PERUMUSAN MASALAH PEMBATASAN MASALAH Kerangka Konsep Model Teoritis Operasional Variabel

di Metro TV. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti opini mahasiswa terhadap iklan Nasional Demokrat di Metro TV.

I.2. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “ Bagaimanakah Opini Mahasiswa Fisip USU Terhadap Iklan Nasional Demokrat Di Metro TV?”

I.3 PEMBATASAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti mencoba membatasi masalah yang menjadi dasar penelitian dalam menyusun skripsi yaitu : 1. Objek penelitian yang dimaksud adalah seluruh mahasiswa FISIP USU khususnya stambuk 2008. 2. Tayangan iklan Nasional Demokrat yang dilihat hanya tayangan yang disiarkan di Metro TV. 3. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April 2011. I.4 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN I.4.1 TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengetahui bagaimana tayangan iklan Nasional Demokrat selama ini ditayangkan di MetroTV. 2. Untuk mengetahui opini mahasiswa FISIP USU stambuk 2008 mengenai iklan Nasional Demokrat di Metro TV.

I.4.2 MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat penelitian ini yaitu : 1. Secara akademik, penelitian ini disumbangkan kepada FISIP USU khususnya jurusan Ilmu Komunikasi dalam rangka memperkaya khasanah penelitian dan sumber bacaan. 2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian khususnya dalam bidang opini publik.

I.5 KERANGKA TEORI

Setiap penelitian sosial memerlukan teori, karena salah satu unsur yang paling besar peranannya dalam penelitian adalah teori Singarimbun, 1995: 37. Teori berguna untuk menjelaskan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalah. Fungsi dari teori yang dimaksud adalah untuk menerangkan, meramalkan, memprediksi dan menemukan keterpautan fakta-fakta yang ada secara sistematis Effendy, 2003:224. Untuk kerangka teori dalam penelitian ini menggunakan :

I.5.1 Komunikasi

Menurut Harold D Laswell, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan yang dapat menimbulkan suatu efek tertentu. Harold D Lasswell, menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi adalah menjawab pertanyaan “ Who Says What In Which Channel With What Effect?”

I.5.2 Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak surat kabar, majalah atau elektronik radio, televisi, yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang tersebar dilembagakan,yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak, selintas, khususnya di media elektronik Mulyana, 2002 :75. Selain pengertian di atas, beberapa ahli komunikasi juga mengemukakan pendapatnya tentang pengertian komunikasi massa, Joseph A. Devito merumuskan komunikasi massa menjadi 2 hal, yaitu : “Pertama komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalayak itu besar pada umumnya agak sukar untuk di definisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang bersifat audio atau visual. Komunikasi massa menjadi lebih logis jika didefinisikan menurut bentuknya seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, buku, tabloid, film, dan pita” Ardianto, 2004: 6. Ciri komunikasi massa ditentukan oleh sifat unsur-unsur yang dicakupnya, yakni sifat komunikator dan sikap efek. Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Alexis S Tan: Nurudin, 2003 : 63. a. to inform b. to educate c. to persuade d. to entertain Sebagaimana diketahui komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa. Jadi membahas komunikasi massa tidak akan lepas dari media massa sebagai media utama dalam proses komunikasi itu sendiri.

