Deskripsi Wilayah Kabupaten Mandailing Natal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Wilayah Kabupaten Mandailing Natal

Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Mandailing Natal dengan Ibukota Panyabungan yang berjarak sekitar 300 km dan Kota Medan dengan jarak tempuh 10- 12 jam melalui jalan darat. Luas wilayah 662.070 Ha atau sekitar 9,24 dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Mandailing Natal berada pada protokol lintas Barat, sehingga memberikan kemudahan dalam aksesibilitas perekonomian. Keadaan alam Kabupaten Mandailing Natal sebagian besar terdiri dan dataran tinggi dan berbukit-bukit yang terletak antara 00 derajat 10 menit – 10 derajat 50 menit lintang utara dan 98 derajat 50 menit – 100 derajat 10 menit bujur timur. Secara geografis Mandailing Natal berbatasan dengan Tapanuli Selatan disebelah Utara, propinsi Sumatera Barat disebelah timur dan disebelah selatan, serta Samudera Indonesia disebelah barat. Secara administratif kabupaten Mandailing Natal terdiri dari 17 Kecamatan dan 375 desakelurahan yang di tetapkan oleh Pemerintah RI dengan dengan Undang Undang No. 12 Tahun 1998 Mandailing Natal dalam angka tahun tahun 2006, kemudian pada tahun 2007 dimekarkan menjadi 22 kecamatan 355 desa dan 33 kelurahan Bappeda Mandailing Natal, 2009. Dengan ibukota kabupaten adalah Panyabungan, jumlah penduduk kabupaten Mandailing Natal pada tahun 2005 Universitas Sumatera Utara tercatat sebanyak 393.170 laki-laki sebanyak 193.284 jiwa dan perempuan sebanyak 199.886 jiwa. Laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan adalah sebesar 5,85 pada tahun 2008. PDRB Mandailing Natal pada tahun 2008 disumbangkan oleh sektor pertanian sebesar 49,57 berdasarkan harga konstan, kemudian perdagangan, hotel dan restoran sebesar 17,70 , jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebesar 12,12 , sedangkan yang terkecil adalah sektor listrik, gas dan air minum sebesar 0, 19 . Sementara pertumbuhan penduduk pada tahun 2008 adalah sebesar 1,68 . Dari luas kabupaten Mandailing Natal sebesar 662.070 Ha, luas lahan sawah 4.438 ha, pekarangan dan bangunan 1.815 ha, tegalankebun 16.104 ha, ladanghuma 6.245 ha, padang penggembalaan 2.036 ha, rawa tidak di tanami 59.962, tambakkolamtebat 516 ha, hutan rakyat 121.987 ha, hutan negara 359.133 ha, perkebunan 49.862 ha dan lain-lain 33.590 ha. Topografi Kabupaten Mandailing Natal di bedakan atas tiga bagian yaitu : a Dataran rendah merupakan daerah pesisir dengan kemiringan 0 derajat -2 derajat dengan luas daerahnya sekitar 160.500 ha 24,244. b Dataran landai dengan kemiringan 2 derajat -15 derajat dengan luas daerahnya sekitar 36.385 5,45. c Dataran tinggi dengan kemiringan 15 derajat-40 derajat dataran tinggi ini di bedakan lagi atas dua jenis yaitu: 1. daerah perbukitan dengan luas 112,00 ha 16,91 dengan kemiringan 15 derajat – 20 derajat dan 2. daerah Universitas Sumatera Utara pegunungan dengan luas 353,185 ha 53,34 dengan kemiringan 20 derajat – 40 derajat. Musim hujan yang berpengaruh biasanya pada bulan Januari, April, Mei, September, Nopember dan Desember setiap tahunnya. Angin laut berhembus kencang dan arah barat menuju timur sewaktu menjelang musim dingin yang mengakibatkan terjadinya musim hujan. Angin barat berhembus dengan kecepatan sedang dan arah timur menuju arah barat sewaktu menjelang musim kering. Di Kabupaten Mandailing Natal terdapat sungai-sungai yang jumlahnya cukup banyak dan dipergunakan untuk irigasi tehnis maupun 12 tehnis, dimana sebagian besar sudah dimanfaatkan menjadi pengairan persawahan, perikanan dan kebutuhan air minum. Adapun sungai terbesar dan terpanjang Mandailing Natal adalah Batang Gadis terbentang di Kecamatan Panyabungan Selatan dan Kecamatan Panyabungan Utara sampai Kecamatan Hutabargot; Aek Mata terbentang di Kecamatan Panyabungan Timur dan Panyabungan Kota serta bermuara di sungai Batang Gadis; Aek Pohon terbentang di Kecamatan Panyabungan Panyabungan Timur dan bermuara di Batang Gadis.

4.2. Deskripsi Sektor Pertanian Mandailing Natal