Tokoh Christian

6. Tokoh Christian

Sosok Christian merupakan teman dari Starla. Awalnya mereka bekerja di sebuah perusahaan yang sama. Namun, beberapa tahun terakhir mereka memiliki pekerjaan yang berbeda dan berbeda kantor pula. Karakter dari masing-masing tokoh pun berbeda-beda. Berikut adalah karakter yang dimiliki oleh Cristian dari segi fisiologis, sosiologis, dan psikologis.

a. Dimensi fisiologis. Di dalam cerpen ini, penulis tidak menggambarkan sosok Christian secara spesifik. Tidak ada penjelasan mengenai ciri-ciri Christian.

commit to user

b. Dimensi sosiologis, yaitu dimensi yang berkaitan dengan jabatan dan pendidikan. Sosok Christian digambarkan sebagai seorang arsitek. Secara otomatis, ketika seseorang telah mendapatkan predikat sebagai seorang arsitek, pendidikan minimal yang telah ditempuh, yaitu tingkat sarjana. Berikut ini adalah kutipan yang mendukung penjelasan tersebut.

“Selamat pagi.” Suara Starla yang khas menyapaku. Merdu, tapi mengganggu. Enak didengar, tapi selalu berbuntut kurang enak.

Berdasarkan statistikku, dia lebih sering menelepon untuk minta tolong. Sedikit mengenai Starla: aku dan dia berkenalan ketika masih baru sama-sama meniti karier. Aku seorang arsitek dan dia desainer interior, dan selama beberapa tahun kami bekerja di biro konsultan yang sama. (Lestari, 2011:128)

Selain itu, sosok Christian merupakan tipe orang yang memiliki kehidupan teratur. Setiap hari, Christian dengan menggunakan bantuan beker, ia bangun tidur untuk memulai aktivitasnya. Lagu-lagu favoritnya pun ia coba susun di daftar lagu secara rapi karena itu merupakan kesukaannya. Hal tersebut didukung dengan kutipan berikut ini.

Sebagaimana hari kemarin dan kemarinnya lagi, dan entah, berapa banyak kemarin yang telah lewat, pukul 5.45 bekerku berdering.

“Kring” bukan “bip-bip”. Bagiku, kebisingan suara beker klasik punya daya tembus lebih tajam ke alam bawah sadar. Bukan pukul 5.30 atau

6.00, tapi lima-empat-lima pas. Saat itu matahari benar-benar misterius. Pagi yang menyisakan sejumput malam sekaligus menjanjikan siang. (Lestari, 2011:126)

Christian adalah sosok lelaki yang belum pernah memiliki kekasih. Selama hidupnya ia menghabiskan waktunya dengan sendiri. Starlalah wanita yang paling dekat dengan Christian.

c. Dimensi psikologis Christian digambarkan memiliki mental sebagai sosok yang pekerja keras. Christian juga sebagai sosok penyayang, terutama terhadap sahabatnya. Hal itu dibuktikannya ketika sahabatnya, Rako akan jatuh ke pelukan Starla mengingat Christian mengetahui karakter Starla. Berikut ini adalah kutipan yang mendukung penjelasan tersebut.

commit to user

“Kita tahu sama tahu modus operandi-mu. Nggak lama lagi, dia bakal ngajak kamu serius. Dan segampang itu kamu bakal buang badan. Ya

kan?” tudingku. “Dia sahabatku dari kecil. Aku kenal baik Rako, dan aku tahu sehancur apa dia nanti. Please. Sudahi ini semua. Bilang aja terus terang kalau kamu nggak perna h niat serius.” (Lestari, 2011:138)

Dari hasil wawancara yang dilakukan, tokoh Christian memiliki pola hidup yang monoton dan kaku. Kemonotonan dalam hidup itu pun menjadikan sosok Christian sebagai pribadi yang membosankan. Namun, keteraturan dalam hidup Christian pun dinilai baik oleh responden.

Selain terhadap Rako, Christian pun memiliki perasaan untuk melindungi Starla meskipun Starla telah menyakiti sahabatnya, Rako. Christian terlihat memiliki mental yang kuat karena dia tidak mudah sakit hati terhadap apa yang dilakukan oleh temannya.

Nama baru lagi. Aku menghela napas. “Kamu sudah lapor polisi?” Starla menggeleng . “Tadi aku lawan dia. Terus dia kabur. Tapi aku nggak mau di sini dulu. Aku takut.” Perempuan tangguh ini mendadak bagai kucing kecil yang baru tercebur ke kolam, meringkuk tak

berdaya. Aku tak punya pilihan lain. Malam itu Starla menginap di apartemenku. (Lestari, 2011:143)

Dari kutipan di atas ditegaskan bahwa Christian tetap menolong Starla di saat Starla terkena musibah. Christian melupakan segala kejadian yang telah dilakukan oleh Starla terhadap Rako, sahabat Christian. Di sini jelas bahwa Christian memiliki mental yang baik untuk menjadi seorang pemaaf dan tidak pendendam.