11
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
Pada kajian pustaka membahas tentang landasan teoritis yang relevan dengan penelitian ini. Landasan teoritis berupa kajian yang memuat hasil
penelitian yang relevan, teori yang digunakan ahli, dan teori yang disusun sendiri.
2.1 Landasan Teoritis
2.1.1 Belajar dan Hasil Belajar
Belajar merupakan istilah yang tidak asing dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Purwanto 2009:2 belajar merupakan proses orang memperoleh
kecakapan , keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai dari masa kecil sampai akhir hayat sesorang. Untuk itu belajar tidak mengenal batasan usia.
Beberapa pakar pendidikan mendefinisikan rumusan yang berlainan dalam Suprijono 2009 :2, diantaranya adalah Gagne, Belajar adalah perubahan
disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang
secara alamiah. Menurut Travers, belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. Menurut Cronbach, Learning is shown by a change in behavior as a
result of experience. Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Menurut Harold Spears, Learning is to observer, to read, to
imitate, to try something, themselves, to listen, to follow direction. Dengan kata lain, bahwa belajar adalah mengamati, membaca, meniru,mencoba sesuatu,
mendengar, dan mengikuti arah tertentu. Geoch Suprijono, 2009 :2. Learning is in performences as a result of practice. Belajar adalah perubahan performa
sebagai hasil latihan. Morgan Suprijono, 2009:3 Learning is any relatively permanent change in behaviour that a result of past experience. Belajar adalah
perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan menurut Slameto 2003:2, Belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya. Perubahan itu dapat dinyatakan sebagai suatu kecapakapan, kebiasaan, sikap, suatu pengetahuan atau apresiasi penerima
penghargaan dan lain-lain. Setelah proses pembelajaran terdapat hasil belajar yang diperoleh siswa.
Purwanto 2009:46 hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar adalah suatu
penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang
selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan
merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku yang lebih baik. Untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi hasil belajar bukan hanya
faktor kecerdasan saja yang mempengaruhi. Namun ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar belajar siswa. Menurut Achamd Rifa’I dan
Catharina 2011 :97 faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Faktor Internal
Kondisi internal mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh, kondisi psikis seperti kemampuan intelektual, emosional, dan
kondisi sosial seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Oleh karena itu kesempurnaan dan kualitas kondisi internal yang dimiliki oleh
peserta didik akan berpengaruh terhadap kesiapan proses dan hasil belajar. 2.
Faktor eksternal Beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi eksternal seperti
variasi dan tingkat kesulitan materi belajar stimulus yang dipelajari direspon, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan dan budaya belajar
masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses, dan hasil belajar. Dari uraian diatas diketahui bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh
kecerdasan siswa itu sendiri internal dan juga kualitas pembelajaran di sekolah eksternal. Keduanya sangat berkaitan, sehingga apabila salah satu dihilangkan
akan mempengaruhi hasil belajar siswa artinya kedua faktor tersebut saling menunjang satu sama lain.
2.1.2 Keaktifan