua Komite, 1 (satu) orang Komisaris sebagai anggota, dan 2 (dua) orang pihak independen sebagai anggota. Rangkap jabatan Komite Audit telah memperhatikan kompetensi, kriteria independensi, kerahasiaan, kode etik serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai ketentuan yang berlaku.

Susunan Komite Audit per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Ketua/Komisaris

Akuntansi, Keuangan Syariah

Independen

Subarjo Joyosumarto

Anggota/Komisaris

Akuntansi, Keuangan Syariah,

Manajemen Imam Budi Sardjito

Utama/Independen

Manajemen Risiko Alexander Zulkarnain

Anggota/Komisaris

Akuntansi & Keuangan, Audit Vivin Heryadi

Anggota/Pihak Independen

Anggota/Pihak Independen

Akuntansi & Keuangan, Audit Akuntansi & Keuangan, Audit

Untuk menjaga dan meningkatkan independensi pelaksanaan tugas dan pemberi pendapat, rekomendasi maupun saran kepada Dewan Komisaris, seluruh anggota Komite Audit tidak memiliki afiliasi dengan Direktur, Komisaris lainnya maupun pemegang saham pengendali BNI Syariah, bukan merupakan pemegang saham, Komisaris, Direktur maupun karyawan dari perusahaan yang memiliki afiliasi maupun bisnis dengan BNI Syariah. Anggota Komite Audit tidak memiliki wewenang untuk merancang, memimpin maupun mengendalikan BNI Syariah sebelum menjabat dan bukan merupakan mantan pimpinan maupun pegawai Kantor Akuntan Publik yang memeriksa pembukuan BNI Syariah.

Untuk menjamin kualitas pelaksanaan tugas dan pemberian saran, seluruh anggota Komite Audit BNI Syariah memiliki latar belakang keuangan dan/atau akuntansi. Dengan demikian seluruh persyaratan independensi anggota Komite Audit yang sesuai dengan peraturan dan kaidah praktek terbaik GCG, telah dipenuhi.

c) Profil Komite Audit Anggota Komite Audit Alexander Zulkarnain

Beliau ditunjuk sebagai salah satu anggota Komite Audit BNI Syariah sejak tahun 2010. Sebelumnya beliau adalah anggota Komite Audit di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2001-2010). Riwayat pendidikan beliau antara lain mencakup gelar Doktoral (S3) di Universitas Negeri Jakarta (2013), Magister Manajemen (S2) jurusan Manajemen Keuangan STIE IPWI Jakarta, dan Akuntan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Beliau juga seorang Chartered Accountant- Indonesia.

Anggota Komite Audit Vivin Heryadi

Beliau ditunjuk sebagai salah satu anggota Komite Audit BNI Syariah semenjak April 2013. Sebelumnya beliau adalah Wakil Pemimpin Divisi Umum PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2006-2011). Riwayat pendidikan beliau antara lain mencakup lulusan Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor jurusan Finansial Agribisnis (2001-2002) serta Sarjana jurusan Administrasi Niaga, Spesialisasi Financial Management dari Universitas Brawijaya (1976-1981).

d) Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

Rincian tugas dan tanggung jawab Komite Audit didasarkan pada Piagam Komite Audit BNI Syariah, sebagai berikut:

1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan baik yang telah maupun yang akan dikeluarkan oleh perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya.

2. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit dari auditor internal dan eksternal termasuk independensi dan objektivitas auditor eksternal serta hasil pemeriksaan yang dilakukannya untuk memastikan semua risiko penting telah dipertimbangkan serta kecukupan proses pelaporan keuangan.

3. Mengevaluasi laporan manajemen atas kepatuhan BNI Syariah terhadap segala peraturan perundang-undangan dan aturan lain yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan BNI Syariah.

4. Memantau dan mengevaluasi atas perencanaan dan pelaksaanaan audit serta memantau tindak lanjut temuan hasil audit internal dan eksternal oleh Direksi. Paling kurang dengan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap:

a. Pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Internal (SPI)

b. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SPI, akuntan publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia.

5. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris.

6. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan perusahaan.

7. Menelaah laporan pelaksanaan Good Corporate Governance Bank.

8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

e) Rapat Komite Audit

Selama 2014, Komite Audit telah melakukan 23 (dua puluh tiga) kali pertemuan dengan frekuensi dan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Frekuensi Rapat

Nama

Jabatan

Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran

Ketua / Komisaris

Harisman 23 23

Independen

Subarjo Joyosumarto Anggota / Komisaris Utama 23 22 Imam Budi Sardjito

23 21 Alexander Zulkarnain

Anggota

23 22 Vivin Heryadi

f) Kegiatan Komite Audit

Sepanjang 2014, Komite Audit telah melakukan berbagai aktivitas untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan atas aktivitas dan operasional BNI Syariah. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:

1. Mengevaluasi hal-hal sebagai berikut:

a. rencana kerja Satuan Pengawasan Intern (SPI);

b. pelaksanaan rencana kerja SPI dan pokok-pokok hasil audit; b. pelaksanaan rencana kerja SPI dan pokok-pokok hasil audit;

d. efektivitas pelaksanaan auditor ekstern.

2. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris.

3. Menelaah hal-hal sebagai berikut:

a. Laporan tahunan 2013;

b. Informasi keuangan triwulan I, II dan II 2014;

c. Independensi dan objektivitas auditor ekstern;

d. Kecukupan pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan bahwa semua risiko yang penting telah dipertimbangkan;

e. Laporan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Tahun 2013;

f. Pengaduan yang berkaitan dengan BNI Syariah;

g. Hasil Audit Internal Audit Division;

4. Melakukan koordinasi dengan Kantor Akuntan Publik dalam rangka efektivitas pelaksanaan audit ekstern.

5. Membuat pengungkapan Komite Audit pada laporan tahunan.

6. Melakukan review Piagam Komite Audit.

7. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada Dewan Komisaris.

8. Kunjungan ke Unit Perseroan dan Cabang.

9. Mengikuti Pelatihan.

10. Menyusun Rencana Kerja 2015.