Analisis Sosiologis Tokoh Yuriko

Kazue yang picik dan selalu merasa dirinya istimewa, tidak terima dianggap seperti itu, karena dia merasa memang pantas masuk tim berkat kerja kerasnya. Bahkan apa yang menjadi tugasnya bukanlah hal yang manjengkelkan, tetapi memang suatu kewajiban untuk membentuk kekuatan dasar.

3.2 Analisis Sosiologis Tokoh Yuriko

1. Berikut adalah kehidupan tokoh Yuriko dan hubungannya dengan keluarga yang dapat dilihat melalui cuplikan berikut: Cuplikan 1 Ayahku warga negara Swiss keturunan Polandia. Ayahku pebisnis, mengimpor permen-permen model Barat. Mungkin kegiatan bisnisnya terdengar mengesankan, tetapi sebenarnya produk yang diimpornya adalah cokelat dan kue berkualitas rendah, hanya camilan murahan. Kami hidup sangat hemat. Makanan, pakaian kami, dan bahkan perlengkapan sekolahku, semua produk Jepang. Grotesque: 9 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Analisis Dari cuplikan di atas dapat dilihat bagaimana lingkungan sosial tokoh Yuriko, yang berasal dari keturunan Barat-Jepang. Ia memiliki ayah seorang pebisnis yang mengimpor permen-permen model Barat. Tetapi keadaan yang sebenarnya, tidak terlalu mengesankan. Karena ayahnya hanyalah pengusaha camilan murahan. Yuriko dibesarkan oleh keluarga yang hidup sederhana dan sangat hemat. Cuplikan 2 “Itu anakmu? Suamimu orang asing?” Si perempuan memandang ke arahku. Aku menundukkan mataku dan tidak berkata apapun. Aku tidak seperti Yuriko. Aku jemu dan bosan menjadi objek pandangan penuh rasa ingin tahu. Kalau aku sendirian saja, maka aku tidak akan terlalu menonjol. Tetapi gara-gara aku di sana bersama si monster Yuriko, aku tidak mungkin lewat tanpa diperhatikan. Si perempuan terus mencecar. “Jadi, ku pikir suamimu bukan orang Jepang?” “Itu benar.” “Nah, pantas saja Aku belum pernah melihat gadis secantik itu” UNIVERSITAS SUMATERA UTARA “Terima kasih.” Gelombang kebanggaan melintasi wajah ibuku. “Tetapi pasti aneh mempunyai anak yang sama sekali tidak mirip dirimu.” Si permpuan acuh tak acuh menggumamkan ini, seakan bicara kepada dirinya sendiri. Wajah ibuku cemberut Grotesque: 25,26 Analisis Dari cuplikan di atas dapat dilihat bagaimana kondisi sosial keluarga Yuriko yang sangat sederhana, mereka terbiasa mengunjungi tempat permandian umum. Yuriko juga memiliki seorang kakak perempuan yang keadaan fisiknya jauh berbeda dengannya. Bahkan Yuriko juga sangat berbeda dengan ibunya. Kecantikan Yuriko yang aneh dan tidak biasa serta perbedaan antara keluarga ini selalu menarik minat orang untuk mengamati perbedaan yang mencolok yang terdapat pada keluarga itu. Hal itulah yang menyebabkan ibu dan kakak perempuan Yuriko menjadi sangat risih dengan perbedaan yang ada serta komentar-komentar yang ditujukan pada mereka. Bahkan kakak Yuriko sangat membencinya, dan menganggap kecantikan Yuriko seperti monster. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Cuplikan 3 Ibuku membenci aku. Melahirkan anak yang kelihatan begitu tidak mirip dirinya sendiri betul-betul membuat ibuku terseret dalam kekacauan, dan ia tidak pernah benar-benar pulih. Ia masih hidup dalam keadaan terguncang. Sesudah aku dewasa malah semakin parah jadinya dan waktu diputuskan kami pindah ke Swiss, ibuku menjadi satu-satunya orang Asia di dalam keluarga. Grotesque: 159 Analisis Dari cuplikan di atas dapat dilihat kondisi sosial tokoh Yuriko merasa tertolak di keluarganya karena perbedaannya yang sangat menonjol itu membuat ibunya merasa tidak suka dengannya. Kecantikan Yuriko menjadi musibah bagi ibunya, dan dia selalu merasa tidak pantas untuk memiliki anak secantik Yuriko. Keadaan tersebut membuat adanya jurang pemisah antara Yuriko dan ibunya. Tidak seperti kebanyakan gadis remaja yang pada umumnya sangat dekat dengan sosok seorang ibu, Yuriko justru mencari perhatian dari luar karena tidak mendapatkan hal itu dari keluarganya sendiri. