Pelaksanaan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris

E. Pelaksanaan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris

Perkembangan produk dan layanan perbankan yang semakin kompleks, berpotensi meningkatkan peluang penyalahgunaan perbankan sebagai sarana pencucian uang dan pendanaan terorisme. Untuk meminimalisir penyalahgunaan perbankan sebagai sarana pencucian uang dan pendanaan terorisme, Bank wajib melaksanakan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme, guna memitigasi berbagai risiko yang mungkin timbul, antara lain risiko hukum, risiko reputasi, risiko operasional dan risiko konsentrasi.

Untuk itu, BNI Syariah berkomitmen untuk menerapkan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme secara berkelanjutan, dengan mengacu pada ketentuan perunda undangan yang berlaku, antara lain UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, UU Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme, PBI Nomor 14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum, dan peraturan terkait Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme lainnya.

Sehubungan dengan perubahan ketentuan APU & PPT sebagaimana diatur dalam PBI APU & PPT, UU Pendanaan Terorisme dan SEBI APU & PPT, BNI Syariah telah menyusun dan menyempurnakan:

1. Kebijakan Program Penerapan APU & PPT;

2. Pedoman Pelaksanaan Program APU & PPT;

3. Action Plan Penerapan Program APU & PPT

Penerapan Program APU & PPT secara efektif, efisien dan terstruktur dilakukan dengan mengacu pada Kebijakan Penerapan APU & PPT BNI Syariah yang paling kurang mencakup 5 (lima) pilar penerapan Program APU & PPT, yaitu:

1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi;

2. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan sesuai dengan ketentuan perunda undangan terkait APU & PPT, yaitu antara lain:

a. Persetujuan atas kebijakan penerapan program APU& PPT;

b. Pengawasan atas pelaksanaan tanggung jawab Direksi terhadap penerapan program APU & PPT;

c. Memastikan Bank memiliki kebijakan dan prosedur program APU &PPT;

d. dsb.

3. Kebijakan dan Prosedur; Sejalan dengan perubahan ketentuan terkait APU & PPT, BNI Syariah telah

menyusun dan menyempurnakan Pedoman pelaksanaan program APU PPT Bank memuat kebijakan dan prosedur tertulis, yang paling kurang mencakup:

a. Permintaan informasi dan dokumen;

b. Beneficial Owner;

c. Verifikasi dokumen;

d. CDD yang lebih sederhana;

e. Penutupan hubungan dan penolakan transaksi;

f. Ketentuan mengenai area berisiko tinggi dan PEP;

g. Pelaksanaan CDD oleh pihak ketiga;

h. Pengkinian dan pemantauan;

i. Cross Border Correspondent Banking; j. Transfer dana; k. Penatausahaan dokumen; dan l. Pelaporan kepada PPATK.

4. Pengendalian Intern; Sistem pengendalian intern terkait penerapan program APU PPT antara lain dilakukan dengan audit internal oleh satuan kerja audit intern untuk memastikan efektivitas pelaksanaan program APU PPT di BNI Syariah.

5. Sistem Informasi Manajemen; Untuk mendukung penerapan program APU PPT, BNI Syariah berkomitmen untuk mengembangkan sistem informasi manajemen yang dapat mengidentifikasi, menganalisa, memantau dan menyediakan laporan secara efektif mengenai karakteristik transaksi yang dilakukan oleh Nasabah.

6. Sumber Daya Manusia dan Pelatihan. Untuk mencegah penggunaan Bank sebagai sarana pencucian uang dan/atau pendanaan terorisme, BNI Syariah menyelenggarakan pelatihan APU PPT secara berkesinambungan kepada pegawai Bank, pegawai baru dan pegawai 6. Sumber Daya Manusia dan Pelatihan. Untuk mencegah penggunaan Bank sebagai sarana pencucian uang dan/atau pendanaan terorisme, BNI Syariah menyelenggarakan pelatihan APU PPT secara berkesinambungan kepada pegawai Bank, pegawai baru dan pegawai

Berkaitan dengan penerapan program APU & PPT, Unit APU & PPT PT Bank BNI Syariah telah melaksanakan program kerja pada tahun 2014, yang secara garis besar meliputi:

1. Pengembangan sistem pelaporan Internasional Fund Transfer Instruction (IFTI);

2. Penyusunan dan pelaporan Sistem Informasi Pengguna Jasa Terpadu (SIPJT) PPATK;

3. Pemantauan pencapaian Action Plan Penerapan Program APU & PPT 2014 2016;

4. Penyusunan dan pelaporan LTKM, LTKT dan IFTI;

5. Pelaporan Nasabah baru dalam rangka SIPJT;

6. Pemantauan pengkinian data Nasabah;

7. Pemantauan pelaksanaan pemisahan CIF;

8. Pelatihan/sosialisasi penerapan Program APU & PPT kepada segenap pegawai, termasuk refreshment pelatihan/sosialisasi bagi petugas yang berhubungan langsung dengan Nasabah;

9. Penyesuaian perubahan dan pengembangan produk dengan Program APU & PPT, seperti terkait ketentuan Customer Due Diligence, dst;

10. Pemantauan pemenuhan action plan Penerapan Program APU & PPT Tahun 2014;

11. Pemenuhan ketentuan UU Pendanaan Terorisme;

12. Memberikan advis terkait APU & PPT, baik secara tertulis maupun lisan;

13. Pemantauan infrastruktur terkait teknologi informasi.