I.5.3 Opini dan Opini Publik Opini

Opini atau opinion adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial. Opini timbul sebagai hasil pembicaraan tentang masalah-masalah yang kontroversial yang menimbulkan pendapat yang berbeda-beda Sastropoetro, 1990 :41. Sikap opini mencerminkan suatu kumpulan yang terdiri dari tiga komponen yaitu keyakinan, nilai-nilai, dan ekspektasi. Adapun karakteristik dari opini adalah: 1. mempunyai arah 2. mempunyai isi reformasi 3. stabil 4. mempunyai intensitas Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa opini atau pendapat seseorang itu merupakan ekspresi dari sikap yang dinyatakan untuk menanggapi sesuatu hal atau masalah. Penyebab intens atau tidaknya opini seseorang terhadap sesuatu issue antara lain adalah : Nasution, 1990 : 94. 1. Karena benar-benar berkepentingan sendiri. 2. Menyangkut identifikasi kelompok tempatnya sendiri. 3. Menyangkut nilai sosial. 4. Karena kekhususan dari “kepentingan sosial”. 5. Karena merupakan bagian dari pola keterlibatan dan concern. Opini Publik Secara umum opini publik melukiskan kelompok manusia yang berkumpul secara spontan dengan syarat : a. dihadapkan kepada suatu persoalan. b. berbeda pendapat tentang persoalan tersebut dan berusaha untuk menanggulangi persoalannya. c. sebagai akibat dari keinginan mengadakan diskusi dan mencari jalan keluar. Opini timbul sebagai bagian dari hasil pembicaraan tentang masalah kontroversial, yang menimbulkan pendapat yang berbeda-beda. Sedangkan fakta yang ada hubungannya dengan opini adalah kenyataan yang diterima secara umum, karena opini merupakan ekspresi dari sikap, maka sikap dapat dipahami sebagai attitude. Suatu sikap atau attitude menurut Cultip da Center adalah kecenderungan untuk memberikan respons terhadap suatu masalah atau situasi tertentu. Istilah opini publik dapat digunakan untuk menandakan suatu pengumpulan pendapat yang dikemukakan oleh individu-individu atau pendapat kolektif dari sejumlah orang dari kumpulan tertentu dan bukan dalam pengertian semua orang tanpa batas dan ketentuan khusus pula. Sementara itu opini mahasiswa sebagai suatu bentuk pendapat baik individu atau kelompok terhadap suatu persoalan yang kontroversial, menuntut kejelian dalam menarik kesimpulan terhadap permasalahan agar relevan dan dapat dipertanggungjawabkan.

I.5.4 Iklan

Mengenai periklanan, Wright memberikan definisi iklan seperti yang dikutip Liliweri 1992 :2 “ Iklan merupakan proses komunikasi yang mempunyai kekuatan yang sangat penting, alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan pelayanan serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalm bentuk informatif persuasif.” Menurut Effendy 2004, iklan advertisement adalah pesan komunikasi yang disebarluaskan kepada khalayak untuk memberikan sesuatu atau untuk menawarkan barang atau jasa dengan jalan menyewa media massa. Sedangkan periklanan adalah kegiatan menyebarluaskan pesan komunikasi kepada khlayak untuk memberikan sesufendy, atau menawarkan barang atau jasa dengan menyewa media massa. Secara sederhana, Rhenald Khasali mendefinisikan iklan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media 1992. Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massa seperti radio, televisi, koran, majalah, direct mail pengeposan langsung, reklame luar ruang, atau kenderaan umum Lee, 2007 :3.

I.5.5 Televisi

Televisi sebagai media komunikasi massa, berasal dari dua suku kata yaitu tele yang berarti “jarak” dalam bahasa Yunani dan visi yang berarti “citra atau gambar” dalam bahasa Latin. Jadi, kata televisi berarti suatu sistem penyajian gambar berikut suaranya dari suatu tempat yang bejarak jauh. Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya yaitu memberi informasi pada audiens, mendidik dengan memberikan informasi-informasi bagi audiens, dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi. Umumnya tujuan khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh informasi.

I.5.6 Model S-O-R

Model S-O-R ini diperkenalkan pada tahun 1930-an. Model S-O-R adalah singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Teori ini semula berasal dari psikologi, kalau kemudian menjadi teori komunikasi juga, tidak mengherankan, karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi Effendy, 2003: 253. Menurut Stimulus-Organism-Response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi, unsur- unsur dalam model ini adalah: a. Pesan Stimulus, S b. Komunikan Organism, O c. Reaksi Response, R Jika substansi di atas dihubungkan dengan penelitian opini mahasiswa terhadap iklan Nasional Demokrat di Metro TV, maka hubungannya dengan teori S-O-R dapat dikemukakan sebagai berikut : 1. Stimulus pesan yang dimaksud adalah materi iklan atau pesan yang disampaikan melalui iklan Nasional Demokrat di Metro TV. 2. Organism komunikan yang menjadi sasaran adalah pemirsa yang melihat iklan Nasional Demokrat di Metro TV, yang dalam penelitian ini merupakan mahasiswa FISIP USU stambuk 2008 yang sudah pernha melihat iklan ini. 3. Response efek yang dimaksud adalah terbentuknya opini mahasiswa FISIP USU stambuk 2008 setelah melihat iklan Nasional Demokrat di Metro TV. Dalam proses komunikasi berkenaan dengan opini adalah “how” bukan “what” dan “why’. Jelasnya “how to communicate” , dalam hal ini how to change opinion, bagaimana mengubah opini. Efek dari pesan yang disebarkan oleh komunikator melalui media massa timbul pada komunikan sebagai sasaran komunikasi. Oleh karena itu, efek komunikasi melekat pada khalayak sebagai akibat dari perubahan psikologis. Mengenai efek komunikasi ini telah disinggung di muka, yakni diklasifikasikan sebagai efek kognitif, efek afektif, atau efek konatif yang sering disebut efek behavioral. Efek kognitif berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti menjadi merasa jelas. Efek afektif berhubungan dengan perasaan. Akibat dari membaca surat kabar, mendengarkan radio, menonton acara televisi , timbul perasaan tertentu pada khalayak. Perasaan akibat terpaan media itu beragam, senang, sedih,takut dan perasaan lainnya. Efek konatif berhubungan dengan niat, tekad, upaya,usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan.