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Cuplikan 4 Aku sudah bilang ke Yuriko agar jangan kembali ke Jepang, tetapi toh ia disini. Suaranya yang santai di ujung saluran telepon sangat kontras dengan gadis resah yang ku dengar beberapa jam setelah ibu kami meninggal. Jelas bahwa sekarang ia melahap seluruh perhatian yang diberikan Keluarga Johnson dan bergelimang dalam kemewahan rumah mereka yang indah di Distrik Minato yang elit. Grotesque: 132 Analisis Dari cuplikan di atas, dapat diketahui bahwa setelah ibu Yuriko meninggal dunia, ia kembali ke Jepang dan diangkat sebagai anak oleh keluarga Johnson. Di sana Yuriko mendapatkan kemewahan yang selama ini tidak didapatkannya dari orang tua kandungnya. Kasih sayang yang berupa kemewahan dianggap cukup oleh Yuriko, karena dia sudah terbiasa untuk tidak memiliki ikatan batin dengan siapapun. Baginya kemewahan sudah cukup untuk melengkapi kecantikan yang dimilikinya. Kondisi sosial inilah yang membentuk Yuriko berpikir bahwa kecantikan luar biasa yang dimilikinya ditambah kemewahan merupakan hal yang paling berharga melebihi apapun. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Cuplikan 5 Waktu mereka menerimaku menumpang di rumah mereka, Masami berusia 35 dan Johnson lima tahun lebih muda darinya. Tujuan tunggal Masami dalam hidupnya adalah mengawasi Johnson dan memastikan ia tidak kehilangan perhatian terhadap Masami. Karena Johnson sayang padaku, Masami sengaja memastikan Johnson tahu ia memeliharaku. Kelihatannya Masami khawatir cinta Johnson kepadanya akan luntur kalau suatu saat Masami mengabaikan sesuatu dalam pemeliharaannya terhadapku. Masing-masing mencari kepuasan diri sendiri. Bagi Masami, yang tidak punya anak sendiri, aku seperti piaraan. Bagi Johnson aku mainan. Itu saja makna keberadaanku. Aku dilahirkan untuk dimanfaatkan. Grotesque: 177 Analisis Dari cuplikan di atas dapat dilihat bahwa kecantikan Yuriko yang luar biasa menarik hati keluarga Johnson yang tidak memiliki anak untuk mengangkat Yuriko sebagai anak. Dengan kata lain, mereka memenuhi kebutuhan mereka masing-masing dengan jalan saling memanfaatkan. Yuriko butuh keluarga baru yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya serta memberikan kemewahan, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA sementara keluarga Johnson yang tidak memiliki anak, merasa beruntung dapat memiliki anak secantik Yuriko. Dari kondisi ini dapat disimpulkan bahwa keadaan keluarga baru Yuriko juga tidak berlandaskan kasih sayang yang tulus. Karena pada dasarnya mereka memiliki latar belakang pemenuhan kebutuhan masing-masing saja. Hal ini semkin membentuk sifat individualisme tokoh Yuriko yang tidak memiliki ikatan batin dengan siapapun. 2. Berikut adalah kehidupan tokoh Yuriko dan hubungannya dengan guru yang dapat dilihat melalui cuplikan berikut. Cuplikan 1 Guru yang bertanggung jawab atas kelompokku adalah Kijima, guru biologi yang melaksanakan wawancara penerimaan. Kukira ia juga menaksirku, dengan kemeja putihnya yang dikanji dengan sempurna, ia menatapku begitu tajam sampai seperti menembus diriku. Grotesque: 180 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Analisis Dari cuplikan di atas dapat dilihat bahwa tidak hanya murid-murid, tetapi guru juga sangat mengagumi kecantikan Yuriko, bahkan guru tersebut menyukainya. Dapat pula disimpulkan bahwa keadaan di lingkungan sekolah ini, kecantikan memiliki pesona yang lebih kuat dibanding dengan kecerdasan sekalipun. Cuplikan 2 “Jadi bagaimana kau ingin dipanggil, Yang Mulia? Kenapa aku harus menghormati orang setumpul kau? Ayahku membawa pulang beberapa berka hari itu dan aku lihat nilai tesmu. Kau adalah orang paling bodoh yang pernah diterima sistem sekolah Q. Satu-satunya alasan mereka menerima orang sebodoh kau adalah karena tampangmu. Kau tahu itu?” “Siapa yang menerimaku?” “Sekolah.” “Tidak. Sekolah tidak menerimaku. Ayahmu yang menerimaku. Profesor Kijima.” Kata-kataku tepat mengenai sasaran. Sosok ramping Kijima gemetar dan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA melangkah mundur. “Ayahmu menaksirku, kau tahu. Tanya padanya waktu kau pulang, kenapa tidak? Betapa beratnya bagimu bahwa ayahmu sendiri adalah ketua guru.” Grotesque: 186 Analisis Cuplikan di atas adalah percakapan Yuriko dengan Kijima, seorang anak kepala guru yang sangat tidak suka dengan kehadiran Yuriko serta dianggap sombong. Dia melihat sendiri hasil tes ujian seleksi Yuriko, mendapat nilai sangat buruk dan berusaha menekankan kelemahan Yuriko dengan mengatakan bahwa Yuriko adalah siswa yang paling bodoh dan hanya bermodalkan tampang saja. Tetapi Yuriko justru berbalik merendahkan ayahnya, Prof. Kijima yang telah menerimanya, walaupun dengan nilai yang sangat buruk. Hal ini semakin menekankan bahwa hanya karena bermodalkan kecantikan yang dimilikinya saja, dapat membuat keputusan kepala guru untuk menerima Yuriko yang sangat buruk dalam prestasi akademis. