2. Kerangka teori
Dalam menganalisis suatu karya sastra diperlukan suatu pendekatan yang berfungsi sebagai acuan penulis dalam menganalisis karya sastra tersebut. Dalam
menganalisis novel ini, penulis menggunakan pendekatan sosiologis dan pendekatan semiotik
Untuk melihat gambaran kehidupan sosial suatu individu secara khusus dan masyarakat pada umumnya dalam sebuah karya sastra adalah dengan
menggunakan disiplin ilmu yaitu sosiologi sastra. Sosiologi dan sastra merupakan disiplin ilmu yang berbeda, kendati
demikian sosiologi dan sastra walaupun mempunyai perbedaan tertentu namun sebenarnya dapat memberikan penjelasan terhadap makna-makna sosial melalui
teks sastra. Selain itu tinjauan sosiologi khususnya dilihat dari seni sastra berarti
yang didasarkan pada hubungan antar manusia, hubungan antar kelompok, serta hubungan antar manusia dengan kelompok di dalam proses kehidupan
bermasyarakat yang berdinamis yang dituangkan ke dalam karya sastra baik berupa cerpen ataupun novel. Dalam proses interaksi yang melibatkan anak dan
remaja, terjadi proses sosialisasi. Sosialisasi inilah yang merupakan suatu kegiatan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yang bertujuan agar pihak yang dididik dan diajak kemudian mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku dan dianut oleh masyarakat dalam
Soerjono, 1990:63 Dengan menggunakan teori sosiologis tersebut penulis dapat
menganalisis kondisi sosial tokoh pada novel Grotesque menyebabkan timbulnya masalah sosial. Salah satunya contohnya adalah tokoh Kazue dan Yuriko yang
menggunakan jalan yang berbeda untuk dapat diterima di lingkungan sosial sekitarnya.
Menurut Hoed dalam Nurgiyantoro 1995;40, semiotik adalah ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda adalah sesuatu yang mewakili
sesuatu yang lain yang dapat berupa pengalaman, pikiran, perasaan, gagasan, dan lain-lain. Tanda-tanda itu dapat berupa gerakan anggota badan, gerakan mata,
mulut, bentuk tulisan, warna, bendera, bentuk dan potongan rambut, pakaian, karya seni sastra, patung, dan lain-lain yang berada di sekitar kita. Bahasa juga
merupakan tanda. Dalam karya sastra bahasa digunakan sebagai tanda untuk menunjukkkan suatu pemikiran, keadaan atau gejala sosial. Sehingga dalam
meneliti sebuah novel pendekatan semiotik digunakan untuk melihat tanda-tanda yang ada dalam novel tersebut. Setelah mendapatkan tanda-tanda yang ada dalam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
sebuah novel, tanda-tanda itu akan dideskripsikan berdasarkan konteksnya, dan ditafsirkan maknanya.
Penulis menggunakan pendekatan semiotik karena mengetahui adanya persoalan-persoalan yang dialami tokoh Kazue dan Yuriko selama menjalani
kehidupan dan berbaur dengan lingkungan agar dapat mencapai tujuan mereka masing-masing.
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian