Sinopsis Cerita Novel Grotesque

Bagaimanapun, Natsuo Kirio telah menghapuskan keraguan akan karyanya, yang juga dapat beredar dan laku di pasar AS. Kirino juga telah menulis sebuah serial dalam Seri Mitos Canongate tentang mitos Izanagi dan Izanami, yang diterbitkan pada tahun 2009. Sebuah novel berikutnya, dijadwalkan untuk publikasi pada tahun 2013.

2.6 Sinopsis Cerita Novel Grotesque

Kazue dan Yuriko adalah dua orang siswa Perguruan Q, yaitu sebuah sekolah elite dan bergengsi. Di perguruan Q mereka dihadapkan dengan pembagian kelompok. Kelompok pertama disebut “kelompok orang dalam”, yaitu kelompok yang masuk ke sekolah lanjutan atas perguruan Q melalui sistim perguruan Q, yaitu mereka adalah siswa menengah perguruan Q dan otomatis bisa melanjut ke sekolah lanjutan atas perguruan Q tanpa harus mengikuti ujian seleksi. Sedangkan kelompok lain adalah kelompok “orang luar”, yaitu mereka yang masuk dengan cara lulus ujian seleksi. Kazue Sato adalah seorang wanita yang sangat taat kepada peraturan ayahnya. Semua yang dia lakukan sesuai dengan perintah ayahnya. Dia menghadapi masalah saat berada di sekolah lanjutan atas. Dia sangat berusaha UNIVERSITAS SUMATERA UTARA untuk bisa masuk ke sekolah lanjutan atas perguruan Q yang sangat terkenal. Saat dia akhirnya masuk ke sekolah lanjutan atas perguruan Q dia dihadapkan pada pembagian kelompok siswa. Kelompok pertama disebut kelompok “orang dalam” sedangkan kelompok yang lain disebut kelompok “orang luar”. Kazue Sato termasuk ke dalam kelompok “orang luar”. Perbedaan kelompok “orang dalam” dan kelompok “orang luar” sangat jelas terlihat, kelompok “orang dalam” adalah siswa-siswa yang berasal dari keluarga kaya dan sangat berpengaruh di sekolah itu. Sedangkan kelompok “orang luar” adalah siswa yang baru masuk ke perguruan Q dengan seleksi dan mayoritas berasal dari keluarga yang biasa saja. Kelompok “orang dalam” memiliki kekuasan dan kebebasan di sekolah, berbeda dengan siswa kelompok “orang luar” mereka sering mendapat diskriminasi. Dengan kekuasaan yang dimiliki oleh siswa kelompok “orang dalam” mereka sering bertindak sesuka hati dan memperlakukan siswa kelompok “orang luar” dengan semena-mena. Kazue Sato yang berasal dari keluarga yang biasa selalu ingin menjadi nomor satu dan menjadi yang terbaik. Oleh karena itu, dia tidak setuju kalau dirinya ditempatkan di kelompok “orang luar” yang merupakan kelompok yang ada di bawah kelompok “orang dalam”. Sehingga dia berusaha untuk bisa UNIVERSITAS SUMATERA UTARA mendapatkan hak yang sama seperti kelompok “orang dalam”. Bahkan dia rela rebut-ribut untuk diperbolahkan masuk ke dalam klub olahraga, tetapi malah selalu dicela oleh senior dan kawan-kawannya. Berbeda dengan Yuriko yang kecantikannya boleh dikatakan sempurna seperti “monster” menurut penuturan kakaknya. Menginjak remaja Yuriko mencapai pengertian bahwa ia bisa mendapatkan apa saja dengan memanfaatkan kecantikannya. Hal itu terlihat dari awal dia masuk sekolah, seharusnya Yuriko tidak dapat lulus seleksi, karena hasil ujiannya sangat buruk. Tapi berkat kecantikannya yang membuat gurunya terpikat, akhirnya Yuriko diluluskan. Tidak hanya itu, berlanjut ke masa-masa sekolah, kecantikannya membuat murid-murid lain terpesona dan menjadikan dia sebagai pusat perhatian. Bahkan seniornya tidak segan-segan untuk memintanya bergabung dalam klub mereka. Di dalam novel Grotesque karya Natsuo Kirino dapat dilihat bahwa tokoh menampilkan masalah, yaitu adanya sikap diskriminasi sosial di perguruan Q membuat mereka mengambil tindakan yang berbeda, dengan hasil yang berbeda pula. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III ANALISIS SOSIOLOGIS TOKOH KAZUE DAN YURIKO DALAM