4.3. Kinerja Pengembangan Komoditi Karet
Kondisi pasar karet di Kabupaten Mandailing telah mampu menarik minat masyarakat untuk memilih karet sebagai pilihan untuk dibudidayakan. Namun terlihat
dari realitas harga ditingkat petani dengan kisaran harga Rp 6.000-8.000 per kg sesungguhnya sudah dapat meningkatkan pendapatan perkebunan karet. Rentangan
harga untuk rantai pasar I pertama sampai ke pabrik masih panjang, sehingga masih terdapat kesenjangan harga yang signifikan antara harga di tingkat petani dengan
harga pabrik crumb rubber. Sebagai contoh harga karet dalam bentuk lump pada minggu kedua bulan
Oktober 2008 ditingkat Medan Rp 13.800,- kadar air 100 . Akan tetapi harga di tingkat petani inipun sudah dapat mensejahterakan perkebunan karet di Mandailing
Natal. Pengembangan tanaman karet di Kabupaten Mandailing Natal merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama petani
karet. Hasil pengembangan komditas karet di kabupaten Mandailing Natal pada kurun waktu 5 tahun dilihat dari beberapa parameter, antara lain: lokasi sentra produksi dan
luas komoditi karet.
4.3.1. Lokasi Sentra Produksi
Sentra lokasi produksi karet di Kabupaten Mandailing Natal tersebar di 12 Kecamatan dari 17 Kecamatan yaitu Kecamatan Siabu, Bukit Malintang,
Panyabungan Utara, Panyabungan Kota, Panyabungan Timur, Panyabungan Barat, Panyabungan Selatan, Tambangan, Kotanopan, Batang Natal, dan Muara Batang
Gadis, Luas areal baku lahan dan kapasitas sentra produksi komoditi karet pada tahun
Universitas Sumatera Utara
2008. Produksi komoditas karet rakyat pada 12 kecamatan sebagai lokasi sentra produksi di Kabupaten Mandaling Natal mencapai 32.448,57 ton per tahun dengan
luas lahan tanaman karet menghasilkan sebesar 65.193 Ha, kapasitas produksi tertinggi terdapat di kecamatan Panyabungan Kota sebesar 6.749,40 ton yang di susul
Kecamatan Batang Natal sebesar 4.294,76 ton dengan luas lahan 65.193 Ha dapat di lihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Lokasi Sentra Produksi, Luas Baku Lahan, dan Kapasitas Produksi Komoditi Karet di Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2008
No Kecamatan Luas Baku
Lahan Ha
Kapasitas Produksi Ton
1 Siabu 2.687,00
1.074,85 2 Bukit
Malintang 3.287,95
2.130,63 3 Panyabungan
Utara 5.174,33
3.112,33 4 Panyabungan
Kota 9.392,13
6.749,40 5 Panyabungan
Timur 5.216,90
2.006,40 6 Panyabungan
Barat 2.766,08
1.020,85 7 Panyabungan
Selatan 2.693,03
1.007,06 8 Tambangan
5.480,36 1.888,15
9 Kotanopan 5.171,08
1.515,85 10 Batang
Natal 10.819,50
4.294,76 11 Lingga
Bayu 8.022,00
3.417,05 12
Muara Batang Gadis 10.362,05
4.231,24
Total 71.072,41 35.886.68
Sumber : Data Statistik Perkebungan Kabupaten Mandailing Natal, Dinas Perkebunan Kabupaten Mandailing Natal, Tahun 2009
Universitas Sumatera Utara
4.3.2. Luas Komoditi Karet
Luas komoditi karet dari tahun 2004-2008 mengalami kenaikan setiap tahunnya rata-rata 7.998.53 Ha, dan produksi komoditas karet juga mengalami
kenaikan rata-rata 2.298,27 ton. Luas komoditi karet di Kabupaten Mandailing Natal dari tahun 2004-2008 disajikan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Luas Komoditi Karet di Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2004-2008
No Tahun
Luas Tanaman Ha
Kenaikan Produksi
Ton Kenaikan
1 2004 39.078,30 - 26.693,60 - 2 2005 49.760,00
10.681,70 32.768,00
6.074,40 3 2006 59.708,00
9.948,00 33.768,00
1.000,00 4
2007 69.078,30
9.370,30 34.693.60
925,60 5 2008 71.072,41
1.994,11 35.886,68
1.193,08
Rata-rata 7.998.53 2.298,27
Sumber : Data Statistik Perkebungan Kabupaten Mandailing Natal, Dinas Perkebunan Kabupaten Mandailing Natal, Tahun 2009
4.4. Karakteristik Responden