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Berikut adalah kehidupan tokoh Yuriko dan hubungannya dengan teman sekelas yang dapat dilihat melalui cuplikan berikut. Cuplikan 1 “Kenapa kau begitu cantik?” satu anak laki-laki bertanya dengan ekspresi datar “Kulitmu persis kulit boneka porselen” seorang gadis berkata sambil menyentuh pipiku dengan telapak tangannya. “Warna kulitmu sama seperti porselen Meissen dari Jerman.” Gadis itu menumpangkan tangannya ke tanganku untuk membandingkan. Gadis lain menyentuh rambutku. Yang lain lagi berteriak, “Kau menggemaskan sekali” dan mencoba memelukku. Para laki-laki memandang dan memandang, berdesakan dalam lingkaran ketat di sekelilingku sampai aku merasa kulitku menjadi merah gara-gara panas. Tetapi walaupun anak-anak laki menaksirku, mereka toh hanya anak-anak laki Grotesque: 181 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Analisis Dari cuplikan di atas dapat dilihat bagaimana hubungan antara Yuriko dan teman sekelasnya. Sejak awal masuk perguruan Q, Yuriko sudah mendapatkan penyambutan yang luar biasa dan pujian dari teman-teman yang mengagumi kecantikan Yuriko. Wajah cantik luar biasa yang dimilikinya bagaikan sihir yang membuat teman-teman sekelasnya menjadi sangat terpukau olehnya. Dapat pula dilihat, bahwa Yuriko tidak perlu bersusah payah untuk masuk ke dalam lingkungan barunya, tetapi dengan sendirimya orang-orang baru di lingkungan kelasnya datang mendekat untuk mengagumi kecantikan Yuriko, bahkan tidak segan-segan memuji secara nyata. Mereka sama sekali tidak memandang rendah Yuriko yang seharusnya dianggap berbeda, karena termasuk siswa kelompok “orang luar”. Yuriko yang sudah terbiasa mendapatkan perlakuan istimewa, sama sekali tidak terlalu peduli dengan orang-orang yang mengaguminya. Bahkan dia menganggap rendah anak laki-laki yang menaksirnya. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4. Berikut adalah kehidupan tokoh Yuriko dan hubungannya dengan senior yang dapat dilihat melalui cuplikan berikut. Cuplikan 1 “Ayo ikut bersamaku. Aku sudah janji pada para senior bahwa aku akan menunjukkanmu kepada mereka.” Ia membawaku keluar ke lorong dimana seorang gadis senior dengan kulit terbakar cokelat keemasan dan buntut kuda berdiri di situ. Matanya sipit, mulutnya lebar, dan wajahnya yang mencolok memancarkan kepercayaan diri. “Kau Yuriko, bukan? Aku Nakanishi, ketua tim pemandu sorak. Aku ingin kau bergabung dengan kelab kami.” “Aku belum berpengalaman.: Aku belum pernah memikirkan untuk bergabung dengan kelab dan tidak begitu tertarik. Pertama, aku tidak punya uang. Tambahan pula, aku tidak senang melakukan sesuatu berkelompok “Tidak lama belajarnya. Lagi pula, kau akan menjadi atraksi utama. Siswa-siswa di sekolah lanjutan dan universitas akan sangat senang.” Grotesque: 184 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Analisis Dari cuplikan di atas dapat dilihat bagaimana hubungan yang terbentuk antara Yuriko dan seniornya, bahwa kecantikan Yuriko yang luar biasa mampu menarik perhatian seniornya untuk mengajaknya bergabung dalam tim pemandu sorak. Sementara, ketika Kazue yang mendaftar untuk bergabung, ia ditolak. Yuriko justru diundang langsung oleh ketua tim. Dia juga merasakan perlakuan istimewa yang didapatnya dari senior. Dari cuplikan di atas juga dapat dilihat karakter individualism Yuriko yang terbentuk dari keluarganya, bahwa dia berusaha menolak tawaran seniornya karena tidak suka melakukan kegiatan berkelompok. Tidak disangka-sangka, sang senior bukan hanya mengundangnya untuk bergabung dengan tim, lebih dari itu, dia juga berusaha membujiknya untuk mau bergabung. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN