JS = Jumlah seluruh peserta didik peserta tes Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut
a. Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
b. Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang
c. Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah
3.6.4 Daya Pembeda Soal
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kesanggupan soal tersebut dalam membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang lemah atau kurang pandai A.
Dalam penelitian ini untuk mencari daya pembeda digunakan metode split half yaitu membagi kelompok yang di tes menjadi dua bagian kelompok kurang
pandai atau kelompok bawah, menggunakan rumus sebagai berikut Arikunto S 2013:228
Keterangan : D = Daya beda soal
BA = Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB = Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
JA = Jumlah kelompok atas JB = Jumlah kelompok bawah
P
A =
= proporsi kelompok atas yang menjawab benar P
B =
= proporsi kelompok bawah yang menjawab benar
D = =
Klasifikasi indeks daya beda soal adalah sebagai berikut : D = 0.00
– 0,20 : Daya beda jelek D = 0,20
– 0,40 : Daya beda cukup D = 0,40
– 0,70 : Daya beda baik D = 0,70
– 1,00 : Daya beda baik sekali D = Negatif, semuanya tidak baik.
3. 7 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data data keaktifan siswa dan data pengelolaan pembelajaran yang diperoleh dari lembar observasi yang
diberikan kepada observer. Selain itu data hasil belajar siswa yang berasal dari tes pretest dan posttest. Setelah data diperoleh maka dilakukan pengelolahan data
dengan rincian sebagai berikut:
3.7.1 Analisis Nilai Pretest
3.7.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan untuk melakukan uji
normalitas sampel dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat Sugiyono, 2008:107 :
Keterangan: = Chi Kuadrat
= Frekuensi Pengamatan = Frekuensi yang diharapkan
∑
Harga yang diperoleh dikonsultasikan dengan nilai
pada tabel signifikasi 5. Jika harga
maka, maka Ho diterima artinya data tersebut terdistribusi normal .
3.7.1.2 Uji Homogenitas Kesamaan Varians
Homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi yang sama. Jika kedua kelas tersebut mepunyai
varians yang sama maka kelas tersebut dikatakan homogen. Untuk menguji kesamaan dua varian yang digunakan adalah sebagai berikut:
Sundayana, 2014:144 Keterangan:
Vb = varians yang lebih besar
Vk = varians yang lebih kecil
Untuk menguji kesamaan dua varians tersebut sama atau tidak, maka dikonsultasikan dengan = 5 dengan dk pembilang adalah banyaknya
data terbesar dikurangi satu dan dk penyebut adalah banyaknya data yang terkecil dikurangi satu. Jika
= 5, maka kedua kelas tersebut mempunyai varians yang sama atau dikatakan homogen.
=
3.7.2 Analisis Nilai Posttest
Setelah diketahui nilai posttes normal dan homogen dengan menggunakan rumus yang sama pada uji normalitas dan homogenitas pretest, kemudain
digunakan uji sebagai berikut :
3.7.2.1 Uji Beda t
Uji beda dilakukan untuk mengetahui model pembelajaran kooperatif tipe make a match lebih baik atau tidak dibandingkan dengan metode diskusi, menurut
Sudjana 2005 : 239 rumus yang digunakan yaitu :
dimana s diperoleh,
Keterangan: : rata-rata kelompok kontrol
: rata-rata kelompok eksperimen : varians kelompok kontrol
: varians kelompok eksperimen : jumlah sampel kelas kontrol
: jumlah sampel kelas eksperimen
3.7.2.2 Uji Gain Ternormalisasi
Uji rata-rata gain ternormalisasi digunakan untuk mencari seberapa besar peningkatan dari data nilai hasil pretest dan posttest. Berdasarkan Sundayana
2014:2015 rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
t =
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√
s = √
Kriteria peningkatan sebagai berikut : Tabel 3. 1 Kriteria Peningkatan Hasil Belajar
Nilai Gain Ternormalisasi
Intepretasi
- 1,00 ≤ g 0,00
terjadi penurunan g = 0,00
tidak terjadi peningkatan 0,00 g 0,30
Rendah 0,30 ≤ g 0,70
Sedang 0,70 ≤ g ≤ 1,00
Tinggi
3.7.3 Analisis Keaktifan Siswa
Hasil observasi aktivitas siswa dianalisis menggunakan analisis deskriptif presentase. Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
4. Menjumlahkan skor yang diperoleh 5. Menghitung presentase, rumus yang digunakan untuk menganalisis
skor yang diperoleh yaitu
6. Menafsirkan hasil lembar observasi dengan berpedomen pada
kriteria berikut ini kriteria penilaian adalah sebagai berikut :
nilai max = x 100 = 100 nilai min = x100 = 25
rentang = = 19
Presentase = x 100
Tabel 3. 2 Kriteria Keaktifan
Rentang presentase Kriteria
25 ≤ ≤ 44 Kurang aktif
44 ≤ ≤ 63 Cukup aktif
63 ≤ ≤ 81 Aktif
81 ≤ ≤ 100 Sangat aktif
3.7.4 Analisis Pengelolaan Pembelajaran