Perbedaan mendasar antara kelompok kooperatif dan kelompok kecil Materi Identifikasi Menu dan Ikon pada Microsoftt Office Word

a. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe make a match antara lain : 1 Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. 2 Karena terdapat unsur permainan, metode ini menyenangkan. 3 Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. 4 Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi. 5 Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar b. Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe make a mach: 1 Jika strategi ini tidak dipersiapkan dengan baik, akan banyak waktu yang terbuang. 2 Pada awal-awal penerapan metode, banyak siswa yang akan malu berpasangan dengan lawan jenisnya. 3 Jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik, maka banyak siswa yang kurang memperhatikan pada saat presentasi. 4 Menggunakan metode ini secara terus menerus akan menimbulkan kebosanan

2.1.6 Perbedaan mendasar antara kelompok kooperatif dan kelompok kecil

Berikut ini merupakan perbedaan antara kelompok kooperatif dan kelompok kecil yang disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 2.1 Perbedaan kelompok kooperatif dan kelompok kecil Kelompok Kooperatif Kelompok Kecil Interpendensi positif. Siswa “tenggelam atau berenang bersama” sink or swim together. Interaksi verbal berhadap-hadapan. Tidak ada interpendensi. Siswa bekerja sama hanya untuk kesuksesannya sendiri. Bahkan, tak jarang mereka mencocokkan jawaban mereka dengan jawaban teman-temannya hanya untuk memperoleh nilai yang maksimal bagi diri mereka sendiri. Akuntabilitas individu. Setiap anggota kelompok harus menguasai materi pelajaran. Sekedar ikut-ikutan. Beberapa siswa membiarkan saja jika ada teman satu kelompoknya bekerja sendiri, sementara mereka tinggal mencopy-paste-nya jika sudah selesai. Guru mengajarakan keterampilan- keterampilan sosial yang dibutuhkan siswa untuk dapat bekerja sama secara efektif. Keterampilan sosial tidak di ajarkan secara sistematis. Guru memonitor perilaku siswa Guru tidak secara langsung mengobservasi perilaku siswa. Mereka bahkan sering kali terlalu intervensi dalam kerja kelompok. Selama proses diskusi antar siswa, tak jarang guru mengerjakan tugas- tugas lain seperti menyiapkan pengajaran berikutnya, menuli sesuatu, atau hal-hal lain, tanpa memperhatikan perilaku siswa dalam proses diskusi tersebut. sebelum beranjak pada sesi berikutnya, di akhir pertemuan guru memberikan feedback tentang perilaku-perilaku siswa selama pembelajaran kooperatif. Tidak ada feedback. Tidak ada diskusi lanjutan tentang perilaku – perilaku siswa selama berkelompok. Jika ada, guru terkadang hanya berkomentar seperti “Bagus”,”Lain kali coba lebih baik lagi”, dan sebagainya. Perbedaan mendasar kedua kelompok tersebut didasarkan pada pernyataan Miftahul Huda dalam bukunya Cooperatif Learning 2011:80.

2.1.7 Hakikat Pembelajaran TIK

2.1.7.1 Pengertian TIK

Menurut Depdiknas 2007 Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK merupakan perluasan dari TI, dengan menggunakan konsep Teknologi Komunikasi dalam Teknologi Informasi.TIK mempunyai pengertian dari dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi informasi mempunyai pengertian luas yang meliputi segala hal yang mengenai proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi dan perolehan informasi. Teknologi komunikasi mempunyai pengertian segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke perangkat yang lainnya.

2.1.7.2 Tujuan Pembelajaran TIK

Pembelajaran TIK memang penting di berikan untuk siswa baik untuk tingkat SMP maupun SMA, agar mereka memiliki bekal untuk menghadapi persaingan global dan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang sudah semakin canggih ini. Berikut ini merupakan tujuan dari pembelajaran TIK bagi siswa antara lain: 1. Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat. 2. Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga siswa bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan seharihari secara mandiri dan lebih percaya diri. 3. Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. 4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong siswa terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama. 5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggung jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari-hari.

2.1.8 Materi Identifikasi Menu dan Ikon pada Microsoftt Office Word