Konsep Pembangunan Wilayah TINJAUAN PUSTAKA

pengambilan inisiatif-inisiatif yang berasal dari daerah dalam proses pembangunan untuk menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat. Menurut Sumodiningrat 1997, setiap anggota masyarakat disyaratkan berperan serta dalam proses pembangunan full employment, mempunyai kemampuan yang sama equal productivity dan bertindak rasional efficient. Selanjutnya menurut Tjiptoherijanto 1999, bahwa kelompok usaha produktif hanya akan tumbuh dan berkembang jika ada: a Potensi penduduk yang berbakat dan memiliki kemampuan berusaha atau berwiraswasta, b Rangsangan untuk melakukan inovasi, dan c Iklim yang memungkinkan realisasi potensi kewirausahaan atau kewiraswastaan.

2.7. Konsep Pembangunan Wilayah

Peningkatan produksi memang merupakan salah satu ciri produk dalam proses pembangunan, selain segi peningkatan produksi secara kuantitatif, proses pembangunan mencakup perubahan komposisi produksi, perubahan pada pola pengguflaan alokasi, sumberdaya produksi productive resources diantara sektor- sektor kegiatan ekonomi, perubahan pada pola pembagian distribusi, kekayaan dan pendapatan diberbagai golongan pelaku ekonomi, perubahan pada kerangka kelembagaan institusional framework dalam kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Universitas Sumatera Utara Wilayah sebagai suatu kesatuan geografis memiliki potensi bagi dijalankannya suatu aktifitas pembangunan dan pengembangan wilayah. Dan wilayah region juga merupakan suatu unit geografi yang membentuk suatu kesatuan. Pengertian unit geografi adalah ruang sehingga bukan merupakan aspek fisik tanah saja, tetapi lebih dan itu meliputi aspek-aspek lain seperti, ekonomi, biologi, sosial dan budaya Wibowo dan Soetriono, 2004. Pembangunan ekonomi selalu ditujukan untuk mempertinggi kesejahteraan dalam arti yang seluas-luasnya. Kegiatan pembangunan ekonomi selalu dipandang sebagian dan keseluruhan usaha pembangunan yang dijalankan oleh suatu masyarakat. Pembangunan ekonomi meliputi suatu usaha masyarakat untuk mengembangkan kegiatan ekonomi, mempertinggi tingkat pendapatan masyarakatnya dan keseluruhan usaha-usaha pembangunan juga meliputi pembangunan social, politik dan kebudayaan. Dengan demikian pengertian pembangunan ekonomi pada umumnya didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang Todaro, 2000. Dengan demikian pembangunan ekonomi mempunyai 3 sifat penting yaitu: 1. Suatu proses yang berarti merupakan perubahan yang terjadi terus menerus. 2. Usaha-usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita. 3. Kenaikan pendapatan perkapita itu harus terus berlangsung dalam jangka panjang. Suatu perekonomian baru dapat dikatakan berkembang apabila pendapatan perkapita rnenunjukkan kecenderungan jangka panjang meningkat. mi tidak berarti Universitas Sumatera Utara bahwa pendapatan perkapita harus mengalami kenaikan terus menerus Menurut Todaro 2000 kekacauan politik dan kemunduran sektor ekspor, misalnya dapat mengakibatkan kemunduran suatu perekonomian dalam tingkat kegiatan ekonominya. Pembangunan wilayah pada kondisi demikian, memerlukan adanya penanggulangan yang terkoordinasi. Cara pemecahannya yaitu melalui upaya penggalian dan pembangunan potensi-potensi yang secara terkoordinasi atau terpadu. Hal inilah yang menyebabkan perlu adanya konsep pembangunan yang bersifat regional. Menurut Tarigan 2003 setelah otonomi daerah, masing-masing daerah sudah lebih bebas dalam menetapkan sektor atau komoditi yang diprioritaskan pengembangannya. Kemampuan pemerintah daerah untuk sector yang memiliki keunggulan memiliki prospek yang lebih baik untuk dikembangkan dan diharapkan dapat mendorong sektor-sektor lain untuk berkembang, sehingga perekonomian daerah dapat berkembang dan stabil. Pertumbuhan ekonomi biasanya diulas dalam bentuk total barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga atau masyarakat pada suatu wilayah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat wilayahnya, dan bahkan dapat mengekspor barang dan jasa tersebut. Ini menunjukkan semakin baiknya pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut. Dalam pengertian ekonomi regional, ekspor adalah menjual produk maupun lasa ke luar wilayah, baik keluar wilayah dalam Negara itu maupun ke luar negeri. Tenaga kerja yang berdomisili di wilayah kita, tetapi bekerja dan memperoleh Universitas Sumatera Utara uang dan wilayah lain, termasuk dalam penghasilan ekspor. Kegiatan ekspor adalah semua kegiatan baik penghasil produk maupun penyedia jasa yang mendatangkan uang dan dan luar wilayah Tarigan,2003. Pertumbuhan ekonomi yang baik dan terarah secara berkelanjutan akan mampu meningkatkan kemampuan wilayah tertentu untuk berkembang, dimana perkembangan wilayah tersebut salah satu pilar utamanya adalah perkembangan ekonomi wilayah. Pengembangan wilayah regional development merupakan upaya untuk memacu perkembangan sosial ekonomi, mengurangi kesenjangan antar wilayah, dan menjaga kelestarian lingkungan hidup pada suatu wilayah. Pengembangan wilayah sangat diperlukan karena kondisi sosial ekonomi, budaya dan geografis yang sangat berbeda antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Pada dasarnya pengembangan wilayah harus disesuaikan dengan kondisi, potensi dan permasalahan wilayah bersangkutan Riyadi, 2002. Demikian halnya Hartshorne dalam Fadillah 2001 memformulasikan wilayah sebagai suatu area dengan lokasi spesifik dan dalam beberapa aspek tertentu berbeda dengan area lain. Unit area ini adalah merupakan obyek yang konkrit dengan kerakteristik yang unik. Demikian halnya pengembangan wilayah tersebut harus menselaraskan penggunaan potensi daerah secara baik dan benar, hal mi sesuai dengan pendapat Miraza 2000 bahwa pengembangan wilayah adalah pemanfaatan potensi wilayah, baik potensi alam maupun potensi buatan, harus dilaksanakan secara fully dan efficientcy agar pemanfaatan potensi dimaksud benar-benar berdampak pada Universitas Sumatera Utara kesejahteraan masyarakat secara maksimal. Dalam hal ni perlunya dititik beratkan adanya pelaksanaan secara eficiency yang artinya pengembangan dan pembangunan tersebut harus diarahkan secara tepat guna untuk kepentingan bersama. Tujuan utama dan pengembangan wilayah adalah menyerasikan berbagai kegiatan pembangunan sektor dan wilayah, sehingga pemanfaatan ruang dan sumberdaya yang ada di dalamnya dapat optimal mendukung kegiatan kehidupan masyarakat sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan wilayah yang diharapkan Riyadi, 2002. 2.8. Pembangunan Ekonomi Wilayah Setiap daerah mempunyai corak pertumbuhan ekonomi yang berbeda dengan daerah lain. Oleh sebab itu perencanaan pembangunan ekonomi suatu daerah pertama-tama perlu mengenali karakter ekonomi, sosial dan fisik daerah itu sendiri, termasuk interaksinya dengan daerah lain. Dengan demikian tidak ada strategi pembangunan ekonomi daerah yang dapat berlaku untuk semua daerah. Namun di pihak lain, dalam menyusun strategi pembangunan ekonomi daerah, baik jangka pendek maupun jangka panjang, pemahaman mengenai teori pertumbuhan ekonomi wilayah, yang dirangkum dari kajian terhadap pola-pola pertumbuhan ekonomi dari berbagai wilayah, merupakan satu faktor yang cukup menentukan kualitas rencana pembangunan ekonomi daerah Darwanto, 2008. Keinginan kuat dari pemerintah daerah untuk membuat strategi pengembangan ekonomi daerah dapat membuat masyarakat ikut serta membentuk Universitas Sumatera Utara bangun ekonomi daerah yang dicita-citakan. Dengan pembangunan ekonomi daerah yang terencana, pembayar pajak dan penanam modal juga dapat tergerak untuk mengupayakan peningkatan ekonomi. Kebijakan pertanian yang mantap, misalnya, akan membuat pengusaha dapat melihat ada peluang untuk peningkatan produksi pertanian dan perluasan ekspor. Dengan peningkatan efisiensi pola kerja pemerintahan dalam pembangunan, sebagai bagian dari perencanaan pembangunan, pengusaha dapat mengantisipasi bahwa pajak dan retribusi tidak naik, sehingga tersedia lebih banyak modal bagi pembangunan ekonomi daerah pada tahun depan. Pembangunan ekonomi daerah perlu memberikan solusi jangka pendek dan jangka panjang terhadap isu-isu ekonomi daerah yang dihadapi, dan perlu mengkoreksi kebijakan yang keliru. Pembangunan ekonomi daerah merupakan bagian dari pembangunan daerah secara menyeluruh. Dua prinsip dasar pengembangan ekonomi wilayah yang perlu diperhatikan adalah: 1. Mengenali ekonomi wilayah 2. Merumuskan manajemen pembangunan daerah yang pro-bisnis. Darwanto, 2008

2.9. Penelitian Terdahulu