I.6 Kerangka Konsep

Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai. Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Kerangka konsep dari suatu gejala sosial yang memadai diperlukan untuk menyelesaikan masalah penelitian dengan cara yang jelas dan dapat diuji, karena itu variabel-varriabel yang penting harus didefinisikan dengan jelas, setidaknya beberapa variabel yang harus didefiniskan secara operasional untuk memungkinkan dalil-dalil yang dapat diuji. Adapun konsep yang akan dijelaskan dalam penelitian ini yaitu opini mahasiswa FISIP USU khususnya stambuk 2008 tentang iklan Nasional Demokrat di Metro TV. Dalam hal ini, penelitian yang dimaksud adalah terhadap iklan Nasional Demokrat di Metro TV.

I.7 Model Teoritis

Berdasarkan variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep, maka dibentuk suatu model teoritis, yaitu : Gambar 1.1 Model Teoritis STIMULUS Iklan Nasional Demokrat ORGANISM - Perhatian - Pengertian - Penerimaan RESPONSE Opini

I.8 Operasional Variabel

Berdasarkan kerangka konsep di atas, maka dibuat operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian sebagai berikut : No Variabel Penelitian Indikator 1 Variabel Iklan Nasional Demokrat S: Frekuensi menyaksikan iklan Nasional Demokrat Durasi menyaksikan iklan Nasional Demokrat Pesan yang disampaikan dalam iklan Nasional Demokrat O: Motif : 1. Perhatian 2. Ketertarikan 3. Kesamaan 4. Pengertian 5. Keingintahuan R: Penilaian terhadap iklan Nasional Demokrat 2 Karakteristik Responden Departemen Jenis Kelamin Usia Tabel1.1 Operasional Variabel

I.9 Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

Persepsi Mahasiswa Tentang Donor Darah (Studi Etnografi tentang Persepsi Mahasiswa FISIP USU tentang Donor Darah)

16 157 111

Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU” (Studi Deskriptif Kuantitatif Untuk Mengetahui Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU).

1 41 110

Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi)

4 95 99

Persepsi Mahasiswa Terhadap Standar Jurnalistik Citizen Journalism (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU Angkatan 2008, 2009, dan 2010 Terhadap Standar Jurnalistik Artikel Tentang Tewasnya Osama Bin Laden di WWW.K

6 41 112

Fatwa Mui Dan Opini Publik (Studi deskriptif Opini Mahasiswa Anggota HMI Komisariat Fakultas Hukum USU Terhadap Pemberitaan Fatwa Haram Bunga Bank oleh MUI Di Internet )

1 62 129

Persepsi Mahasiswa FISIP USU terhadap Berita Politik di Harian Analisa Medan (Studi Deskriptif mengenai Pemberitaan atas Perilaku dan Sikap Anggota Pansus Century Selaku Anggota DPR –RI Pada Harian Analisa)

0 64 102

Pemberitaan Terorisme dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional tentang hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvOne dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 181

Pemberitaan Aksi Mahasiswa di Media Massa dan Pembentukan Opini Publik (Studi Deskriptif tentang Pemberitaan Aksi Mahasiswa di Metro TV terhadap Pembentukan Opini Mahasiswa FISIP USU)

2 35 105

Pemberitaan ISIS dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Hubungan Antara Pemberitaan ISIS di TV One dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 117

Dinamika Komunikasi Antarbudaya di Kalangan Mahasiswa FISIP USU dalam Menjaga Harmonisasi

5 46 104